Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Tahap tumbuh kembang anak terbagi menjadi dua. Pertama, tumbuh (growth) adalah perubahan fisik dapat diukur dan kedua Kembang (development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.
Masa balita seringkali disebut sebagai periode emas. Pada periode usia 0-5 tahun, terjadi peningkatan pesat pada pertumbuhan dan perkembangan balita. Yuk cari tahu selengkapnya dilansir dari herminahospitals.com.
1. Pertumbuhan dan perkembangan si kecil
Ilustrasi anak-anak di Taiwan (IDN Times/Vanny El-Rahman) Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, dapat diukur, dan terjadi secara fisik. Pertumbuhan Si Kecil dapat dipantau melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan ukuran lainnya sesuai usia dengan standarisasi alat ukur tertentu. Sedangkan perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, misalnya Si Kecil dapat berjalan atau berbicara. Perkembangan dapat diamati dari cara ia bermain, belajar, berbicara, dan bersikap.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi jenis kelamin, perbedaan ras, usia, genetik, dan kromosom. Sedangkan faktor eksternal meliputi keadaan lingkungan sosial, ekonomi, nutrisi, dan stimulasi psikologis.
Periode emas Si Kecil berlangsung pada rentang usia 0-5 tahun. Usia ini merupakan fase awal tumbuh kembang Si Kecil dan akan berpengaruh pada fase selanjutnya. Di masa ini, Ibu harus semakin cermat untuk mendapatkan hasil optimal dan mencegah terjadinya kelainan sedini mungkin.
Baca Juga: Penanganan Kesehatan Ini Ternyata Salah Secara Medis, Sudah Tahu?
2. Stimulasi tumbuh kembang otak
Instagram.com/@monica_soraya_hariyanto Stimulasi jaringan otak sangat penting selama periode emas anak. Semakin banyak stimulasi yang ibu berikan, jaringan otak akan berkembang hingga mencapai 80 persen pada usia 3 tahun. Sebaliknya, jika Si Kecil tidak pernah diberi stimulasi yang cukup, maka jaringan otaknya akan mengecil sehingga fungsi otak akan menurun.
Hal inilah yang menyebabkan perkembangan anak menjadi terhambat. Stimulasi yang kurang dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan otak, penyimpangan tumbuh kembang, bahkan gangguan perkembangan yang menetap. Berikut tahapan stimulasi sesuai usia :
Sering memeluk dan menimang dengan penuh kasih sayang. Gantung benda berwarna cerah yang bergerak dan bisa dilihat oleh bayi. Ajak bayi tersenyum, bicara, dan mendengarkan musik.
Sering tengkurapkan anak. Gerakkan benda ke kiri dan kanan, di depan matanya. Perdengarkan berbagai bunyi-bunyian. Beri mainan benda yang besar dan berwarna.
Ajari Si Kecil untuk duduk, ajak main ci-luk-ba, ajari memegang dan makan biskuit, ajari memegang benda kecil dengan 2 jari, berdiri dan berjalan dengan berpegangan, ajak bicara sesering mungkin, latih mengucapkan ma ma atau pa pa, beri mainan yang aman dipukul-pukul.
Ajari berjalan di undakan atau tangga, ajak membersihkan meja dan menyapu, ajak membereskan mainan, ajari mencoret-coret di kertas, ajari menyebut bagian tubuhnya, bacakan cerita anak, ajak bernyanyi, ajak bermain.
Ajari berpakaian sendiri, ajak melihat buku bergambar, bacakan cerita anak, ajari makan di piringnya sendiri, ajari cuci tangan, ajari buang air besar dan kecil di tempatnya
Minta anak menceritakan apa yang ia lakukan, dengarkan ia ketika bicara, jika ia gagap, ajari bicara pelan-pelan, awasi anak ketika mencoba hal-hal baru.
3. Pembagian area perkembangan
ilustrasi neuron motorik pada orang dengan dyspraxia (biologydictionary.net) Perkembangan Si Kecil dibagi menjadi beberapa area yaitu: motorik kasar (berjalan, berlari), motorik halus (menggambar), sensorik (melihat, mendengar, dan sebagainya), bahasa (mengucapkan kata lalu kalimat), dan sosial (bermain bersama, bermain bergantian). Pertumbuhan dan perkembangan berbeda-beda timbulnya, tetapi tetap ada batasan waktu yang cukup luas dimana masih dapat dikategorikan normal.
Untuk mendukung pertumbuhan anak diperlukan kecukupan gizi yang baik. Selain membantu pertumbuhan, dengan nutrisi dan kebiasaan makan yang baik, penyakit seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan obesitas dapat dicegah. Kurang nutrisi akan menyebabkan gangguan perkembangan intelektual.
4. Pertumbuhan dan perkembangan gigi
Selain itu, pertumbuhan gigi juga akan terlihat pada periode emas. Pertumbuhan gigi berbeda-beda tergantung keturunan, tetapi penyakit tertentu seperti rickets, hypotiroidism, hypopituitary, atau down syndrome dapat memperlambat tumbuhnya gigi.
Secara umum, anak akan mempunyai 6 gigi di usia 12 bulan dan total 20 gigi susu pada usia 2,5 tahun. Gigi pertama bisa tumbuh pertama kalinya pada usia empat bulan. Namun, kebanyakan kasus gigi mulai tumbuh sekitar usia 6-7 bulan. Gigi susu yang pertama kali muncul ada di bagian seri depan di atas dan bawah. Gigi susu terakhir tumbuh ketika Si Kecil berusia 2-3 tahun. Pada usia ini, biasanya jumlah giginya sudah lengkap, yaitu 20 buah.
Pertumbuhan gigi ditandai dengan pembengkakan gusi bawah. Kemungkinan besar anak akan merasa sakit karena pembengkakan ini bahkan mengalami demam. Si Kecil akan menjadi lebih rewel, sering menangis dan mengigit-gigit sesuatu. Di periode ini buah hati juga akan mengeluarkan lebih banyak air liur dibandingkan sebelumnya. Untuk itu, pakaikan alas dada yang terbuat dari handuk, agar ibu bisa selalu mengeringkan dagu dan pipi anak yang terkena liur, ini mencegah terjadi iritasi pada kulit.
Bila gigi belum tumbuh pada waktunya, tidak perlu khawatir. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merangsang pertumbuhan gigi, diantaranya:
- Memberi mainan yang berguna untuk menstimulus pertumbuhan gigi sering disebut dengan teether. Pilihlah teether yang terbuat dari bahan yang aman. Pada umumnya semuanya terbuat dari karet.
- Kandungan Kalsium pada susu juga sangat membantu pertumbuhan gigi si Kecil, oleh karena itu walaupun Si Kecil sudah lebih dari 6 bulan usahakan tetap memberi ASI yang cukup.
- Beri makanan pembantu ASI yang mengandung kalsium seperti ikan laut dan beberapa jenis sayuran
Gigi susu ini akan kemudian digantikan oleh gigi permanen pada usia 5-13 tahun. Jangan khawatir jika gigi Si Kecil tanggal akibat benturan ketika bermain karena gigi akan digantikan oleh gigi permanen. Contohnya, geraham pertama pada usia 5-7 tahun, disusul oleh gigi lainnya seperti gigi seri di usia 6-8 tahun.
Baca Juga: Memilih Kontrasepsi Aman Setelah Melahirkan, Gak Perlu Bingung Bun!