Kabur Tapi Bukan Kawin Lari, Mengenal Sebambangan Adat Nikah Lampung

Fakta tunggal uang dan surat hingga basuh kaki 7 kembang

Bandar Lampung, IDN Times - Sebambangan atau larian merupakan langkah awal adat istiadat bagi pasangan kekasih alias muli mekhanai atau bujang gadis Lampung hendak mengarungi biduk bahtera rumah tangga.

Memiliki pemaknaan 'larian', tapi sebambangan bukan berarti sama dengan kawin lari ya guys. Ini merupakan tradisi asli masyarakat Lampung dan sudah diwariskan sedari nenek moyang terdahulu, yang hingga kini masih terus dipakai di sejumlah wilayah Provinsi Lampung.

Sudahkah kamu tahu tradisi sebambangan masyarakat Lampung? Atau justru pernah melihatnya langsung? Kalau belum, IDN Times bakal mengenal dan membahas fakta-fakta menarik dari sebambangan.

1. Bertujuan menghindari hal menghambat proses pernikahan

Kabur Tapi Bukan Kawin Lari, Mengenal Sebambangan Adat Nikah LampungMasyarakat adat Pepadun merupakan salah satu dari dua kelompok adat paling besar dan populer di Lampung. (indonesiakaya.com).

Dalam penerapannya, sebambangan ialah pihak laki-laki melarikan gadis yang akan dinikahi dengan sebuah persetujuan awal dengan sang pujaan hati terlebih dahulu. Baru kemudian melibatkan antar kedua pihak keluarga masing-masing.

Identiknya, sebambangan dilakukan bertujuan untuk menghindari hal-hal bakal dianggap menghambat proses pernikahan muli mekhanai sudah terlanjur saling mencintai, dikarenakan keduanya telah berkomitmen melangsungkan pernikahan bersama-sama.

Hal-hal dianggap menghambat proses pernikahan tersebut misalnya, tata cara atau persyaratan adat istiadat yang besar kemungkinan memakan biaya pelaksanaan dalam jumlah tidak sedikit.

2. Muli akan meninggalkan uang dan surat di bawah bantal atau kasur kamar

Kabur Tapi Bukan Kawin Lari, Mengenal Sebambangan Adat Nikah Lampungilustrasi menulis (pexels.com/Ivan Samkov)

Sebagai muli akan dilarikan, sebambangan bakal meninggalkan sejumlah nominal uang dan sepucuk surat atau pengepik. Ini biasanya diletakkan sang gadis di bawah bantal atau kasur kamar pribadi di rumah orang tuanya.

Isi surat itu menuliskan keterangan, dirinya telah dibambang atau dilarikan oleh seorang pria yang dicintai tanpa paksaan apapun. Termasuk permintaan izin pamit meninggal kediaman untuk ikut bersama sang kekasih.

Baca Juga: 6 Adat Unik Lampung, Kamu Pernah Turut Serta?

3. Dijemput kerabat dari pihak keluarga mekhanai

Kabur Tapi Bukan Kawin Lari, Mengenal Sebambangan Adat Nikah LampungMasyarakat adat Lampung. (Instagram/@opan_so)

Tiba pada waktu telah disepakati dan ditentukan bersama antar muli dan mekhanai tersebut, si gadis diambil atau dijemput secara diam-diam oleh kerabat pihak mekhanai dari kediaman. Tentu biasanya, itu dilakukan tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya gadis tesebut.

Selain itu, sang muli dapat juga datang dengan sendirinya ke tempat kediaman pihak mekhanai. Namun jelas komitmen sebambangan itu telah disepakati keduanya.

4. Kaki muli dibasuh kembang 7 macam dan didandani pernak-pernik maupun pakaian Lampung

Kabur Tapi Bukan Kawin Lari, Mengenal Sebambangan Adat Nikah Lampungunsplash.com/runejohs

Setibanya di kediaman sang mekhanai, maka muli atau gadis itu harus mencuci kakinya disebut cebuk calok dengan air kembang 7 macam. Kemudian dipersilahkan mandi dan disalini atau didandani dengan pernak-pernik pakai adat Lampung, misalnya baju sulam usus, kain tapis, hingga kanduk nuara atau selendang disematkan di kepala.

Setelahnya, wakil pihak mekhanai akan mengunjungi keluarga muli untuk mengakui atau menyampaikan telah sebambangan dengan gadis dimaksudkan. Ini disebut dengan 'Ngantar Salah'.

Selanjutnya selang satu atau dua hari kemudian, pihak mekhanai biasanya akan mengantar perdamaian. Ini berisi beras, gula, kelapa, hingga dilanjutkan dengan musyawarah alias mufakat.

5. Sebambangan masih diterapkan di sebagian besar daerah Lampung

Kabur Tapi Bukan Kawin Lari, Mengenal Sebambangan Adat Nikah LampungMasyarakat adat Lampung. (Instagram/@shinecinema_production)

Sebagai salah satu rangkaian adat asli masyarakat Lampung, sebambangan masih diterapkan di sebagai besar daerah Provinsi Lampung seperti Tanggamus, Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Timur, Tulang Bawang, hingga Tulang Bawang Barat.

Bagaimana guys unik dan menarik kan? Apakah daerah kamu termasuk masih menerapkan tradisi sebambangan? Demikian fakta-fakta mengenai sebambangan pernikahan masyarakat Lampung.

Baca Juga: Mengenal Tari Sekura, Tarian Adat Sarat Makna di Lampung Barat

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya