Pelari Lampung Sabet Dua Medali Kejurnas Atletik 2025

- Novi Anggun Lestari dari Lampung meraih 2 medali emas dan perunggu pada Kejurnas Atletik 2025 di Solo.
- Pelatih PASI Lampung menyatakan prestasi Anggun sebagai pecah kebuntuan medali bagi kontingen Lampung.
- Ketua Umum KONI Provinsi Lampung menegaskan bahwa prestasi Anggun membuktikan potensi besar Lampung di cabang atletik.
Solo, IDN Times – Atlet muda asal Pringsewu, Lampung, Novi Anggun Lestari berhasil menyabet dua medali pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik 2025 di Stadion Sriwedari, Surakarta, Jawa Tengah. Kejuaraan bergengsi ini berlangsung 28 Agustus–4 September 2025 dengan diikuti 1.350 peserta, termasuk atlet mancanegara dari Filipina, Jepang, Thailand, Singapura, hingga Timor Leste untuk kategori U-18.
Anggun yang turun di kategori U-18 putri mempersembahkan medali emas dari nomor 400 meter gawang dengan catatan waktu 64,91 detik. Ia unggul tipis dari pelari Filipina, Loraine Audrey (64,99 detik), sementara perunggu diamankan Jasmine Mumtaz dari DKI Jakarta (67,91 detik).
Tak berhenti di situ, Anggun juga mengantongi medali perunggu di nomor 400 meter putri U-18 dengan waktu 59,51 detik. Medali emas diraih Dance L Tauruni asal Papua (57,14 detik) dan perak kembali diraih Loraine Audrey (58,57 detik).
1. Pecah kebuntuan medali Lampung

Pelatih PASI Lampung, Hadi Wacono, mengatakan Anggun menjadi atlet pertama yang mampu mempersembahkan medali bagi kontingen Lampung dari total 9 atlet yang dikirim.
“Alhamdulillah Anggun mampu pecah kebuntuan. Lawan-lawannya di sini berkualitas, dan hasil ini menjadi motivasi besar bagi tim Lampung,” katanya, Kamis (4/9/2025).
Ia menambahkan, meski banyak atlet lain belum meraih podium, pengalaman bertanding di level nasional dengan persaingan ketat akan menjadi bekal berharga untuk evaluasi ke depan.
2. Lampung punya potensi

Ketua Umum KONI Provinsi Lampung, Taufik Hidayat, turut memberikan apresiasi. Menurutnya, prestasi Anggun membuktikan Lampung memiliki potensi besar di cabang atletik.
“Selamat untuk Anggun. Prestasi ini harus dijaga dan ditingkatkan menuju PON XXII 2028 di NTT-NTB. Kalau di usia 18 tahun sudah bisa meraih emas, maka di PON nanti pada usia emas 20–21 tahun, peluangnya lebih besar lagi,” ujarnya.
3. Dorong seluruh cabor

Taufik juga mendorong seluruh cabang olahraga di Lampung, khususnya atletik, renang, dan senam, untuk bersinergi.
"Tentunya agar kita bisa meraih banyak medali di ajang nasional maupun internasional kedepannya nanti," jelasnya.