Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ops Pekat Krakatau 2025, Polda Lampung Jaring 121 Preman

Ungkap kasus hasil Operasi Pekat Krakatau 2025. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Intinya sih...
  • Polda Lampung dan jajaran berhasil mengungkap 224 kasus tindak pidana premanisme.
  • Sebanyak 121 pelaku premanisme telah ditetapkan sebagai tersangka, dengan praktik kejahatan pemerasan hingga pungutan liar.
  • Pengamanan wilayah akan terus dilakukan dalam rangka kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) untuk menjaga situasi Kamtibmas di Provinsi Lampung.

Bandar Lampung, IDN Times - Polda Lampung dan jajaran meringkus sebanyak 121 pelaku premanisme selama dua pekan dalam kegiatan Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Krakatau mulai 1-15 Mei 2025.

Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika mengatakan, ratusan tersangka tersebut diringkus berdasarkan hasil pengungkapan 224 kasus tindak pidana premanisme oleh personel Polda dan Polres/ta jajaran.

"Dari 399 ini telah dilakukan pendalaman dan pemeriksaan sebanyak 121 orang telah ditetapkan sebagai tersangka, selebihnya kita lakukan pembinaan," ujarnya saat memimpin konferensi pers, Senin (19/5/2025).

1. Modus pemerasan dan pungli

Ungkap kasus hasil Operasi Pekat Krakatau 2025. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Helmy mengatakan, ratusan tersangka premanisme ini melancarkan praktik kejahatan modus pemerasan hingga pungutan liar (Pungli). Termasuk menimbulkan kegiatan negatif lainnya sehingga mengganggu ketertiban masyarakat.

Selain itu, pengungkapan ini turut disertai pengamanan terhadap barang bukti kejahatan berupa sejumlah kendaraan bermotor, tiga pucuk senjata api (Senpi) berikut delapan butir amunisi, 17 bilah senjata tajam (Sajam), uang tunai Rp18 juta, 16 unit handphone, dan 357 barang bukti lainnya.

"Ini wujud komitmen Polda Lampung dalam menjaga situasi Kamtibmas di Provinsi Lampung, untuk tetap kondusif dan memberikan rasa aman dan nyaman di Lampung," ucapnya.

2. Jaga situasi Kamtibmas

Ungkap kasus hasil Operasi Pekat Krakatau 2025. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Pascapelaksanaan kegiatan operasi ini, Helmy mengungkapkan, kepolisian daerah dan jajaran setempat akan terus melaksanakan pengamanan wilayah dalam rangka kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD).

Selaras hal itu, ia juga mengajak kerjasama semua masyarakat hingga stakeholder terkait untuk sama-sama menjaga situasi Kamtibmas, serta menciptakan suasana tertib, aman, dan nyaman di Provinsi Lampung.

"Kami tidak bekerja sendiri dan mengajak masyarakat berperan, serta aktif dan tidak ragu melaporkan apabila melihat, mengetahui atau menjadi korban dari tindakan premanisme," katanya.

3. Tegaskan tak ada ruang bagi premanisme

Ungkap kasus hasil Operasi Pekat Krakatau 2025. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Helmy turut menegaskan tidak ada tempat bagi para pelaku premanisme di tengah-tengah masyarakat Provinsi Lampung, termasuk menindak tegas semua pelaku kejahatan.

"Tidak ada ruang bagi pelaku premanisme di Lampung. Siapapun yang mencoba mengganggu ketertiban akan kita tindak sesuai aturan hukum yang berlaku," tegas jenderal polisi bintang dua tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tama Wiguna
Martin Tobing
Tama Wiguna
EditorTama Wiguna
Follow Us