Dinilai Langgar AD/ART IPSI Lampung Copot Wakil Sekum

- Edi Purnomo diberhentikan dari kepengurusan IPSI Lampung karena dinilai melanggar AD/ART.
- Edi tidak hadir saat dipanggil klarifikasi dan banyak pengurus desak pemecatannya.
- Dengan pencopotan tersebut, Edi kehilangan hak atas nama IPSI dan tak lagi terlibat dalam kegiatan organisasi di tingkat provinsi.
Bandar Lampung, IDN Times – Wakil Sekretaris Umum, Edi Purnomo resmi diberhentikan dari kepengurusan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Provinsi Lampung. Wakil Ketua I IPSI Lampung, Wahrul Fauzi mengatakan, keputusan ini diambil menyusul adanya pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
"Terutama dalam hal menjaga nilai persaudaraan dan kesetiakawanan antarpengurus di IPSI Lampung," katanya, Jumat (18/7/2025).
1. Tak hadir saat dipanggil klarifikasi

Wahrul menjelaskan, Edi sebelumnya telah diberikan kesempatan untuk memberikan klarifikasi terkait tindakan dan pernyataannya yang dianggap mengabaikan nilai-nilai organisasi. Namun, Edi disebut tidak pernah memenuhi undangan klarifikasi tersebut.
“Kami beri ruang klarifikasi, tapi tidak juga hadir. Padahal pernyataan dan tindakannya sudah mengarah pada pengabaian nilai persaudaraan yang menjadi ciri IPSI,” ujarnya
2. Banyak pengurus desak pemecatan

Menurut Wahrul, pencopotan Edi dari posisi Wakil Sekretaris Umum bukan keputusan sepihak. Mayoritas pengurus IPSI Lampung mendesak agar ia diberhentikan karena dinilai sering membuat pernyataan yang menyerang kehormatan sesama pengurus dan menyudutkan organisasi dalam berbagai agenda kegiatan.
“Banyak agenda yang dia gunakan untuk mendiskreditkan pengurus. Ini bukan soal kritik, tapi soal etika dan semangat organisasi,” ujarnya.
3. Kehilangan hak atas nama organisasi

Dengan diberhentikannya Edi dari kepengurusan, maka ia tak lagi memiliki hak untuk menggunakan nama IPSI maupun terlibat dalam kegiatan organisasi di tingkat provinsi.
“Konsekuensinya jelas, dia tidak lagi membawa nama IPSI Lampung dan tidak punya hak terlibat dalam kegiatan organisasi,” tegas Wahrul.
Terkait sosok pengganti Edi, Wahrul mengatakan saat ini belum ada nama yang diusulkan. Namun, pemilihan akan dilakukan sesuai mekanisme organisasi.
“Siapa pengganti nanti akan kami usulkan kembali. Sekarang masih belum ada kandidat,” tuturnya.