Kejuaraan Pencak Silat Piala Rektor 2025 Ajang Tempa Karakter

- Wakil rektor Unila menekankan pentingnya sportivitas dalam kompetisi
- Antusiasme 700 peserta dari berbagai provinsi menandakan kejuaraan ini sudah dikenal luas
- Kejuaraan Pencak Silat Piala Rektor III Unila mempererat persaudaraan dan mengukuhkan peran Unila dalam melestarikan budaya bangsa
Bandar Lampung, IDN Times - Sorak sorai terdengar memenuhi Gedung Serbaguna Universitas Lampung (Unila). Ratusan atlet pencak silat dari berbagai daerah hadir dengan semangat yang membara.
Bukan hanya sekadar mengejar kemenangan, tetapi juga membawa harapan, mimpi, dan semangat menjaga warisan budaya bangsa. Tahun ini, Kejuaraan Pencak Silat Piala Rektor III Unila 2025 mencatat sejarah diikuti oleh 700 peserta.
Mereka datang dari berbagai penjuru, mulai dari mahasiswa hingga pelajar, baik dari Lampung maupun luar provinsi. Kehadiran mereka membuat suasana kompetisi bukan hanya terasa meriah, tapi juga penuh cerita inspiratif.
1. Pesan wakil rektor bidang kemahasiswaan untuk para atlet

Sunyono, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila, menekankan pentingnya sportivitas. Menurutnya, kemenangan sejati tidak semata diukur dari jumlah medali, melainkan dari proses panjang para atlet berjuang dengan jujur dan beretika.
“Kompetisi ini adalah sarana untuk mengasah potensi, menempa karakter, dan mempererat persaudaraan. Para atlet perlu ingat, medali hanyalah simbol. Kemenangan yang sejati ada pada cara kalian berkompetisi dengan sportif,” katanya, Sabtu (13/9/2025).
2. Peserta datang dari berbagai provinsi

Muhammad Fuadun Nabil, Ketua Pelaksana, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Ia mengatakan, antusiasme yang begitu besar dari 700 peserta menjadi bukti bahwa kejuaraan ini sudah dinanti banyak kalangan.
“Peserta datang bukan hanya dari Lampung, tapi juga dari berbagai provinsi lain. Ini menandakan bahwa Piala Rektor Unila sudah dikenal luas, bahkan menjadi agenda penting di dunia pencak silat,” ujarnya.
3. Ajang mempererat persaudaraan serta mengukuhkan Unila lestarikan budaya

Menurut Fuadun, kejuaraan Pencak Silat Piala Rektor III Unila tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan serta mengukuhkan peran Unila dalam melestarikan budaya bangsa melalui olah raga pencak silat. Ia menyadari, pelaksanaan kegiatan ini tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dari berbagai pihak.
"Sebab itu, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor Unila beserta jajaran, para sponsor, mitra kerja sama, dan seluruh panitia yang telah bekerja keras,” ucapnya.