- Pencak Silat: 2 emas, 2 perak, 1 perunggu
- Judo: 1 emas, 1 perunggu
- Karate: 1 emas, 3 perunggu
- Shorinji Kempo: 1 emas
- Sambo: 2 perak, 4 perunggu
- Taekwondo: 1 perak, 1 perunggu
Selesai! Lampung Finis Peringkat 10 Nasional PON Bela Diri Kudus

- DKI Jakarta juara umum PON Bela Diri I setelah menyalip Jawa Barat di dua hari terakhir, menebus kegagalan pada PON Aceh–Sumut 2024.
- Persebaran medali Lampung: Pencak Silat (2 emas, 2 perak, 1 perunggu), Judo (1 emas, 1 perunggu), Karate (1 emas, 3 perunggu), Shorinji Kempo (1 emas), Sambo (2 perak, 4 perunggu), Taekwondo (1 perak, 1 perunggu).
- Ketua Umum KONI Lampung, Taufik Hidayat, menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh dan pembinaan yang lebih baik untuk hasil yang lebih baik di masa depan.
Bandar Lampung, IDN Times – Provinsi Lampung mengakhiri partisipasi ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri I 2025 di Kudus, Jawa Tengah 11-26 Oktober 2025 dengan torehan membanggakan. Kontingen provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai berhasil finis di peringkat ke-10 klasemen akhir nasional dengan koleksi 5 medali emas, 5 perak dan 10 perunggu.
Capaian ini juga menempatkan Lampung sebagai peringkat tiga terbaik se-Sumatera, di bawah Sumatera Utara (7) dan Sumatera Barat (8). Sumut meraih 8 emas, 16 perak, dan 31 perunggu, sementara Sumbar mengoleksi 7 emas, 9 perak, dan 9 perunggu.
1. DKI Jakarta juara umum

PON Bela Diri I menjadi panggung pembuktian bagi DKI Jakarta sebagai juara umum setelah menyalip Jawa Barat di dua hari terakhir. Sukses ini sekaligus menebus kegagalan DKI saat PON Aceh–Sumut 2024, ketika posisi mereka direbut Jabar di akhir kompetisi.
Meski belum menembus papan atas, Lampung tetap menunjukkan konsistensi dan daya saing tinggi di berbagai cabang bela diri. Beberapa cabor unggulan kembali menjadi penyumbang medali utama bagi daerah.
2. Torehan medali

Beberapa cabang olahraga (cabor) bela diri yang berhasil menyumbang medali untuk Lampung antara lain:
3. KONI Lampung evaluasi

Ketua Umum KONI Provinsi Lampung, Taufik Hidayat, menyebut hasil ini perlu dijadikan bahan refleksi dan pembelajaran bagi seluruh pihak. Ia menegaskan, evaluasi harus dilakukan secara jujur dan menyeluruh, tidak hanya bagi cabor yang gagal, tapi juga yang berhasil.
“Saya berharap semua pihak segera melakukan evaluasi internal. Baik yang meraih emas, perak, perunggu, atau bahkan yang belum berhasil. Karena pembinaan harus terus ditingkatkan agar hasilnya lebih baik di masa depan,” kata Taufik, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, KONI Lampung akan memperbaiki sistem pembinaan, termasuk dalam hal sarana, prasarana, hingga pendanaan. Sinergi antar-pengurus cabor dan pemerintah daerah disebut jadi kunci. “Tidak mudah memang, tapi kami akan terus berupaya memberi dukungan maksimal dengan sinergi semua pihak,” tambahnya.



















