Ganti Rugi Tanam Tumbuh Selesai, 100 Petani Terima Rp820 Juta

Lampung Tengah, IDN Times - Panitia ganti tanam tumbuh mencatat, ada 132 orang petani penggarap dengan luasan lahan 358,15 hektare mendaftar untuk menerima uang ganti tanam tumbuh dari lahan Hak Guna Usaha (HGU) dikelola PT Bumi Sentosa Abadi (BSA).
Kasi Humas Polres Lampung Tengah, AKP Sayidina Ali mengatakan, merujuk pencatatan itu, Forkopimda telah mengakhiri pendaftaran ganti tanam tumbuh lahan HGU petani 3 Kampung di Kecamatan Anak Tuha, Senin, (9/10/2023) pukul 15.00 WIB.
1. Sebanyak 132 petani mendaftar

Setali tiga uang, Ketua tim pokja ganti tanam tumbuh, Kusuma Haryadi mengatakan,dari total 132 petani yang mendaftar, yang sudah diverifikasi ada 100 orang. Petani sudah terverifikasi tersebut menerima Rp820 juta diserahterimakan kemarin.
Sedangkan 32 orang petani belum terima uang ganti tanam tumbuh diproses hari ini, Selasa (10/10/2023).
2. Ini kata petani terima uang ganti tanam tumbuh

Salah satu petani penerima uang ganti tanam tumbuh asal Kampung Negara Aji Baru Jumirun mengatakan, upaya ganti tanam tumbuh sudah dia terima setelah mendaftarkan diri ke posko pokja. Menurutnya, proses ganti tanam tumbuh dilakukan setelah lahan ia setorkan diverifikasi dan disurvei ke lapangan.
Hal senada dikatakan Tohir asal Bumi Aji. Ia bersyukur ada solusi untuk proses penyelesaian lahan HGU ini. "Terima kasih telah membantu kami, uang ganti tanam tumbuh telah saya terima," ujarnya.
3. Lahan HGU akan ditanam tebu

Diketahui, Agus Susanto selaku Direktur PT BSA mengatakan, pihak perusahaan akan menggarap lahan HGU untuk ditanami tebu. Sebagai solusi atas permasalahan dengan petani 3 kampung, pihaknya menyediakan uang ganti rugi tanam tumbuh untuk masyarakat Rp 2,5 miliar.
Syarat uang ganti rugi tanam tumbuh itu, masyarakat harus mendaftarkan diri ke posko yang disediakan oleh pemerintah. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pantauan udara untuk memetakan lahan yang dikuasai masyarakat.
"Ganti rugi dilakukan dengan mempertimbangkan umur tanaman dan luas lahan yang ditanam warga. Karena semuanya adalah tanaman singkong, maka penentuan uang ganti ditentukan dari 2 kelas. Kelas pertama dari umur 0-2 bulan dan kelas kedua dari umur 3-5 bulan," paparnya.