TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Aplikasikan 9 Hal Ini Agar Hidupmu Lebih Menyenangkan

Tata ulang keseimbangan dalam hidupmu

ilustrasi perempuan bahagia (pexels.com/Miguel Arcanjo Sadd)

Kondisi hidup setiap orang tentu gak sama. Namun bagaimanapun kondisi hidup, penting untukmu bisa membuatnya terasa lebih menyenangkan dan mudah dijalani. Dapatkan kamu melakukannya?

Pasti! Sekalipun kamu gak bisa mengubah semua hal dalam hidupmu agar sesuai dengan keinginanmu, masih ada cara-cara simple untuk membuat hidup terasa lebih menyenangkan, kok. Cari tahu semuanya dalam artikel ini!

1. Mau menerima kebaikan orang lain, gak usah gengsi

Ilustrasi menerima pemberian (unsplash.com/syedrifathossain2002)

Walau kamu lebih suka memberi ketimbang diberi, menerima kebaikan hati orang lain juga gak ada salahnya, lho. Baik saat kamu merasa membutuhkannya maupun tidak. Sebab sama sepertimu, orang lain juga ingin memberi atau berbagi.

Lagi pula, apapun mereka berikan untukmu adalah bukti mereka memedulikanmu. Itu juga bagian dari rezekimu. Maka sebaiknya kamu menerimanya dan berterima kasih.

Bukan malah selalu menolaknya seakan-akan pemberian mereka gak berguna untukmu. Nanti mereka sedih dan kamu dianggap angkuh.

Apalagi kalau mereka terkenal sebagai orang-orang yang tulus. Kamu jadi gak perlu khawatir harus membalas budi, kan?

Baca Juga: 5 Alasan Hidup Ini Adalah Kualitas, Bukan Sekadar Kuantitas!

2. Gak melihat kegagalan sebagai akhir dari segalanya

Ilustrasi merenungkan kegagalan (unsplash.com/jubaied)

Tentu saja mengalami kegagalan dalam hal apa pun tidaklah menyenangkan. Akan tetapi, jika kamu memandangnya sebagai akhir dari segalanya, nanti kamu malah sukar mencapai kesuksesan.

Kegagalan hanya perlu dipelajari. Bila kamu merasa lelah setelah kegagalan bertubi-tubi, berisirahatlah sebentar. Namun jangan gampang merasa kapok. Coba lagi pada kesempatan berikutnya sampai kamu mencapai hasil memuaskan.

3. Gak usah terbebani ekspektasi orang lain

Ilustrasi merasa terbebani (unsplash.com/yasinyusuf)

Tidak terbebani oleh ekspektasi orang lain gak sama dengan benar-benar mengabaikannya. Bagaimanapun, ekspekstasi orang lain padamu gak selalu buruk, lho. Mereka berharap kamu begini begitu sebab mereka melihat potensi dalam dirimu.

Barangkali malah kamu yang belum menyadarinya. Mereka menaruh kepercayaan kamu mampu melakukan sesuatu. Jadi, pertimbangkan apakah ekspektasi orang padamu cukup masuk akal atau tidak.

Sekiranya itu baik juga untukmu dan kamu ada kemampuan, mengapa tidak mewujudkannya? Namun untuk ekspektasi berlebihan, kamu gak perlu menggubrisnya.

4. Saling support dengan pasangan

Ilustrasi pasangan saling support (unsplash.com/bellis20)

Apa gunanya punya pasangan kalau gak mampu menjadi tambahan support system buat satu sama lain? Bukan tentang dirimu pribadi lemah atau tangguh melainkan sebenarnya semua orang ada kalanya membutuhkan dukungan dari orang lain.

Terutama saat mereka berada dalam keraguan atau mengalami penurunan kepercayaan diri. Nah, masalahnya, kadang kala kamu sendiri yang mempersulit pasangan untuk bisa memberimu dukungan.

Misalnya, dengan selalu berpura-pura kuat di hadapannya atau menyembunyikan masalahmu. Yuk, lebih jujur!

Baca Juga: Cara Mengatasi Kebiasaan Overthinking, Yuk Bisa Yuk!

5. Me time rutin

Ilustrasi me time (unsplash.com/savelie)

Setiap hari kamu dihajar berbagai kesibukan bahkan sesekali masalah. Kamu bakal kecapekan kalau jarang punya waktu buat diri sendiri. Atau malah merasa mengambil waktu untuk menyenangkan diri sendiri itu terlalu egois?

Gak dong. Bukankah membuat dirimu lebih rileks bagus juga untuk orang-orang di sekitarmu bahkan pekerjaanmu? Dengan me time yang rutin, kamu gak akan lagi uring-uringan gak jelas pada semua orang karena sebenarnya kamu stres. Semangatmu untuk bekerja juga akan lebih terjaga.

6. Menjaga hubungan pertemanan dan persaudaraan

Ilustrasi bersantai bersama teman (unsplash.com/savelie)

Belajar menjadi pribadi lebih netral bakal berguna banget untukmu bisa menjaga hubungan baik dengan teman maupun saudara. Sehingga jika mereka sedang berselisih, kamu tetap dapat menjadi pendengar yang baik untuk semua orang.

Bukan malah terkesan memihak salah satu, membuat yang lain gak terima, dan kamu terseret dalam konflik sebenarnya bukan masalahmu. Selain itu, kamu juga harus mampu mengendalikan diri sebab kurangnya kontrol diri selalu menjadi penyebab konflik dengan orang lain.

7. Nikmati peranmu di setiap momen

Ilustrasi baru menjadi ayah (unsplash.com/jimmy_conover)

Kamu tidak hanya memiliki satu peran dalam hidup ini. Misalnya, pekerjaan di kantor sudah membuatmu capek. Namun di rumah, kamu punya peran lain yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab yaitu sebagai orang tua.

Jika kamu gak menikmati peran-peran ini padahal kamu menjalaninya setiap hari, kamu pasti akan stres. Itu ditandai dengan menurunnya kebahagiaanmu dan panjangnya keluhanmu terkait peran-peran yang harus dijalankan.

Padahal, semua peran itu juga diperoleh atas persetujuanmu. Kamu mencari dan melamar pekerjaan lalu menjadi karyawan. Kamu juga mencintai seseorang lalu memutuskan membawa hubungan kalian ke pernikahan dan menginginkan momongan.

8. Bukannya mengkhawatirkan pertambahan usia melainkan mensyukurinya

Ilustrasi ulang tahun (unsplash.com/albertvincentwu)

Apa yang kamu cemaskan dari pertambahan usiamu? Secara fisik menjadi tidak menarik lagi, belum semapan harapanmu sampai usia tertentu, kok gak kunjung mendapatkan pasangan, atau yang lain?

Apa pun yang menjadi kekhawatiranmu, kamu harus ingat pertambahan usia adalah anugerah terbesar dalam hidupmu. Bukan hanya saat kamu berulang tahun melainkan setiap detik dalam hidupmu adalah anugerah.

Kamu tidak akan berhenti menarik hanya karena kamu menjadi lebih tua. Kulitmu mungkin mulai keriput dan rambutmu memutih, tetapi kamu memiliki kebijaksanaan yang belum dimiliki saat usiamu lebih muda. Sedang kemapanan bisa diterus diusahakan dan jodoh datang di saat yang paling tepat.

Baca Juga: 5 Reminder Saat Kamu Merasa Tak Pantas Bahagia, Catat!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya