Cerita Unik Greysia/Apriyani dan Anthony Ginting Raih Medali Olimpiade
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Atlet Indonesia yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 membuat bangga masyarakat Indonesia. Apalagi ada atlet mampu meraih prestasi merebut medai emas, perak, dan perunggu.
Berikut ini IDN Times rangkum cerita inspiratif atlet dari bulu tangkis ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting yang berhasil mendapatkan medali emas dan perunggu untuk kontingen Indonesia.
1. Greysia sempat gantung raket
Greysia Polii/Apriyani Rahayu menorehkan sejarah bagi Indonesia. Pada babak final melawan Chen Qingchen/Jia Yifan asal China, mereka menjadi ganda putri Indonesia pertama meraih medali emas.
Greysia dan Apriyani ternyata sudah bertandem sejak empat tahun lalu, tepatnya pada tahun 2017.
Saat itu Greysia hampir gantung raketnya setelah pasangan sebelumnya, Krishinda Maheswari, mengalami cedera. Namun sang pelatih, Eng Hian, memintanya untuk membimbing Apriyani, calon muda yang baru masuk timnas.
2. Kumpulkan poin demi poin untuk ukir sejarah
Pada Olimpiade kali ini, Greysia masih tidak percaya sudah memenangkan medali emas pada penampilan ketiganya di panggung termegah olahraga itu. Dia mengaku cukup gugup ketika Chen/Jia menantang bola terakhir yang terbukti sia-sia.
"Saya tidak percaya ketika shuttlecock keluar, dan kami memenangkan poin. Jujur, ini cukup nyata bahwa kami adalah juara Olimpiade. Kami hanya mengambil poin demi poin, mencoba membuat sejarah untuk Indonesia dan bulu tangkis," kata Greysia setelah pertandingan dilansir dari nocindonesia.id, Rabu (3/8/2021)
Baca Juga: Potret Emosional dan Bersejarah Greysia/Apriyani Raih Emas Olimpiade
3. Berhasil kuasai pertandingan
Greysia dan Apriyani tak membuang waktu untuk menguasai pertandingan. Setelah unggul di interval pertama, mereka memperbesar keunggulan menjadi 19-15. Kemudian, Chen/Jia bangkit untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 19-18, namun Indonesia berhasil bertahan untuk menang 21-19 di set pertama.
Di set kedua, Greysia/Apriyani menambah tekanan. Meski dipaksa bermain reli-reli panjang, mereka berhasil menguasai permainan.
Saat bertanding, mereka membuat lawan frustrasi, memaksa Chen/Jia melakukan beberapa kesalahan yang tidak biasa dan menutup game 21-15 untuk memenangkan medali emas.
"Itu campuran emosi. Mungkin orang meragukan kami, tapi kami percaya pada diri kami sendiri. Tuhan percaya pada kami. Korea dan China adalah lawan yang tangguh. Tapi, kami hanya ingin melakukan yang terbaik untuk Indonesia," kata Greysia.
4. Bersyukur mendapat banyak pelajaran
Rasa syukur dan bangga itu juga menyelimuti perasaan Apriyani. Menurutnya bergabung dengan Greysia adalah perjalanan panjang yang memberi banyak pelajaran.
"Medali ini bukan hanya untuk Greysia, tapi juga untuk saya. Almarhum orang tua dan adik-adik saya. Ini berkat dari Allah dan doa masyarakat Indonesia. Kami senang,” ungkap Apriyani.
5. Ginting kewalahan melawan Chen Long
Kehausan Indonesia akan medali emas pada nomor tunggal putra berlanjut sampai tiga tahun lagi, setelah Anthony Sinisuka Ginting kalah dari Chen Long China 16-21, 11-21.
Usai pertandingan, Ginting mengaku sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk mengantisipasi setiap langkahnya.
"Chen Long sudah siap melawan saya hari ini. Permainannya berbeda dibandingkan dengan cara dia biasanya bermain. Chen Long sering mengangkat bola, tapi hari ini, Chen fokus dan tidak membiarkan saya memiliki kesempatan. Itu sebabnya dia bisa mengontrol permainan dari awal hingga akhir," cerita Ginting.
6. Pertandingan terakhir Ginting
Di semifinal Ginting banyak melakukan unforced error saat berusaha keluar dari tekanan Long. Menurutnya ia terus berpikir bagaimana keluar dari tekanannya.
Bagi Ginting, medali perunggu itu sama berharganya, dan dia akan melakukan yang terbaik untuk mengamankannya karena ini adalah pertandingan terakhirnya di Tokyo 2020.
"Ini salah satu impian saya (memenangkan medali Olimpiade). Saya akan mencoba fokus dan menikmati pertandingan karena ini yang terakhir. Saya tidak ingin terlalu memikirkan tekanan, hanya memulihkan fisik dan mental," pungkasnya.
7. Medali emas mendongkrak peringkat Indonesia
Sementara itu, Rosan P. Roeslani Chef de Mission Team Indonesia mengaku bangga dengan perolehan emas pasangan Greysia dan Apriyani.
“Mereka telah mengukir sejarah dengan meraih medali emas dan menjadi pasangan ganda putri pertama yang meraihnya,” kata Rosan.
Menurutnya, medali emas ini mendongkrak peringkat Indonesia ke peringkat 35 dalam tabel perolehan medali dengan total empat medali (satu emas, satu perak, dan dua perunggu).
Sehingga, Indonesia akan memiliki dua peluang lagi untuk menambah medali olimpiade di kemudian hari.
Baca Juga: [BREAKING] Hore! Anthony Ginting Raih Medali Perunggu Olimpiade