12 Atlet Muda Lampung Ikut Seleksi Kejurnas Panjat Tebing 2025

- Dorong kaderisasi atlet muda lewat latihan berjenjang
- Atlet asal lima daerah bersaing ketat
- Fokus ke pembinaan jangka panjang
Bandar Lampung, IDN Times - Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Lampung tengah menggelar Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) bagi 12 atlet muda dari lima kabupaten dan kota.
Kegiatan ini menjadi tahap seleksi akhir sebelum mereka mewakili Lampung di Kejurnas Panjat Tebing 2025 yang bakal digelar di Semarang, Jawa Tengah 25–29 November mendatang.
Bidang Prestasi (Binpres) FPTI Lampung, Ibnu Ramadhan, mengatakan Pelatda ini merupakan lanjutan dari Kejurprov FPTI Lampung yang digelar di Tulangbawang pada 24–26 Oktober lalu.
"Dari kejurprov kemarin kita sudah punya data atlet potensial. Di Pelatda ini mereka kita godok lagi lewat tes fisik, mental, hingga disiplin untuk melihat siapa yang paling siap,” ujar Ibnu, Rabu (13/11/2025).
1. Dorong kaderisasi atlet muda lewat latihan berjenjang

Ibnu menjelaskan, kegiatan ini juga merupakan arahan Ketua Umum FPTI Lampung, Rudiantoni, agar tahapan pembinaan atlet berjalan berkelanjutan.
“Ketua umum menegaskan kegiatan harus terus aktif. Kaderisasi wajib dilakukan, dan pengkab serta pengkot harus berperan aktif menyiapkan atlet-atlet muda,” jelasnya.
Pelatda kali ini melibatkan berbagai bidang, mulai dari biro teknis, jalur, juri, hingga empat pelatih bersertifikat nasional. Para atlet ditempa di tiga kategori utama Speed, Lead, dan Boulder.
2. Atlet asal lima daerah bersaing ketat

Sebanyak 12 atlet yang ikut Pelatda berasal dari lima daerah, yaitu Way Kanan (1 atlet), Tulangbawang Barat (2 atlet), Pesawaran (2 atlet), Lampung Selatan (1 atlet), dan Bandar Lampung (1 atlet).
“Semua pengkab dan pengkot sudah kita minta kirimkan atlet. Ke depan kita harap daerah lain juga lebih aktif lagi melakukan pembinaan,” ungkapnya.
Secara nasional, Lampung mendapat kuota 10 atlet putra dan 10 atlet putri untuk Kejurnas. Namun, jumlah itu bisa menyesuaikan dengan hasil seleksi akhir.
“Kuantitas penting, tapi kualitas tetap nomor satu. Diperkirakan hanya enam atau tujuh atlet yang akan lolos,” ucapnya.
3. Fokus ke pembinaan jangka panjang

Terkait target di Kejurnas, Ibnu mengatakan, FPTI Lampung mengambil langkah realistis. Menurutnya, yang paling penting adalah tahapan pembinaan berjalan sesuai rencana.
“Kita realistis saja. Minimal bisa bersaing di level Sumatera dulu. Yang penting prosesnya benar dan atlet terus berkembang,” tambahnya.
Ke depan, FPTI Lampung berkomitmen memperbanyak pembinaan sejak usia dini. Selain memperkuat regenerasi, langkah ini juga diharapkan bisa menarik minat masyarakat terhadap olahraga panjat tebing, yang kini masuk dalam cabang prioritas Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
“Kami mengimbau pengkab dan pengkot aktif sosialisasi ke sekolah-sekolah dan masyarakat. Kalau bisa, buat kompetisi rutin tiap bulan secara bergiliran agar anak-anak makin tertarik,” tuturnya.


















