TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Penyakit Gerd, Gejala dan Cara Mengatasi

Ternyata masuk kategori penyakit kronis

everydayhealth.com

Bandar Lampung, IDN Times - Penyakit asam lambung yang satu ini kita kenal dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Ini adalah penyakit kronis pada system pencernaan lambung.

Kondisi ini dapat terjadi ketika asam lambung naik Kembali ke esofagus (kerongkongan). Hal ini terjadi akibat melemahnya sfingter (katup). Imbasnya, dapat menyebabkan iritasi pada esofagus.

Katup yang normal akan terbuka untuk memungkinkan makanan dan minuman masuk menuju ke lambung dan dicerna tubuh. Setelah minuman dan makanan masuk ke lambung katup akan tertutup rapat dan kencang guna untuk mencegah isi lambung dapat naik ke kerongkongan sehingga terjadinya muntah.

Namun pada penderita penyakit GERD, katup melemah, sehingga tidak dapat menutup dengan baik. Hal ini dapat mengakibatkan isi lambung yang terisi makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan.

Berikut IDN Times rangkum ulasannya dilansir dari herminahospitals.com

Baca Juga: Penyakit Dermatitis Atopik, Gejala, Penyebab dan Pencegahan

Gejala

GERD memiliki gelaja umum mirip dengan penyakit mag. Meski memiliki gejala umum yang mirip dengan mag, gejala GERD perlu Anda waspadai. Berikut di antaranya.

  • Merasakan sensasi terbakar di bagian dada yang terkadang menjalar hingga ke kerongkongan
  • Sensasi terbakar memberat setelah makan maupun berbaring juga dapat memperberat gejala
  • Sensasi tersebut juga disertai dengan rasa pahit dan asam di mulut
  • Nyeri pada tenggorokan dan suara menjadi serak
  • Kesulitan bernapas hingga mual
  • Bau mulut maupun baruk kering berkepanjangan

Penyebab

Pixabay.com/derneumann

Penyebab GERD adalah gagalnya relaksasi cincin (sfingter) yang berperan untuk mengatur proses buka-tutup katup yang menghubungkan esofagus bawah dengan lambung. Sfingter sendiri merupakan cincin serat otot yang terletak pada sekitar permukaan dalam tubuh kita. Sfingter berfungsi untuk mengatur zat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Ada beberapa makanan yang dapat menjadi factor penyebab munculnya GERD, antara lain kopi, makanan yang digoreng, alkohol, serta bawang putih dan merah.

Hal lain yang juga dapat meningkatkan risiko penyakit GERD (refluks gastroesofagus) adalah kebiasaan yang buruk dilakukan secara tidak sadar maupun sadar. Contohnya,  merokok, kebiasaan mengonsumsi makanan tiga jam sebelum tidur, mengurangi porsi makan yang dikonsumsi. Selain itu, mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti aspirin, juga dapat menyebabkan meningkatnya risiko GERD.

Diagnosis

Ada beberapa cara untuk mengdiagnosis GERD atau mengetahui GERD, dokter akan melakukan mengumpulkan informasi pada pasien dan serta melakukan beberapa pemeriksaan penunjang diantaranya.

  • Pemeriksaan jumlah asam lambung
    Dengan cara ini akan dapat diketahui seberapa sering dan lama proses naiknya asam lambung.
  • Radiologi Barium Meal
    Pemeriksaan ini dapat melihat kondisi dan keadaan selaput lendir esofagus dan lambung.
  • Esophageal Manometry
    Merupakan pemeriksaan untuk melihat ritme otot esofagus berkontraksi saat menelan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat sesinabungan kontraksi otot esofagus.
  • Endoskopi
    Endoskopi menggunakan alat berkamera yang dapat melihat / memantau keadaan langsug dari kerongkongan dan lambung. Jika terdapat luka atau tukak akan terlihat dengan jelas melalui pemeriksaan ini

Baca Juga: Kamu Canggung Berolahraga? Yuk Simak Tips Ala Kardiolog

Berita Terkini Lainnya