TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Badak Lampung FC Bakal Diakuisisi Artis? Ini Kata Manajemen

Klub Liga 2 jadi magnet artis Indonesia untuk diakuisisi

Stadion Sumpah Pemuda markas Badak Lampung FC (IDN Times/Instagram @badaklampungfc)

Badak Lampung, IDN Times - Klub-klub Liga 2 Indonesia kekinian jadi magnet di mata para publik figur atau artis Ibukota. Pasalnya, ada dari mereka mengakuisisi klub berlaga di kompetisi kasta kedua Tanah Air.

Setelah Kaesang Pangarep membeli saham mayoritas Persis Solo, disusul Raffi Ahmad bersama Rudy Salim mengakuisisi Rans Cilegon FC (Cilegon United), kabar negosiasi antar Sriwijaya FC dengan YouTuber kondang Atta Halilintar, dan terakhir Rizky Billar yang mengungkapkan niatnya membeli saham PSMS Medan.

Bagaimana dengan klub kebanggaan Provinsi Lampung yaitu, Badak Lampung FC. Apakah menjadi daya pikat artis Indonesia? 

Berikut IDN Times rangkum penjelasan manajemen Badak Lampung FC.

Baca Juga: Manajer Badak Lampung FC Hengkang, Alih Profesi Jadi Dosen

1. Berkomitmen dengan stakeholder dan investor sudah ada

Investorsadar.com

Media Officer Badak Lampung FC, Imam Rizaldi mengatakan, hingga kini belum menerima kabar akuisisi tersebut. Kendati demikian, pihaknya menegaskan bakal tetap berkomitmen bersama stakeholder dan investor klub yang sudah ada.

"Setahu saya, sejauh ini kita belum ada komunikasi dengan mereka (para artis)," kata dia, dikonfirmasi IDN Times, Selasa (1/6/2021).

Menurutnya, Badak Lampung FC memiliki rencana tersendiri, dalam mengarungi kompetisi musim 2021/2022 nanti. "Tahun ini agak berbeda dengan musim sebelumnya, karena kita lebih ingin saving money atau berhemat," ucap Imam.

2. Persiapan tim tetap dimaksimalkan

Stadion Sumpah Pemuda markas Badak Lampung FC (IDN Times/Instagram @badaklampungfc)

Meski lebih ingin mengamankan kondisi keuangan klub, namun Imam menyebut Badak Lampung FC bakal tetap melakukan persiapan tim secara maksimal.

"Bukan berarti kita meremehkan atau setengah-setengah, jadi persiapan bisa tetap dilakukan dan berjalan," imbuhnya.

Walaupun nantinya Badak Lampung FC dicap sebagai tim kuda hitam, dengan kompensasi pemain kurang diunggulkan, ia berharap hal ini justru menjadi senjata utama klub. "Semua itu balik lagi kepada pelatih juga, sebab setahu saya pemain bagus pun bukan jaminan," tukas Imam.

Baca Juga: Izin Liga 2 Keluar, Badak Lampung FC Bakal Perkenalkan Pelatih Baru? 

Berita Terkini Lainnya