TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siklus Menstruasi hingga Berat Badan Pengaruhi Tingkat Kesuburan?

Bukan hanya wanita, tingkat kesuburan pria juga berpengaruh

Pexels.com/Public Domain Pictures

Bandar Lampung, IDN Times - Memiliki keturunan biasanya sangat dinantikan pasangan baru menikah. Tapi kamu perlu tahu, seberapa besar kemungkinan untuk memiliki keturunan adalah memastikan pria dan wanita tersebut subur.

Jadi, jika pasangan tersebut masih sulit mendapat keturunan, bukan hanya wanita saja yang disalahkan. Karena tingkat kesuburan pria juga dapat berpengaruh.

Kali ini IDN Times sudah merangkum cara mengetahui tingkat kesuburan pada perempuan berdasarkan penjelasan dari Rumah Sakit Hermina di Kota Bandar Lampung.

1. Perhatikan siklus menstruasi kamu

ilustrasi menstruasi (freepik.com/rawpixel.com)

Ada beberapa cara dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat kesuburan perempuan. Paling umum yang dilakukan adalah melihat siklus menstruasinya.

Jika kamu mengalami rutinitas ini setiap bulan, maka ovulasi juga terjadi secara teratur. Ovulasi adalah proses saat tubuh menghasilkan sel telur yang matang dan siap dibuahi.

Siklus menstruasi normal terjadi dalam rentang waktu selama 21 hari sampai 35 hari. Selain itu, siklus menstruasi normal dilihat dari jumlah darah dikeluarkan masih di ambang normal.

Jadi, tingkat kesuburan wanita terbilang baik jika siklus menstruasinya normal dan teratur.

Baca Juga: Bekas Jerawat Bopeng Bisa Sembuh Pakai Skincare? Ini Kata Dokter

2. Menerapkan kehidupan seksual sehat

ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Setiap perempuan juga perlu menerapkan kehidupan seksual sehat, seperti tidak bergonta-ganti pasangan seksual atau melakukan cara aman saat berhubungan badan.

Hal ini berguna untuk menghindari berbagai penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan infertilitas, sehingga kehamilan lebih sulit terjadi.

3. Memiliki berat badan ideal

ilustrasi penurunan berat badan (unsplash.com/yunmai)

Jika perempuan memiliki berat badan berlebih atau bahkan obesitas lebih sulit untuk mendapatkan kehamilan. Sebab, hormon yang berhubungan dengan kehamilan terganggu, sehingga membuat ovulasi berhenti.

Hal ini juga dapat meningkatkan risiko sindrom ovarium polikistik menyebabkan kemandulan permanen.

Selain itu, wanita terlalu kurus juga sulit untuk hamil karena tubuhnya menghemat energi dengan cara menghentikan proses ovulasi. Jika masa ovulasi yang seharusnya rutin terjadi berhenti terlalu lama, kemungkinan mandul lebih tinggi.

4. Rokok juga jadi pemicu lho

ilustrasi rokok (IDN Times/Arief Rahmat)

Perempuan yang terbiasa merokok perlu menghentikan kebiasaan tersebut. Sebab, jika tingkat kesuburannya dapat menurun sekitar 43 persen dan risiko lebih tinggi alami kemandulan.

Hal ini akibat zat racun di dalam rokok yang mengganggu sel telur, sehingga ovulasi sulit terjadi dan akhirnya kehamilan lebih sulit.

Tapi, selain mengetahui ciri-ciri tersebut, perempuan juga dapat memeriksa tingkat kesuburannya melalui beberapa pemeriksaan. Tes ini diawali dengan pemeriksaan fisik, catatan riwayat kesehatan, dan pemeriksaan ginekologi.

5. Tes ovulasi dan pemeriksaan sel telur

ilustrasi sel sperma dan sel telur (pexels.com/LoveFreund)

Pemeriksaan bisa kamu lakukan adalah tes ovulasi. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah kamu berovulasi dan dapat menghasilkan sel telur secara teratur.

Kemudian, tes pencitraan. Tes ini berupa tes ultrasound untuk mencari tahu kemungkinan terdapat gangguan pada rahim atau tabung saluran indung telur.

Lalu, pemeriksaan cadangan sel telur pada ovarium. Tes ini diawali dengan tes hormon pada awal siklus menstruasi. Melalui tes ini, kamu akan mengetahui kualitas dan kuantitas sel telur yang ada untuk ovulasi.

Baca Juga: Jangan Sembarangan Cabut Bulu Hidung, Ini Bahaya Mengintai

Berita Terkini Lainnya