Kandungan Gizi Lontong, Ketupat dan Nasi, Banyak Mana?
Tidak disarankan bagi penderita magh dan diabetes
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Hari Raya Idul Fitri biasanya identik makanan berlemak seperti opor, rendang yang dipadukan dengan lontong, ketupat atau bisa juga nasi.
Tapi dari ketiga karbohidrat tersebut antara nasi, lontong, dan ketupat mana yang lebih tinggi nilai gizinya ya? Meski diolah dengan bahan dasar sama namun mereka memiliki bentuk fisik olahan berbeda lho.
Nah berikut ini IDN Times rangkum penjelasan dari dokter gizi mengenai perbedaan gizi dari tiga jenis karbo tersebut dan seperti apa dampak yang diberikan pada tubuh.
Baca Juga: Olahan Makanan Beku Picu Kanker? Begini Penjelasannya
1. Ada perubahan nilai komposisi dan kalori
Pengolahan lontong biasanya memberikan sedikit ruang untuk mengisi kadar air supaya beras bisa lebih mengembang dan teksturnya lebih padat. Begitu pun dengan pengolahan ketupat, namun kadar airnya akan lebih banyak dibanding lontong. Sementara untuk nasi, dimasak dengan kadar air paling sedikit sehingga masih memiliki tekstur.
Ahli Gizi Lampung dr Tutik Ernawati, mengatakan, dari perubahan bentuk tersebut lontong, ketupat, dan nasi masih memiliki kandungan gizi yang sama. Itu karena yang berubah hanya cara pengolahannya.
Tapi nilai komposisi dan nilai kalori totalnya yang berubah. Contohnya nasi dalam satu porsi 100 gram kalorinya 175, protein 4 gram, karbohidratnya 40 gram.
"Kalau udah jadi lontong otomatis kadar airnya bertambah. Jadi kalorinya lebih rendah. Untuk ketupat lebih rendah lagi karena kadar airnya lebih banyak," terang ahli gizi yang bertugas di Rumah Sakit Abdul Moelok Bandar Lampung ini, Rabu (12/5/2021).
Baca Juga: Pengaruh Puasa Terhadap Kesehatan Tubuh di Tengah Pandemik COVID-19