KORMI Dorong Sport Industry dan Tourism Lampung Kolaborasi

- Target peningkatan partisipasi olahraga Anshori menekankan pentingnya mencapai target 70% partisipasi olahraga di Indonesia pada 2045, yang saat ini baru mencapai 40%.
- Olahraga sebagai pintu gerakkan pariwisata dan ekonomi Anshari menekankan bahwa olahraga bukan hanya tentang prestasi, tetapi juga dapat menjadi penggerak pariwisata dan ekonomi daerah.
- Sinergi stakeholder untuk hasil maksimal Ketua KONI Lampung, Taufik Hidayat, menekankan pentingnya sinergi antar lembaga terkait dalam membangun olahraga agar program tidak tumpang tindih.
Bandar Lampung, IDN Times – Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Provinsi Lampung mendorong sport industry dan tourism untuk berkolaborasi. Ketua KORMI Lampung, Anshori Djausal mengatakan olahraga juga harus jadi pintu masuk untuk menggerakkan ekonomi melalui sport industry dan sport tourism.
“Coba perhatikan, setiap ada event olahraga pasti pariwisata dan ekonomi ikut bergerak. Di Fornas NTB kemarin misalnya, perputaran uang sampai ratusan miliar. UMKM, kuliner, hingga sektor wisata semua kecipratan manfaat,” katanya, Senin (22/9/2025).
1. Target

Anshori juga mengingatkan pentingnya mendukung Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Dalam Perpres Nomor 86 Tahun 2021, targetnya jelas pada 2045, 70 persen masyarakat Indonesia diharapkan aktif berolahraga minimal tiga kali seminggu.
“Sekarang baru 37 persen di 2023 dan 40 persen di 2024. Angka ini harus naik bertahap. Jadi ayo, jangan cuma berhenti di diskusi, tapi kita wujudkan bareng-bareng,” tegasnya.
2. Jadi satu paket

Anshari mengatakan, olahraga bukan cuma urusan prestasi, tapi juga pintu untuk menggerakkan pariwisata dan ekonomi daerah.
"Sinergi lintas sektor diharapkan bisa bikin Lampung nggak cuma dikenal karena atletnya, tapi juga karena sport tourism yang berkembang," ungkapnya.
3. Sinergi stakeholder

Sementara itu, Ketua KONI Lampung, Taufik Hidayat, bilang membangun olahraga tidak bisa dikerjakan sendirian. Menurutnya, harus ada komunikasi intens antarlembaga agar program tidak tumpang tindih.
“KONI punya tupoksi sendiri, Dispora juga, kampus juga punya peran. Jadi kuncinya sinergi. Kalau jalan bareng, hasilnya pasti lebih maksimal,” kata Taufik.
Kadispora Lampung, Meiry, menambahkan akan menyiapkan tim kerja khusus untuk menyusun roadmap pembinaan olahraga dari jangka pendek, menengah, hingga panjang. “Database atlet akan jadi acuan utama, sekaligus inventarisasi cabang olahraga potensial di Lampung,” jelasnya.