TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal 5 Fakta Praejakulasi, Bisa Bikin Hamil?

Praejakulasi juga bisa menularkan penyakit kelamin, lho

ilustrasi hasil tes kehamilan (pexels.com/RODNAE Production)

Praejakulasi atau biasa disebut precum adalah cairan yang keluar sebelum kamu melakukan ejakulasi. Cairan ini keluar tidak disengaja atau tidak disadari oleh laki-laki, fungsinya sebagai pelumas jika kamu ingin melakukan penetrasi.

Namun, apakah praejakulasi ini mengandung sperma dapat membuat kehamilan? Nah, bagi kamu yang penasaran dengan jawaban dan fakta mengenai pra ejakulasi. Yuk, baca artikel ini selengkapnya!

1. Ternyata praejakulasi dapat menyebabkan kehamilan, lho!

Ilustrasi perempuan melihat tes kehamilan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Bagi kamu belum ingin memiliki anak, sebaiknya berhati-hati dengan precum, lho! Ternyata cairan ini dapat menyebabkan kehamilan tidak diinginkan.

Melansir Cosmopolitan, Dr. Deb Laino selaku terapis seks di Delaware mengatakan, meskipun cairan ini tidak mengandung sperma yang banyak, praejakulasi dapat menyebabkan kehamilan.

Baca Juga: Jarang Keramas? Waspadai 10 Dampak Ini!

2. Bisa juga menyebabkan IMS (Infeksi Menular Seksual)

Ilustrasi laki-laki menggunakan lambang AIDS (pexels.com/Anna Shvets)

Jika berpikiran praejakulasi tidak dapat menularkan IMS, kamu salah, lho! Ternyata IMS dapat menular lewat cairan tersebut! Mengutip dari Cosmopolitan, Dr. Deb Laino menyatakan meskipun sangat kecil kemungkinan kamu tertular IMS lewat precum namun masih ada kemungkinan.

Ia menyarankan kamu untuk menggunakan kondom sebelum melakukan penetrasi. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti kehamilan tidak direncanakan atau tertular IMS.

3. Apakah precum dapat menyebabkan kehamilan meskipun pasangan tidak mengalami masa ovulasi?

Ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Andre Furtado)

Melansir Heatlhline ternyata cairan praejakulasi dapat menyebabkan kehamilan meskipun pasangan perempuanmu tidak dalam masa ovulasi. Meskipun kehamilan kemungkinan  besar terjadi selama ovulasi, tapi sperma bisa hidup di dalam tubuh selama 5 hari.

Jika sperma berada di saluran reproduksi kamu sebelum memasuki masa ovulasi, kemungkinan sperma itu masih ada dan hidup saat kamu telah memasuki masa ovulasi. Ovulasi terjadi di sekitar pertengahan siklus menstruasi, bisa di mana saja dari 7-14 hari sebelum kamu memulai periode berikutnya.

Karena sperma memiliki rentang hidup selama 5 hari di dalam tubuh dan kamu melakukan hubungan seks secara rutin selama 5 hari sebelum dan juga saat masa ovulasi. Kamu memiliki kemungkinan lebih besar untuk hamil.

Namun jika pasangan perempuanmu memiliki siklus haid tidak teratur, mungkin lebih sulit untuk mengetahui kapan masa ovulasinya. Kamu bisa berkonsultasi dengan tenaga medis agar dapat mengetahui masa ovulasi.

4. Bagaimana sperma bisa bocor ke praejakulasi?

Ilustasi sperma menuju sel telur (pexels.com/Nadezhda Moryak)

Dr. Deb Laino menjelaskan kepada Cosmpolitan, bagaimana sperma bisa bocor ke precum. Praejakulasi berasal dari sekresi kelenjar cowper sedangkan ejakulasi berasal dari testis. Ketika laki-laki sehat merasa terangsang, kelenjar cowper akan menghasilkan praejakulasi kemudian akan keluar melalui urerta.

Uretra juga berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan urine (air kencing) dan sperma. Sperma diduga bocor ke precum melalui uretra karena sperma tidak berasal dari kelenjar cowper.

Baca Juga: 13 Tips Perawatan Mengatasi Eksim, Mudah Diobati Pakai Bahan Alami!

Verified Writer

Dela Anggraini

Tetap memberikan yang terbaik untuk semua hal.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya