Raih Emas PON, FASI Lampung Didorong Perkuat Pembinaan Atlet Muda

- FASI Lampung membukukan prestasi emas di PON XXI Aceh-Sumut 2024 dengan empat medali, tetapi menghadapi tantangan pembinaan atlet muda.
- Ketua FASI Lampung menekankan bahwa olahraga dirgantara bukan hanya untuk militer, perlu regenerasi atlet dan eksposur olahraga dirgantara di masyarakat umum.
- KONI Lampung siap memberikan dukungan skema fasilitas dan pendanaan untuk pembinaan atlet FASI serta cabang olahraga potensial lainnya.
Bandar Lampung, IDN Times – Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Lampung mencatatkan prestasi membanggakan dalam PON XXI Aceh-Sumut 2024 lalu.
Cabang olahraga dirgantara ini berhasil menyumbang empat medali emas bagi kontingen Lampung, menjadikannya salah satu penyumbang medali terbanyak dari cabang non-unggulan tradisional.
Namun, dibalik capaian tersebut, tantangan besar menanti pembinaan berjenjang dan regenerasi atlet muda. Ketua Umum KONI Lampung, Taufik Hidayat, mengatakan pentingnya menjaga dan bahkan meningkatkan prestasi itu melalui sistem pembinaan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.
“Capaian ini jadi alarm bagi kita bahwa pembinaan tak boleh stagnan. FASI sudah buktikan diri bisa bersaing. Tinggal bagaimana sistem pembinaan atletnya bisa lebih diperkuat lagi,” katanya, Minggu (2/8/2025).
1. Bukan olahraga militer

Ketua FASI Lampung, Letkol Oktavianus Olga, menepis anggapan olahraga dirgantara hanya milik kalangan militer. Ia menyebut, FASI terbuka bagi siapa pun, bahkan pembinaan bisa dimulai sejak usia 14 tahun.
“FASI ini bukan olahraga militer, tapi olahraga prestasi. Siapa pun bisa bergabung, asal disiplin dan punya komitmen,” kata Oktavianus yang juga menjabat Komandan Lanud Astra Ksetra.
Pembinaan atlet FASI saat ini banyak bergantung pada dukungan TNI AU, terutama untuk pelatihan dan peningkatan kualifikasi. "Ke depan, kita berharap FASI bisa memperluas jangkauan hingga ke kalangan pelajar dan mahasiswa," ujarnya.
2. Regenerasi jadi PR

Meski berprestasi, FASI Lampung masih menghadapi persoalan klasik minimnya eksposur dan sosialisasi olahraga dirgantara di kalangan masyarakat umum. Hal ini berimbas pada lambatnya regenerasi atlet.
“Kita akui, belum semua orang tahu apa itu paramotor atau terjun payung. Inilah tantangan kita bersama, termasuk bagaimana memperkenalkan olahraga ini sejak dini,” ujar Oktavianus.
Sebagai langkah awal, FASI Lampung akan menggelar eksibisi terbang layang dalam Festival Krakatau 2025. "Kita harap jadi momentum memperluas pemahaman publik terhadap olahraga dirgantara," jelasnya.
3. KONI siapkan skema dukungan

Taufik Hidayat menyatakan, KONI Lampung sedang menyiapkan skema dukungan untuk cabang-cabang olahraga potensial seperti FASI, termasuk soal fasilitas dan pendanaan pembinaan atlet muda.
“Kita akan hitung ulang kebutuhan FASI, terutama untuk regenerasi. Karena prestasi tidak datang dari instan. Harus dimulai dari proses panjang dan pembinaan yang konsisten,” tuturnya.