TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puasa Kala Pandemik COVID-19? Ini Cara Jaga Stamina dan Imunitas Tubuh

Makan makanan bergizi jadi kunci utama

makassar.tribunnews.com

Bandar Lampung, IDN Times - Bulan Ramadan 1442 menjadi tahun kedua, bagi umat Islam menjalankan ibadah puasa di situasi pandemik COVID-19 yang belum usai.

Oleh karenanya, kondisi itu mewajibkan umat Islam untuk meningkatkan kewaspadaan, dalam menjaga stamina dan imunitas tubuh saat melangsungkan ibadah puasa bulan Ramadan.

Bagaimana cara menjaga stamina dan imunitas tubuh saat harus menjalani puasa Ramadan selama sebulan penuh? Apakah puasa bisa memengaruhi atau mengurangi sistem kekebalan?

Berikut IDN Times rangkum pemaparan dr Zam Zanariah, selaku Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) MUI Kota Bandar Lampung akan hal tersebut.

Baca Juga: Keutamaan Bulan Ramadan, Lipatgandakan Amalan 10 hingga 700 Kebaikan 

1. Kunci utama menjaga stamina dan imunitas tubuh adalah makan makanan bergizi

Pexel.com

Zanariah mengatakan, pandemik COVID-19 mengharuskan setiap umat Islam, menyikapi Ramadan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Secara otomatis kondisi tubuh bakal menyesuaikan sendiri.

Caranya, mengonsumsi makan-makanan bergizi saat sahur maupun berbuka puasa. Sebab, kunci utama dari ketahanan atau kekebalan tubuh ada pada makanan.

Waktu sahur, Zanariah menganjurkan makanan kaya akan karbohidrat seperti nasi, roti, dan sereal, sehingga bisa menimbulkan energi serta rasa kenyang karena serat yang tinggi.

"Waktu sahur, makanlah dan jangan terlewatkan, karena badan bisa menjadi lemas dan tentunya juga mengganggu ibadah saat puasa," katanya, Rabu (21/3/2021).

2. Jangan makan secara berlebihan saat buka puasa

Freepik

Zanariah turut menyarankan, 30 persen komposisi makanan di waktu sahur diisi protein. Menurutnya, berdasarkan beberapa penelitian menyebut, protein bisa mengurangi rasa lapar.

Kendati demikian, jangan pernah berbuka puasa dengan makan secara berlebihan, sebab bisa membuat perut menjadi kembung dan melemahkan stamina tubuh. "Mulailah dengan meminum air putih, makan makanan rendah lemak, serta konsumsi pemanis alami seperti kurma dan madu," tukasnya.

3. Jaga tingkat kehiegenisan makan dan minuman, penting mengatur konsumsi air putih

unsplash.com/Louis Hansel

Di tengah pandemik COVID-19, baiknya membuat dan menyiapkan sajian berbuka puasa sendiri. Tujuannya, guna menjaga kehigenisan makanan ataupun minuman tersebut, dan mengurangi interaksi berada di luar rumah.

Zanariah mengatakan, menjaga tubuh dari tingkat dehidrasi adalah hal tak boleh dilupakan. Caranya, mengatur konsumsi air putih saat sahur ataupun buka puasa minimal delapan gelas, serta mengurangi konsumsi gula secara berlebihan, karena bisa berbahaya buat penderita diabetes melitus.

"Baiknya hindari minuman manis saat berbuka dan utamakan air putih, ini bisa menjaga imununitas tubuh. Jangan lupa, konsumsi juga multivitamin baik vitamin C, B kompleks, D, E, atau apapun itu," urainya.

Baca Juga: Penderita Maag Boleh Puasa? Ini Penjelasan Dokter

Berita Terkini Lainnya