HUT Kota Metro ke-88 Tahun, Dari Kota Kolonis Menuju Kota Cerdas dan Berdaya Saing
- Peringatan hari jadi ke-88 Kota Metro dihadiri oleh para pejabat daerah dan perwakilan Pemerintah Provinsi Lampung.
- Komitmen untuk membangun Kota Metro yang maju, mandiri, dan berdaya saing disampaikan dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Metro.
- Kota Metro telah menunjukkan kemajuan signifikan dan layak diperhitungkan secara nasional atas prestasi-prestasi pembangunan.
Metro, IDN times - Tepat pada 9 Juni 2025, Kota Metro memperingati hari jadinya yang ke-88. Usia yang tak lagi muda bagi sebuah daerah dan telah melewati berbagai fase perkembangan, dari cikal bakal daerah kolonis hingga kini menjelma menjadi kota cerdas dengan daya saing tinggi.
Perayaan kali ini bukan sekadar seremoni, melainkan momen reflektif bagi seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk menapaki kembali sejarah panjang, sekaligus merumuskan langkah-langkah strategis menuju masa depan lebih cerah.
Usung tema membangun Kota Metro yang maju, mandiri, dan berdaya saing, peringatan hari jadi ke-88 ini diselenggarakan melalui Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Metro. Dalam suasana khidmat dan penuh haru, para pejabat daerah, legislatif, hingga perwakilan Pemerintah Provinsi Lampung hadir untuk mengapresiasi perjalanan panjang kota kecil yang kini bertransformasi menjadi pusat pertumbuhan baru di Lampung.
1. Kota Metro saat ini sudah diakui sebagai pusat kegiatan wilayah
Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso, menyampaikan peringatan hari jadi ini harus menjadi momen untuk merenungkan sejarah panjang dan menetapkan arah masa depan Kota Metro. Dengan visi “Kota Cerdas Berbasis Jasa dan Budaya yang Religius” untuk periode 2025–2029, Bambang optimistis Metro akan terus berkembang.
Ia menyebut Kota Metro saat ini sudah diakui sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di Provinsi Lampung, dengan peran strategis sebagai simpul vital penopang ibu kota provinsi. Menurutnya, dengan usia ke-88 ini, Kota Metro telah menunjukkan kemajuan signifikan dan layak diperhitungkan secara nasional atas prestasi-prestasi pembangunan dan kontribusi dari putra-putri daerah.
"Menyambut masa emas Kota Metro pada 2037 dan Indonesia Emas 2045, pentingnya nasionalisme, hilirisasi, industrialisasi, dan gotong royong dalam mempercepat kesejahteraan rakyat," kata Bambang, Selasa (10/6/2025).
2. Kota inklusif, layanan kesehatan lengkap dan kolaborasi untuk visi kota cerdas
Bambang juga memaparkan berbagai capaian Kota Metro mencerminkan komitmen terhadap pembangunan inklusif dan berkelanjutan. Salah satunya adalah perwujudan Metro sebagai Kota Inklusif dengan 38 unit sekolah inklusif, 1 SLB Negeri, 4 SLB Swasta, Pusat Layanan Autis (PLA), PUSPAGA GAHARU, dan sarana publik ramah disabilitas.
Tak hanya unggul di bidang pendidikan, Kota Metro juga memiliki infrastruktur kesehatan kuat. Saat ini terdapat 2 rumah sakit pemerintah, 7 rumah sakit swasta, 1 rumah sakit hewan, dan 11 puskesmas siap melayani masyarakat secara luas dan merata. Capaian ini menjadi fondasi penting bagi peningkatan kualitas hidup warganya.
Bambang juga mengajak semua pemangku kepentingan untuk bersinergi mewujudkan visi kota cerdas berbasis jasa dan budaya religius. Kerja sama antar daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, media, komunitas, dan masyarakat dianggap kunci penting dalam mendorong inovasi, digitalisasi layanan publik, peningkatan investasi, pemberdayaan UMKM, serta pelestarian lingkungan sebagai wujud pembangunan berkelanjutan.
“Sebagai Wali Kota Metro saya merasa bangga. Apa yang telah dirintis oleh para pejuang pembangunan sebelum kita, harus kita lanjutkan sesuai dengan perkembangan zaman. Membangun hari ini berarti menciptakan potensi bagi generasi penerus bangsa,” terangnya.
3. Kolaborasi eksekutif dan legislatif untuk pembangunan berkelanjutan
Ketua DPRD Kota Metro, Ria Hartini, menekankan 88 tahun perjalanan Kota Metro penuh tantangan dan harapan.
“Perjalanan ke depan masih akan diwarnai dengan berbagai macam tantangan, kendala, hambatan, dan berbagai harapan masyarakat yang kita hadapi,” ucapnya.
Ria juga mengajak seluruh unsur, baik eksekutif, legislatif, maupun masyarakat untuk membangun komunikasi, koordinasi, dan kerja sama dinamis. Menurutnya, HUT ke-88 ini menjadi momen evaluasi terhadap pencapaian dan pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat.
