Jargas Andalan PGN Percepat Target Dekarbonisasi

- Potensi penurunan emisi karbon hingga 398.000 ton CO₂ pada 2034
- Jaringan pipa Jargas dapat mengurangi emisi karbon secara masif di masyarakat
- PGN juga mengelola sistem pengisian ulang CNG untuk pengembangan penggunaan bahan bakar gas pada kendaraan
Dekarbonisasi adalah proses mengurangi atau menghilangkan emisi gas rumah kaca (GRK) dari atmosfer, terutama karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil gencar dilakukan berbagai perusahaan. Hal serupa dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina.
Dalam rencana jangka panjang PGN terkait dekarbonisasi, tidak hanya ditargetkan pada penggunaan gas bumi di sektor industri dan komersial, tetapi juga pada sektor rumah tangga melalui penggunaan jaringan gas untuk rumah tangga atau Jargas. Itu ditekankan PGN sebagai titik strategis untuk memberikan dampak langsung terhadap lingkungan maupun masyarakat.
1. Penurunan emisi karbon dapat mencapai hingga 398.000 ton CO₂ pada 2034.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari mengemukakan, dengan asumsi jumlah pelanggan Jargas mencapai 1 juta sambungan, PGN memperkirakan potensi penurunan emisi karbon dapat mencapai hingga 398.000 ton CO₂ pada 2034. Capaian ini tentunya mendukung upaya dekarbonisasi nasional dan berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Selain itu, dengan menggunakan jaringan pipa gas secara nasional, PGN dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari rantai pasok sumber energi fosil lainnya yang banyak digunakan oleh masyarakat. Diketahui, rumah tangga di Indonesia umumnya menggunakan LPG atau kerosin.
"Keduanya memiliki kandungan emisi yang lebih tinggi dibandingkan gas bumi dan memerlukan moda transportasi darat/laut yang berbahan bakar minyak untuk distribusi, yang juga berkontribusi terhadap emisi karbon," ,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (22/7/2025).
2. Jaringan pipa Jargas dapat mengurangi emisi karbon

Diketahui, Jargas menggunakan gas bumi yang secara alami menghasilkan emisi karbon lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil lainnya. Dengan demikian, penggunaan gas bumi secara masif di masyarakat melalui jaringan pipa Jargas dapat mengurangi emisi karbon, dari sisi sumber energi maupun dari rantai pasoknya.
“Melalui program Jargas, PGN dapat secara signifikan berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon yang sejalan dengan inisiatif dekarbonisasi yang dijalankan oleh Holding Migas Pertamina” papar Rosa.
3. Mengelola sistem pengisian ulang CNG

Di sektor transportasi, PGN juga mengelola sistem pengisian ulang CNG untuk mengembangkan penggunaan bahan bakar gas (BBG) pada kendaraan. Tentunya, BBG dapat menjadi bagian dari ekosistem pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar kendaraan yang lebih bersih dan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Proyek bisnis low carbon lain yang sedang dalam pengembangan adalah injeksi Biomethane ke jaringan pipa gas bumi sebagai bagian dari strategi transisi energi bersih. Inisiatif ini diperkirakan memiliki potensi untuk mengurangi emisi karbon setidaknya 150.000 ton CO₂ per tahun, sehingga akan memperkuat komitmen PGN dalam mendukung upaya dekarbonisasi pemerintah.