TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dari Papua hingga Malaysia, Cerita Unik Mahasiswa Baru ITERA

Rela jauh dari keluarga demi menuntut ilmu

Welson Tawan (kiri), mahasiswa Program Studi Sains Aktuaria asal Sabah, Malaysia dan Filsa Fatia mahasiswa Program Studi Sains Lingkungan Kelautan dari Wamena, Papua. (Dok. ITERA).

Lampung Selatan, IDN Times - Institut Teknologi Sumatra (ITERA) menjadi satu-satunya institut teknologi negeri yang ada di Pulau Sumatera. Tidak heran, setiap tahunnya peminat ITERA terus meningkat.

Tidak hanya putra-putri terbaik Sumatera, peminat ITERA juga banyak dari luar pulau Andalas. Seperti kisah para mahasiwa terjauh ITERA, yang berasal dari Papua, hingga negara Malaysia.

Berikut IDN Times rangkum cerita perwakilan dua mahasiswa asal Papua dan Negeri Jiran.

Baca Juga: Pendaftaran Pemilihan Rektor Itera Dibuka, Ini Syarat dan Tahapannya

1. Kuliah di ITERA ikut saran guru SMA di Sabah Malaysia

Microsoft News.com

Salah satu mahasiswa terjauh ITERA adalah Welson Tawan. Mahasiswa Program Studi Sains Aktuaria ini berasal dari Sabah, Malaysia. 

Welson menceritakan alasannya memilih berkuliah ITERA, yang merupakan saran dari guru SMA-nya di Malaysia. Welson sejatinya warga negara Indonesia asal Toraja, Sulawesi Selatan. Namun, sejak kecil dia bersama kedua orang tuanya tinggal di Malaysia.

Ia mengatakan kuliah di ITERA merupakan suatu kebanggaan. Ia menilai, meski tergolong kampus baru, ITERA memiliki perkembangan yang pesat. Welson berharap agar ITERA terus berkembang dan menjadi kampus yang maju.

2. Awalnya takut karena belum pernah ke Lampung

google maps

Mahasiswa semester dua ini menceritakan pengalamannya saat pertama kali datang ke Lampung, khususnya ke kampus ITERA. Welson mengatakan, sebelumnya jarang pulang ke Indonesia dan tidak pernah ke Lampung. Kedatangannya ke kampus ITERA sekitar Juli 2020.

“Awalnya ada rasa takut, karena belum pernah ke Lampung, dan tidak punya kenalan juga, tapi saya beranikan diri, ternyata masyarakatnya juga ramah-ramah jadi saya betah,” ujar Welson, Sabtu (19/2/2022).

Karena jarak antarnegara yang memisahkan, Welson tak menampik harus menahan rasa rindu untuk tidak bertemu secara langsung dengan keluarganya, termasuk ketika libur semester. Welson memilih memanfaatkan waktu liburnya untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya.

3. Lebih bisa berhemat selama di Lampung dibanding di Papua

gayahidupmu.com

Selain Welson, ada Filsa Fatia. Mahasiswa Program Studi Sains Lingkungan Kelautan yang berasal dari Wamena, Papua.

Filsa tertarik memilih ITERA karena kegemarannya dengan hobi yang berhubungan dengan laut. “Di ITERA ada Prodi Sains Lingkungan dan Kelautan, saya sangat tertarik, jadi meskipun jauh, saya tetap memilih ITERA,” ujarnya.

Filsa yang tinggal di Papua dan menempuh pendidikan sejak SMP ikut bersama kakaknya, sebenarnya berasal dari Medan, Sumatra Utara.  “Saya sangat suka dengan laut, tapi lingkungan saya di Papua jauh dari laut, jadi saya memiliih sains Lingkungan Kelautan” jelas Filsa.

Terkait suka duka selama menjalani kuliah di ITERA, Filsa mengatakan lebih banyak mendapatkan kesan yang menyenangkan karena mendapatkan teman-teman baru. Ia juga mengaku bisa lebih berhemat selama tinggal di Lampung, dibandingkan ketika di Papua. 

Baca Juga: Program ITERA Mengajar, Sasar Panti Asuhan dan Anak Putus Sekolah

Berita Terkini Lainnya