TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Balita Hobi Makan Makanan Pedas, Emang Boleh? Cek Faktanya!

Makanan pedas juga bisa menyebabkan alergi lho

Balita doyan makanan pedas. (Tiktor/zaidiasyukria dan mamamiqgav)

Bandar Lampung, IDN Times - Makanan pedas ternyata jadi salah satu jenis makanan paling digemari masyarakat khususnya di Indonesia. Tak heran sambal Indonesia terkenal akan pedasnya dan banyak masakan khas negara ini dengan cita rasa pedas.

Namun apa jadinya jika makanan pedas ini dikonsumsi oleh anak kecil? Padahal makanan pedas menimbulkan sensasi rasa sakit di mulut atau tenggorokan setelah memakannya.

Beberapa waktu lalu challenge bayi makan pedas sempat ramai di TikTok, para balita tersebut ternyata senang mengonsumsi sambal atau tak mau makan jika makanannya tak pedas. Kira-kira baik gak ya buat kesehatan anak?

Baca Juga: Kalender Wisata Juni 2023 Lampung, Ada Kejuaraan Dunia Selancar!

1. Tak boleh jika anak masih di bawah satu tahun

Sumber Gambar: ceriwis.com

Ahli kesehatan sekaligus dokter di Lampung, Muslim Kasim mengatakan anak atau bayi di bawah usia lima tahun sebenarnya sah-sah saja jika ingin mengonsumsi makanan pedas. Namun anak tersebut setidaknya harus berusia 1 tahun dulu.

”Sebenarnya ya boleh-boleh saja. Tapi yang namanya mengenalkan rasa pada anak, apalagi makanan pedas itu sebaiknya baru boleh dilakukan sejak anak berusia diatas 1 tahun. Kalau belum usia segitu sebaiknya jangan dulu, kasihan,” katanya, Minggu (14/5/2023).

Ia juga mengatakan, balita semestinya dikenalkan oleh rasa-rasa alami dari bahan pangannya tanpa campur tangan perisa apalagi MSG agar anak tahu rasa dari masing-masing buah, sayur, daging, ikan, telur, dan sebagainya.

2. Kenalkan pedas melalui rempah-rempah Indonesia

ilustrasi lada hitam dan lada putih (vecteezy.com/Seksak Kerdkann)

Ia juga menyampaikan, untuk mengenalkan rasa pedas pada anak, orang tua bisa menggunakan rempah-rempah tradisional Indonesia. Itu karena, selain dapat mengetahui perbedaan pedas dan rasa lainnya, rempah-rempah ini juga bisa bermanfaat bagi kesehatan.

Rempah-rempah pedas di Indonesia di antaranya ada cabai, jahe, merica atau lada, paprika, andaliman, dan cabai jawa. Beberapa di antara bahan-bahan ini bisa orang tua kenalkan pada anak secara bertahap.

“Jadi intinya adalah perhatikan usia dan jumlahnya. Jangan samakan dengan orang dewasa. Berikan secara bertahap sebagai perkenalan. Kalau anak mengeluh sakit setelah mengonsumsi makanan pedas, langsung konsultasikan saja ke dokter,” imbuhnya.

3. Kenalkan makanan pedas secara bertahap dan lakukan evaluasi reaksinya

ilustrasi makanan pedas Indonesia (instagram.com/the.lucky.belly)

Muslim Kasim juga mengingatkan kepada orang tua pada dasarnya mengkonsumsi makanan pedas berlebihan bisa menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan manusia. Tak terkecuali pada anak-anak apalagi balita.

“Kalau memberikan makanan pedas terlalu cepat pada bayi dikhawatirkan bisa menyebabkan diare dan iritasi di saluran pencernaan anak yang belum sempurna. Dan satu lagi makanan pedas ini juga bisa menyebabkan refluks gastroesofageal,” jelasnya.

Refluks gastriesofageal merupakan penyakit pencernaan di mana asam lambung atau empedu mengiritasi lapisan dalam saluran makanan. Jika refluks asam ini muncul hingga dua kali dalam seminggu kemungkinan bisa diidentifikasi sebagai gerd.

Baca Juga: Cek Deretan Event Seru Kpopers Lampung 2023, Tertarik Ikut?

Berita Terkini Lainnya