Resmi Daftar Tuan Rumah PON 2032 Bareng Banten, Ini Kata KONI Lampung

- MoU Lampung-Banten harus diperbarui sebagai komitmen resmi kesanggupan menggelar PON bersama.
- Penilaian venue akan menjadi kunci dalam penentuan tuan rumah PON 2032, dengan Lampung menyiapkan 20 cabang olahraga.
- Terdapat peluang ambil alih PON 2028 jika NTB-NTT dianggap tidak siap, tetapi keputusan sepenuhnya berada di tangan tim penjaringan KONI pusat.
Bandar Lampung, IDN Times – Lampung dan Banten akhirnya resmi masuk bursa tuan rumah PON XXIII tahun 2032 setelah menyerahkan berkas pendaftaran dan setoran awal ke KONI Pusat.
Ketua Umum KONI Lampung, Taufik Hidayat mengatakan langkah ini bukan akhir, melainkan awal dari pekerjaan besar harus mulai digarap seluruh pemangku kepentingan olahraga di Lampung.
“Dengan pendaftaran hari ini, semua harus mulai bekerja keras menyiapkan diri,” katanya, Sabtu (22/11/2025).
1. MoU harus diperbarui

Taufik menegaskan salah satu pekerjaan paling mendesak adalah memperbarui nota kesepahaman (MoU) Lampung-Banten yang sebelumnya ditandatangani oleh pejabat pelaksana tugas (Plt).
Kini kedua provinsi telah memiliki gubernur definitif, sehingga MoU harus diperbarui sebagai bentuk komitmen resmi kesanggupan menggelar PON bersama.
“Ini penting karena nanti menjadi salah satu dasar penilaian. Komitmen kepala daerah harus tertulis,” ujarnya.
2. Penilaian venue akan jadi kunci

Meski Lampung dan Banten telah menyerahkan berkas, proses penentuan tuan rumah belum final.
Taufik menyebut tahap berikutnya adalah kehadiran tim penilai dari KONI pusat yang akan memverifikasi venue dan kesiapan teknis masing-masing provinsi.
“Akan ada tim yang datang ke Lampung dan Banten. Mereka cek langsung kelayakan venue yang kita ajukan,” jelasnya.
Lampung menyiapkan 20 cabang olahraga dari total 43 cabor yang akan dipertandingkan di PON 2032. Sisanya menjadi tanggung jawab Banten.
3. Peluang ambil alih PON 2028

Dalam pertemuan tersebut sempat muncul peluang Lampung–Banten bisa ditunjuk menjadi tuan rumah PON 2028 bila NTB–NTT dianggap tidak siap.
Namun Taufik menegaskan isu itu masih sebatas kemungkinan, bukan permintaan dari pihak Lampung maupun Banten. “Itu hanya gambaran situasi. Bisa ya, bisa tidak. Bukan permintaan dari kita,” tegasnya.
Menurutnya, kesiapan venue Lampung dan Banten yang sudah cukup matang membuat opsi itu jadi terbuka, tetapi keputusan sepenuhnya berada di tangan tim penjaringan KONI pusat.


















