Regenerasi Atlet, 11 Pilot Paralayang Lampung First Jump di Subang

- Delapan pilot melakukan first jump di Bukit Santiong, Subang
- Lampung memiliki empat pilot senior berlisensi nasional, regenerasi atlet muda menjadi kunci prestasi
- Para siswa mendapat pendampingan dari senior dan Subang dianggap sebagai lokasi yang bagus untuk terbang
Bandar Lampung, IDN Times – Cabang olahraga paralayang Lampung terus menunjukkan keseriusannya dalam melahirkan bibit atlet muda.
Sebanyak 11 pilot Lampung kini tengah mengikuti uji terbang di Bukit Santiong, Subang, Jawa Barat, pada Jumat (19/9/2025).
Letkol Laut (T) Gatot Suryono, salah satu senior Paralayang Lampung yang juga pemegang lisensi nasional mengatakan dari jumlah tersebut, tiga pilot menjalani ujian lisensi.
"Tiga pilot itu yakni Haris Nasution (mahasiswa Universitas Lampung), Rahmawati Susana (Klub Lampung Selatan), dan Ade Anisa (Lampung Selatan)," katanya, Minggu (21/9/2025).
1. Sebanyak 8 pilot penerbangan pertama

Selain tiga orang yang mengambil lisensi, ada delapan lainnya melakukan first jump alias terbang perdana.
Hafiz (Lampung Selatan), Nova (mahasiswi Itera), Agit D. Aprianata (mahasiswa Unila), Dwi Almuzaki (mahasiswa Unila), Rae Oqcivo, Anna Juwita, Reyhan dan Aris Suntoro dari Paralayang Lampung Club.
Gatot juga menyampaikan alasan mengapa penerbangan di Subang. Ia menegaskan hal itu lantaran sebagai lokasi resmi untuk first jump.
“Kami mendampingi 8 calon pilot siswa Cabor Paralayang Lampung untuk melaksanakan first jump di Bukit Santiong. Setelah ini, uji terbang berikutnya akan dilakukan di pengprov masing-masing,” ujarnya.
2. Regenerasi

Saat ini, Lampung memiliki empat pilot senior berlisensi nasional, yakni Gatot Suryono (PL2), Bambang Abiyono (PL2), Budhi Marta Utama (PL1), dan Lunto Hasan (PL1).
Menurut Gatot, regenerasi menjadi kunci agar prestasi paralayang Lampung dapat terus meningkat.
“Kami gencar melakukan rekrutmen, khususnya dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Semakin banyak anak muda bergabung, masa depan paralayang Lampung semakin cerah,” jelasnya.
3. Subang lokasi yang bagus

Selain Gatot, para siswa juga mendapat pendampingan dari senior lain seperti Budhi Marta Utama, Hengky, dan Qomaruddin.
“Kami bukan hanya memberi arahan, tapi juga ikut terbang di Subang. Kondisi di sana sangat mendukung, bahkan jadi kebanggaan tersendiri bagi pilot paralayang Indonesia,” tambah Budhi Marta.