Kisah Haru Jemaah Haji Termuda 2023 Asal Lampung, Gantikan Posisi Ibu 

Ingin doakan ibunda di depan Ka'bah

Lampung Tengah, IDN Times - Rahmat Nur Beni tercatat sebagai jemaah haji termuda 2023 asal Provinsi Lampung. Remaja berdomisili di Kampung Sidodadi, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah ini baru menginjak usia 18 tahun.

Rahmat, begitu dirinya akrab disapa, mengaku amat bersyukur dan tidak menyangka bisa menunaikan ibadah rukun Islam ke-5 tersebut di usia terbilang masih sangat muda.

"Iya gak menyangka, tapi jelas alhamdulillah di umur segini sudah diberi kesempatan berangkat ibadah haji. Ya pasti bersyukur," ujarnya kepada IDN Times, Sabtu (27/5/2023).

Baca Juga: Paket Internet Ibadah Haji 2023 XL Axiata dan AXIS, Ragam Pilihan!

1. Menggantikan posisi ibu meninggal dunia 2020

Kisah Haru Jemaah Haji Termuda 2023 Asal Lampung, Gantikan Posisi Ibu Suasana Jamaah Haji di depan Ka'bah, Masjidil Haram, Makkah (IDN Times/Umi Kalsum)

Remaja masih menempuh pendidikan kelas XI SMK tersebut rencananya baru akan bertolak ke Bandara Soekarno-Hatta penerbangan dari Bandara Radin Inten II Lampung untuk menuju Tanah Suci Mekkah antara 3 hingga 13 Juni 2023.

Rahmat menjelaskan, ia menggantikan posisi ibundanya meninggal dunia dikarenakan sakit saat memasuki usia 45 tahun tepatnya pada 2020 lalu. Ibunya bernama Sumarni dan sang ayah Saidi dikatakan sudah mendaftar haji sejak 2012. Pasangan ini sejatinya berangkat haji di 2021, namun harus tertunda akibat pandemik COVID-19.

"Kalau yang daftar pertama ibu, tapi ibu meninggal, terus digantikan sama saya. Iya, jadi nanti berangkat berdua sama bapak," imbuhnya.

2. Perasaan campur aduk selimuti waktu menjelang keberangkatan

Kisah Haru Jemaah Haji Termuda 2023 Asal Lampung, Gantikan Posisi Ibu Rahmat Nur Beni bersama jemaah lain usah melaksanakan manasik haji. (IDN Times/Istimewa).

Berangkat dari kisah haru tersebut, diakui Rahmat jelang perjalanan ibadah hajinya menyisakan perasaan campur aduk mulai rasa senang hingga sedih. Senang karena bisa menunaikan haji bersama sang ayah tercinta.

Sedangkan sedih, sebab sesekali teringat sosok sang ibunda telah berpulang ke rahmatullah. Walaupun demikian, rasa berkecamuk tersebut disikapi Rahmat dengan tetap mempersiapkan kondisi mental dan fisik prima, demi kelancaran ibadahnya di Tanah Suci.

"Mudah-mudahan, ibadah saya dan bapak nantinya bisa tetap lancar, tidak terganggu sama kondisi sakit atau lain-lainnya. Kalau saya sendiri, tinggal masih ada beberapa doa-doa harus dihapal dan dilancarin lagi bacaannya," kata anak bungsu dari dua bersaudara tersebut.

3. Berkeinginan doakan ibu di depan Ka'bah

Kisah Haru Jemaah Haji Termuda 2023 Asal Lampung, Gantikan Posisi Ibu Ilustrasi jemaah haji melakukan tawaf pada rangkaian ibadah haji di Makkah, Arab Saudi (ANTARA FOTO/REUTERS/Saudi Ministry of Media/Handout via REUTERS/aww.)

Setibanya di Tanah Suci nanti, Rahmat telah menanamkan niat untuk memanjatkan doa khusus bagi sang ibunda telah tiada. Termasuk meminta kesehatan dan keselamatan bagi anggota keluarga lainnya.

"Doa khusus pasti ada. Paling utama, saya nanti mau mendoakan ibu di depan Ka'bah," ucap siswa SMK Al-Hikmah Kalirejo tersebut.

4. Tak bosan minta sang anak tetap fokus dan khusyuk selama ibadah haji

Kisah Haru Jemaah Haji Termuda 2023 Asal Lampung, Gantikan Posisi Ibu Rahmat Nur Beni bersama ayahnya Sadi saat mencoba pakaian ihram. (IDN Times/Istimewa).

Perasaan suka dan duka juga terlontar dari Sadi (51), ayah Rahmat Nur Beni, bersyukur penantian panjangnya diberikan Sang Pencipta kesempatan untuk bisa melaksanakan ibadah haji 2023.

"Suka duka, artinya waktu dulu mendaftar sama almarhum istri. Tapi ya senang tahun ini akhirnya berangkat sama anak, cuma terkadang keingat dengan almarhum saja," ucapnya dengan suara lirih.

Sebagai orang tua yang akan berangkat haji bersama anak bungsunya baru menginjak usia 18 tahun, Sadi tak pernah bosan mengingatkan Rahmat, agar bisa fokus dan khusyuk di setiap pelaksanaan rangkaian kegiatan ibadah haji.

"Kita tetap wanti-wanti benar, supaya bisa jaga pelaksanaan hajinya tetap suci. Sabar, jaga emosi, harus sering-sering diingatkan, sebagai orang tua saya harus kasih pesan banyak," sambung pria pemilik usaha industri rumahan produk roti tersebut.

5. Daftar tunggu haji jadi alasannya mendaftar sejak 2012

Kisah Haru Jemaah Haji Termuda 2023 Asal Lampung, Gantikan Posisi Ibu Jamaah haji melakukan tawaf, mengelilingi kabah, di Masjidil Haram dengan menjaga jarak pada ibadah haji tahun 2020 di Kota Mekah, Arab Saudi. (ANTARA/REUTERS/Saudi Ministry of Media via / La/pri.)

Diakui Sadi, perjalanan haji bukan sekadar urusan pelaksanaan ibadah membutuhkan keilmuan, melainkan disertai kesiapan fisik dan mental. Oleh karena itu, amat penting menjaga kesehatan fisik tetap prima. Salah satu caranya mengatur pola makan dan waktu istirahat cukup.

Urusan kecakapan dan kesiapan fisik itu, juga dikisahkan melatarbelakanginya dengan sang istri Sumarni milih mendaftar haji 2012 lalu. Mengingat, kala itu waktu tunggu haji sudah mencapai 10 tahunan.

"Kita waktu itu ikut pengajian di rumah tetangga dan kebetulan bahasannya masalah ibadah haji. Jadi ada kalimat dari ustaz mengatakan itu 'haji itu bukan ibadah masalah keilmuan, tapi ibadah fisik'. Nah, alhamdulillahnya juga ada sedikit rezeki, dari situ saya sama istri tergugah mendaftar," tandas dia.

Baca Juga: Berangkat Haji Usia 97 Tahun, Ini Rahasia Sehat Kakek Sunjani

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya