Lampung dan Banten Bersekutu jadi Tuan Rumah PON 2032

- Bukan kompetisi, tapi kolaborasiWakil Ketua KONI Banten, Ajat Sudrajat menyebut koalisi ini lahir dari semangat berbagi peluang, bukan bersaing.
- PON lebih merataBanten memiliki venue olahraga, sementara Lampung punya atlet kuat. Kolaborasi ini diharapkan menciptakan penyelenggaraan PON yang lebih merata dan inklusif.
- Jadi model baruKoalisi Lampung-Banten muncul setelah sukses model dua provinsi tuan rumah di PON 2024. Mereka ingin membuktikan bahwa kerja sama antarprovinsi bisa jadi model baru penyelenggaraan olahraga nasional.
Bandar Lampung, IDN Times – Provinsi Lampung dan Banten bersekutu untuk maju bersama menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2032 bukan cuma soal gengsi daerah. Ketua KONI Lampung, Taufik Hidayat menegaskan, kerja sama ini merupakan bentuk keseriusan dua provinsi mengangkat potensi olahraga daerah ke level nasional.
Ia menyebut, Lampung dan Banten sudah menyerahkan dokumen pendaftaran sebagai simbol kesungguhan mereka.
“Kami tidak hanya bicara seremonial pendaftaran. Ini langkah nyata untuk mewujudkan niat bersama menjadi tuan rumah PON 2032,” kata Taufik usai pertemuan bersama Sekretaris Daerah Lampung dan perwakilan Pemprov Banten, Rabu (12/11/2025).
Menurutnya, Sekda Lampung Marindo Kurniawan telah memberikan instruksi agar seluruh perangkat daerah terlibat aktif mendukung persiapan dokumen dan sosialisasi ke masyarakat. “Lampung siap. Kami ingin masyarakat juga merasa bagian dari perjuangan ini,” tambahnya.
1. Bukan kompetisi, tapi kolaborasi

Wakil Ketua KONI Banten, Ajat Sudrajat menyebut koalisi ini lahir dari semangat yang sama berbagi peluang, bukan bersaing.
“Kami tidak sedang berlomba siapa paling siap. Kami bersepakat bahwa Lampung dan Banten punya kekuatan yang saling melengkapi,” ujarnya.
2. PON lebih merata

Ajat menjelaskan, Banten sudah memiliki sejumlah venue yang layak untuk berbagai cabang olahraga, sementara Lampung dikenal memiliki basis atlet kuat dan dukungan masyarakat olahraga yang besar.
Kolaborasi ini diharapkan menciptakan penyelenggaraan PON yang lebih merata dan inklusif.
“PON 2032 bukan hanya milik Banten atau Lampung. Kami ingin momentum ini dinikmati masyarakat seluruh Indonesia,” katanya.
3. Jadi model baru

Rencana koalisi Lampung–Banten muncul setelah sukses model dua provinsi tuan rumah di PON 2024 (Aceh dan Sumatera Utara).
Taufik menegaskan, konsep bersama ini dinilai membuka peluang pemerataan infrastruktur olahraga ke wilayah-wilayah yang selama ini belum terfasilitasi optimal.
Kini kedua daerah sedang mematangkan konsep logo, tagline, dan pembagian cabang olahraga. Mereka juga sepakat memperkuat koordinasi teknis sejak dini agar persiapan tidak berhenti di atas kertas.
“Kami sudah satu semangat, satu tekad, satu tujuan membuktikan bahwa kerja sama antarprovinsi bisa jadi model baru penyelenggaraan olahraga nasional,” tegas Taufik.


















