TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Patok Tarif Rp300 Juta, Polisi Ungkap Sosok Bos Joki CPNS di Lampung

Tersangka RDS sudah terima Rp20 juta

Sosok pelaku RT usai diamankan Kejati Lampung. (Dok. Kejati Lampung).

Bandar Lampung, IDN Times - Ditreskrimsus Polda Lampung mengungkap sosok bos dalam sindikat perkara joki tes CPNS Kejaksaan 2023 melibatkan seorang tersangka mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) asal Lampung inisal RDS (20).

Dirreskrimsum Polda Lampung, Kombes Pol Donny Arief Praptomo mengatakan, sosok bos tersebut juga berstatus mahasiswa di kampus ITB. Ia berperan mengkoordinir hingga memberikan uang kepada sang joki yakni, tersangka RDS.

"Si bos-nya itu yang mengkoordinirnya (RDS), ini lagi kabur. Dia mahasiswa (ITB)," ujarnya saat dimintai keterangan, Sabtu (2/12/2023). 

Baca Juga: Joki CPNS Kejaksaan Mahasiswa ITB Asal Lampung Ditetapkan Tersangka!

1. Tersangka RDS sudah terima uang Rp20 juta dari si bos

Dirreskrimsus Polda Lampung, Kombes Pol Donny Arief Praptomo. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Berdasarkan hasil penyidikan, Donny mengungkapkan, tersangka RDS telah menerima uang sebesar Rp20 juta, sebagai upah awal atas upaya aksi jokinya terhadap 2 peserta asli masing-masing inisal N warga Lampung Tengah dan D warga Palembang.

"Yang jelas si RDS terima 20 juta sementara ini, sudah diterimanya (dari sosok bos) di awal," ungkap dia.

2. Patok tarif joki Rp200-Rp300 juta per peserta CPNS

Ilustrasi CPNS (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Disinggung ihwal tarif jasa joki dibanderol terhadap masing-masing peserta CPNS, Donny menyampaikan, sindikat tersebut mematok harga order bervariatif mulai dari Rp200 hingga Rp300 juta.

"Bervariasi, 200 sampai 300 juta, kalau dia (RDS) sudah diberikan 20 juta untuk 2 pengorder," imbuhnya.

Guna mempermudah aksinya, ia menyebut, sindakat ini sempat menginap di salah satu hotel di Kota Bandar Lampung dan langsung melarikan diri saat tersangka RDS berhasil diamankan kejaksaan. "Sebagaimana pengakuan RDS, anggota kami langsung menuju hotelnya, tiba di sana ternyata mereka sudah tidak ada berikut barang-barangnya," tambah dia.

Berita Terkini Lainnya