- Mendesak pemerintah segera mengesahkan UU Perampasan Aset.
- Memotong tunjangan dan gaji DPR sebagai bentuk efisiensi dan tanggung jawab moral.
- Meningkatkan kualitas gaji dosen dan guru di seluruh Indonesia.
- Meminta Presiden Prabowo Subianto segera memecat menteri-menteri problematik.
- Mendesak Presiden menekan ketua partai yang merangkap jabatan di eksekutif maupun legislatif untuk diberhentikan atau direstrukturisasi.
- Menuntut pergantian Kapolri.
- Reformasi total Polri dan mengadili pelaku pembunuhan Affan Kurniawan.
- Menyuarakan bukan hanya reformasi, melainkan revolusi total.
- Mendesak evaluasi kinerja Polda Lampung.
- Menolak RKUHAP yang dinilai merugikan rakyat.
- Menolak efisiensi terhadap sektor pendidikan dan kesehatan karena keduanya hak fundamental rakyat.
- Menuntut negara berhenti menggunakan pajak rakyat sebagai alat menindas rakyat.
- Mendesak pembebasan lahan untuk petani dan menegakkan keadilan agraria.
Aksi Akbar “Lampung Menolak Diam” Digelar Besok, Ada 13 Tuntutan

- Aksi konsolidasi "Lampung Menolak Diam, Indonesia (C)emas" digelar oleh Aliansi Lampung Melawan pada Senin (1/9/2025) dengan massa aksi sekitar 1.000 orang.
- Kemarahan rakyat atas kondisi negara yang penuh ketidakadilan menjadi latar belakang dari 13 tuntutan yang disuarakan dalam aksi tersebut.
- Pihak koordinator lapangan dan LBH Bandar Lampung akan memastikan keamanan peserta aksi dan mendampingi advokasi jika diperlukan.
Bandar Lampung, IDN Times – Aliansi Lampung Melawan akan menggelar aksi konsolidasi akbar bertajuk “Lampung Menolak Diam, Indonesia (C)emas”, Senin (1/9/2025). Aksi ini rencananya dimulai pukul 09.00 WIB. Massa aksi akan berkumpul di Museum Lampung sebelum bergerak menuju Gedung DPRD Provinsi Lampung sebagai pusat aksi.
Massa aksi diperkirakan mencapai 1.000 orang dengan dresscode serba hitam. Sejumlah mahasiswa lintas kampus, pelajar, driver ojek online (ojol), hingga organisasi kepemudaan (OKP) akan ikut bergabung menyuarakan aspirasi.
1. Aksi tersebut lahir dari kemarahan rakyat

Khairil Amri, Menteri Lingkungan Hidup BEM Universitas Lampung, ditunjuk sebagai jenderal lapangan. Sementara koordinator lapangan berasal dari ketua lembaga yang tergabung dalam aliansi. Tim kesehatan dari Poltekkes serta unit mobile komando juga disiapkan untuk mengawal jalannya aksi.
Khairil Amri mengatakan, aksi ini lahir dari kemarahan rakyat atas kondisi negara yang penuh ketidakadilan.
“Rakyat marah, mahasiswa marah melihat kondisi negara saat ini. Banyak ketidakadilan, apalagi setelah peristiwa di Jakarta ketika kawan kita dilindas aparat. Itu sangat disayangkan dan menjadi alasan kami menyatakan solidaritas,” ujarnya.
2. 13 Tuntutan Aliansi Lampung Melawan

Dalam konsolidasi ini, aliansi membawa 13 poin tuntutan yang akan disuarakan, di antaranya:
3. Pastikan massa aksi pulang dengan selamat

Khairil menegaskan, pihaknya bersama koordinator lapangan akan memastikan keamanan peserta aksi dan mengantisipasi potensi represivitas aparat.
“Kami pastikan kawan-kawan pulang dengan selamat, tidak dikriminalisasi, dan tidak ditangkap. LBH Bandar Lampung juga akan mendampingi advokasi jika diperlukan,” ujarnya.