Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Infertilitas merupakan gangguan kesuburan dapat disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Namun beberapa waktu terakhir beredar informasi minum air dari galon berbahan polikarbonat (PC) bisa menyebabkan infertilitas.
Benarkah informasi tersebut? Berikut faktanya.
Baca Juga: 3 Bahaya Mengonsumsi Martabak Manis Berlebihan, Kamu Harus Tahu
1. Mitos yang beredar
Ada beberapa mitos dan kekhawatiran mengenai galon air minum dalam kemasan sebagai penyebab infertilitas. Salah satu mitos yang sering beredar adalah bahan plastik dari galon air minum dapat mengganggu keseimbangan hormon dan mempengaruhi kesuburan.
Namun, berdasarkan penelitian ilmiah terkini, tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim bahwa galon air minum dalam kemasan secara langsung menyebabkan gangguan infertilitas. Sebagian besar galon air minum yang beredar di pasaran telah melalui proses pengujian dan standar keamanan yang ketat.
Bahan plastik yang digunakan untuk kemasan umumnya dirancang agar aman dan tidak melepaskan zat berbahaya dalam jumlah signifikan yang dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi. Masih diperlukan penelitian yang lebih besar lagi tekrait korelasi tersebut.
"Belum ada penelitian yang konsisten dan dapat dibuktikan terkait efek dari air mineral kemasan (terhadap infertilitas)," kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo.
2. Air kemasan melalui prosedur ketat
Anggota Perkumpulan Ginekologi Indonesia (POGI), Abraham Dian Winarto mengatakan, air dalam AMDK dipastikan bukan penyebab infertilitas atau kemandulan serta gangguan kesehatan lainnya. Korelasi antara air dalam galon PC dan kemandulan masih butuh penelitian lebih lanjut.
"Sampai sejauh ini yang dibilang kasus mandul karena air kemasan galon, selama saya praktek selama 15 tahun ini sih gak ada tuh," kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan ini dalam keterangan resmi, Rabu (18/9/2024).
"Intinya suatu air kemasan yang beredar apalagi bermerek tentunya sudah melalui prosedur yang ketat dari BPOM sehingga pasti aman," imbuhnya.