TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ITERA Gagas Pengembangan Kota Metropolitan Balameka Pringtata

Ada bisa menebak singkatan Balameka Pringtata?

www.gotokyo.org

Bandar Lampung, IDN Times - Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menggagas kajian pengembangan kota metropolitan Bandar Lampung Raya diberi nama Balameka Pringtata. Balameka Pringtata merupakan akronim dari nama beberapa wilayah yaitu Bandar Lampung, Metro, Kalianda (Lampung Selatan), Pringsewu dan Gedungtataan (Pesawaran). 

Kajian tersebut menjadi wujud kontribusi ITERA dalam membangun kota-kota yang ada di Sumatera, khususnya di Provinsi Lampung. Pembahasan metropolitan Bandar Lampung Raya tersebut dikemas dalam webinar bertajuk Tantangan dan Manajemen Pengembangan Metropolitan Bandar Lampung Raya (Balameka Pringtata) diselenggarakan Pusat Riset dan Inovasi (Purino) Metropolitan ITERA, secara dalam jaringan, Kamis (24/3/2022).

Kegiatan tersebut dibuka Rektor ITERA Prof Mitra Djamal. Hadir sebagai nara sumber Staf Ahli Rektor ITERA Bidang Pengembangan dan Kerja Sama Prof Deny Juanda Puradimaja; Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona; Kepala Bappeda Provinsi Lampung A. Lianurzen; Kepala Bappeda Kota Bandar Lampung Khadidarmansyah; Kepala Bappeda Lamsel Aryan Saruhian; dan Ketua Apindo Lampung Ary Meizari.

Baca Juga: ITERA Buka 2 Prodi Baru, Rekayasa Migas dan Instrumentasi Automasi

Tidak hanya berfokus Bandar Lampung

Pemerintah kembali memperpanjang penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di luar wilayah Jawa-Bali mulai 15 - 28 Februari 2022. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Staf Ahli Rektor ITERA yang juga Guru Besar ITB, Prof Deny Juanda menyampaikan, di Provinsi Lampung sebetulnya metropolitan sudah terbentuk. Tinggal sekarang distrukturkan. 

Ia memaparkan, dalam metropolitan ada dua tipe, yaitu top-down dan bottom up, dalam hal ini Lampung yang sudah tergolong kota maju tergolong bottom up. Sehingga perlu adanya deklarasi dari gubernur.

"Dalam hal ini dengan harapan konsep metropolitan yang dimaksudkan dapat terarah. Serta tidak hanya berfokus pada Bandar Lampung namun akan dapat melibatkan beberapa kabupaten kota," papar Deny.

Metropolitan baru Bandar Lampung Raya perlu penyatuan persepsi antar wilayah

unplash.com

Kepala Bappeda Provinsi Lampung, A. Lianurzen mengatakan, mengembangkan kawasan metropolitan baru Bandar Lampung Raya perlu adanya penyatuan persepsi antar wilayah. Sehingga akan terbentuk kawasan metropolitan terencana dalam sebuah konsep tata ruang.

Kepala Bappeda Kota Bandar Lampung, Khaidarmansyah menyampaikan, metropolitan di Bandar Lampung sudah terjadi karena penduduk Bandar Lampung jumlahnya lebih dari 1.183.000 orang. Penduduk itu tidak hanya berasal dari Bandar Lampung namun juga berasal dari berbagai daerah tetangga, seperti Kabupaten Pesawaran dan Lampung Selatan. 

Untuk itu, dalam menyikapi fenomena ini Pemerintah Kota Bandar Lampung terus merencanakan tata ruang dan wilayah kota Bandar Lampung sebagai kota perdagangan dan jasa.

Sedangkan Kepala Bappeda Lampung Selatan, Aryan Saruhian menyampaikan, terkait adanya pengembangan kawasan prioritas provinsi yang sudah ditetapkan, baik kawasan industri, kawasaran Aerocity Raden Intan, dan mengenai pengembangan metropolitan Bandar Lampung telah direncanakan pembangunan berbagai fasilitas pendukung, termasuk TPA regional di Jati Agung.

Pesawaran satelit ibu kota provinsi

Website

Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona menanggapi perkembangan Kota Bandar Lampung. Menurutnya, suka tidak suka mau tidak mau, Pesawaran harus diakui sebagai satelitnya ibu kota Provinsi Lampung. 

Sebab, Pesawaran menjadi daerah terdekat dengan Bandar Lampung dan mengelilingi kota. Terkait hal ini telah disiapkan perencanaan dan konsep mempersiapkan aglomerasi terkait tataruang baik untuk kepentingan Kabupaten Pesawaran maupun dengan daerah-daerah berbatasan.

Baca Juga: Cerita Gunawan Prasetyo Mahasiswa ITERA Juara Putra Lampung 2022

Berita Terkini Lainnya