Lampung Terima 150 ribu Lembar Masker Medis dari Gerakan Pentahelix
Sasar masyarakat paling rentan tertular virus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times – Pemerintah Provinsi Lampung tetap meminta masyarakat disiplin menggunakan masker dan menjalankan disiplin protokol kesehatan yang ketat. Itu terkait vaksinasi tahap satu telah rampung dan segera masuk tahap dua.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Provinsi Lampung Chusnunia Chalim menghadiri Distribusi 5 Juta Masker Medis. Kegiatan bertajuk Gerakan Pentahelix itu diinisiasi Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Aice Group dan Kantor Staf Presiden (KSP) di Pendopo Kediaman Wakil Gubernur, Bandar Lampung, Jumat (5/3/2021).
“Vaksinasi tahap satu yang sukses perlu disyukuri. Vaksinasi memang diperlukan sekali untuk memutus rantai penularan. Tapi vaksin bukanlah hal mutlak satu-satunya dalam menghindari penularan. Masker medis yang didistribusikan GP Ansor dan Aice Group kami apresiasi. Langkah ini sangat membantu edukasi ke warga yang rentan tertular COVID-19,” kata perempuan akrab disapa Nunik ini dalam pernyataan tertulis.
1. Didistribusikan ke masyarakat paling rentan tertular virus
Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Lampung, Hidir Ibrahim, menjelaskan, Bandar Lampung menjadi kota ke-18 disinggahi oleh GP Ansor, KSP dan Aice Group. Sebanyak 150 ribu lembar masker medis didistribusikan melalui kegiatan kemanusiaan ini.
“Gerakan GP Ansor ini menghimpun kekuatan komunikasi dan edukasi para tokoh masyarakat. Kami tidak akan jalan sendiri. Gerakan 5 Juta Masker melibatkan unsur pemerintahan, akademisi, swasta, dan kalangan jurnalis. Mudah-mudahan kerja sama seluruh anak bangsa ini akan menjadikan 2021 menjadi tahun terakhir pandemi Indonesia. Amin,” kata Hidir.
Hidir menambahkan, GP Ansor Lampung akan memfokuskan 150 ribu masker medis ini untuk memperkuat pertahanan diri masyarakat paling rentan tertular virus. Profesi penggali kubur, petugas sampah, pedagang kaki lima, ojek Online, santri, guru, dan kyai menjadi beberapa kalangan yang termasuk rentan tertular.
Baca Juga: Cerita Dosen Itera Bikin Masker Organik Berbahan Beras dan Daun Kelor