Kepala Balai Bahasa: Ucapan "Welcome to Bandar Lampung City" Sebaiknya Diganti

- Penggunaan Bahasa Indonesia di ruang publik harus diutamakan. Halimi menekankan pentingnya kepatuhan semua lembaga terhadap pengutamaan bahasa Indonesia, khususnya pada papan nama, baliho, dan dokumen resmi.
- Siap supervisi lembaga dan beri pendampingan. Balai Bahasa akan aktif melakukan supervisi ke berbagai lembaga, baik pemerintahan maupun swasta, untuk memastikan pengutamaan bahasa Indonesia terlaksana dengan baik.
- Universitas Teknokrat dukung pengutamaan bahasa negara. Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Mahathir Muhammad, menyambut baik kegiatan sosialisasi yang dilakukan Balai Bahasa.
Bandar Lampung, IDN Times – Balai Bahasa Provinsi Lampung mendorong penggunaan bahasa Indonesia secara konsisten di ruang publik. Salah satu yang disoroti adalah ucapan “Welcome to Bandar Lampung City” dinilai lebih baik jika diganti menjadi “Selamat datang di Kota Bandar Lampung”.
Usulan ini disampaikan langsung oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Lampung, Halimi Hadibrata, dalam acara Sosialisasi Pengutamaan Bahasa Negara di Ruang Publik dan Dokumen Lembaga yang digelar di Auditorium Universitas Teknokrat Indonesia.
“Tugas kami adalah melindungi dan mengembangkan bahasa Indonesia agar tetap bermartabat dan menjadi simbol persatuan,” kata Halimi, Sabtu (21/6/2025).
1. Penggunaan Bahasa Indonesia di ruang publik harus diutamakan

Dalam paparannya, Halimi menekankan pentingnya kepatuhan semua lembaga terhadap pengutamaan bahasa Indonesia, khususnya pada papan nama, baliho, dan berbagai dokumen resmi. Menurutnya, ruang publik adalah etalase utama bahasa negara, sehingga penggunaannya harus sesuai kaidah.
Ia menilai, banyak instansi, termasuk pemerintah daerah, masih cenderung mencampur penggunaan bahasa asing, terutama dalam bentuk sapaan atau ucapan sambutan di gerbang kota atau kantor-kantor pemerintahan.
“Kami siap menjadi konsultan bahasa untuk membantu instansi mencari padanan yang tepat, termasuk dalam mengganti kalimat sapaan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia,” jelas Halimi.
2. Siap supervisi lembaga dan beri pendampingan

Menurutnya, Balai Bahasa juga akan aktif melakukan supervisi ke berbagai lembaga, baik pemerintahan maupun swasta, untuk memastikan pengutamaan bahasa Indonesia terlaksana dengan baik. "Hal ini menjadi bagian dari upaya pemajuan kebudayaan melalui bahasa," ujarnya
Menurut Halimi, supervisi ini bukan bersifat represif, tetapi edukatif dan konsultatif, agar lembaga bisa memahami pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di setiap elemen komunikasi resmi mereka.
3. Universitas Teknokrat dukung pengutamaan bahasa negara

Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Mahathir Muhammad, menyambut baik kegiatan sosialisasi yang dilakukan Balai Bahasa. Ia menilai upaya ini penting untuk memperkuat identitas bangsa sekaligus memperkaya penggunaan bahasa negara di lingkungan pendidikan.
“Kami mendukung penuh program ini dan siap bekerja sama dalam menerapkan pengutamaan bahasa negara di lingkungan kampus,” ujar Mahathir.