TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Konflik Harimau, Pj Bupati Lambar: Ini Tidak Punya Pikiran Tapi Cerdas

Bakal beri bantuan kepada masyarakat petani berkonflik

ilustrasi harimau (unsplash.com/Tapan Kumar Choudhury)

Intinya Sih...

  • Pj Bupati Lampung Barat, Nukman meminta masyarakat bersabar dan mengurangi aktivitas berkebun akibat konflik dengan Harimau Sumatera.
  • Konflik tersebut telah merenggut dua nyawa dan pemerintah daerah bekerjasama dengan pihak terkait untuk menangani masalah ini.
  • Masyarakat di dua kecamatan berpenghasilan dari pertanian dan perkebunan, sehingga pemerintah akan memberikan bantuan berupa bahan makanan atau uang tunai.

Lampung Barat, IDN Times - Pj Bupati Lampung Barat, Nukman meminta masyarakat berkonflik dengan Harimau Sumatera di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh lebih bersabar dan sejenak mengurangi aktivitas berkebun.

Menurut Nukman, penanggulangan dan penyelesaian persoalan tersebut tidak dapat diatasi secara instan. Terlebih, dihadapi ialah hewan buas Harimau Sumatera notabene dilindungi dunia dan sesuai peraturan perundang-undangan.

“Yang kita hadapi ini hewan yang tidak punya pikiran, tapi ini dia hewan cerdas,” ujarnya, Jumat (15/3/2024).

 

Baca Juga: Kandang Alami dan Sniper Bius, Tim TSI Bantu Tangkap Harimau di Lambar

1. Telah dilakukan upaya penangkapan menggunakan jebakan

Rapat penanganan konflik antara warga dan satwa liar Harimau yang terjadi di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS). (Dok. Pemkab Lampung Barat).

Pascaserangkaian konflik harimau terjadi di dua kecamatan telah merenggut dua orang nyawa dan seorang korban selamat dalam beberapa waktu terakhir ini, Nukman melanjutkan pemerintah daerah setempat sudah bekerjasama dengan pihak-pihak terkait.

"Dari upaya penangkapan menggunakan trap atau jebakan telah dipasang para satgas, hewan tersebut belum juga berhasil ditangkap," ucapnya.

2. Para petani akan diberi bantuan

Korban Samanan saat terbaring meringis kesakitan pascamenerima serangan Harimau. (IDN Times/Istimewa).

Nukman melanjutkan, pemerintah daerah setempat sadar betul, masyarakat di dua kecamatan tersebut mengalami teror ketakutan dan kehawatiran mendalam atas konflik dengan harimau sumatera ini.

Apalagi, sebagian besar masyarakat di dua kecamatan itu berpenghasilan dari pertanian dan perkebunan yang berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) tempat hewan buas itu berada.

"Kami imbau para warga sejenak mengurangi aktivitas berkebun terlebih dahulu, sebelum hewan buas ini dapat ditangkap dan diamankan. Ini kasusnya seperti COVID-19 kemarin, jadi kita akan memberikan bantuan kepada masyarakat,” kata Nukman.

Berita Terkini Lainnya