TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Video Warga Pringsewu Tolak Pakai Masker, Tak Percaya Corona

Respons polisi tak terduga

ilustrasi media sosial (pexels.com/cottonbro)

Pringsewu, IDN Times -Viral video tentang seorang laki-laki menolak mengenakan masker saat ditegur aparat kepolisian di pertigaan Pasar Pringsewu. Laki-laki tersebut mengatakan tidak akan memakai masker lantaran tidak percaya dengan adanya virus COVID-19.

Dalam video diterima awak media, Kamis (15/7/2021) tersebut polisi menanggapi dengan santai dan mengatakan hanya mengimbau saja.

"Polisi cuma mengimbau, percaya atau tidaknya itu masnya ya mas," kata polisi dalam video tersebut.

Baca Juga: Dirjen P2P Kemenkes: Virus COVID-19 Varian Delta Masuk Lampung

1. Bikin netizen geram

Berbagai Sumber

Para warganet melalui Instagram cukup geram menanggapi video laki-laki yang tidak percaya corona tersebut. Mereka menyarankan agar laki-laki tersebut di bawa ke rumah sakit atau tempat isolasi pasien COVID-19.

"Pak deket situ ada Rumah Sakit Husada, samperin orang yang lagi isolasi tanpa pake masker dong, please serius nyuruh," tulis akun vebi_veryyuri.

Selain itu netizen juga banyak menceritakan kondisi mereka yang sudah terinfeksi COVID-19 hingga merenggut nyawa.

"Nggak percaya corona pale lu peyang. Orang tua saya tadinya sehat, pas terkonfirmasi positif COVID-19 tiga hari berikutnya bergejala. Selang 10 hari masuk ICU dan meninggal," beber akun Bellagisel.

2. Serahkan semua pada ahlinya

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Lampung, Ismen Mukhtar sangat prihatin adanya fenomena masyarakat tidak percaya virus corona. Kendati demikian, pihaknya mengatakan itu menjadi hak masing-masing orang mau percaya atau tidak.

"Tapi kalau orang yang tidak percaya itu membahayakan orang lain dan menghambat pemerintah dalam mengendalikan virus, maka perlu adanya tindakan tegas. Itulah gunanya regulasi, penegakan aturan gak boleh kendor menurut saya," jelasnya saat di hubungi IDN Times, Kamis (15/7/2021).

Menurutnya dalam menegakkan aturan pemerintah tidak perlu menunggu masyarakat pecaya dengan COVID-19.

"Saya tidak paham kenapa mereka tidak percaya. Karena ada banyak bukti dan virusnya bisa dilihat kok sama ahlinya. Karena kita harus serahkan segala sesuatu pada ahlinya. Kalau enggak tunggu kehancurannya," ungkap Ismen.

3. Masker adalah senjata ampuh tangkal virus

Ilustrasi petugas medis. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Ismen menyampaikan, masker menjadi senjata utama ampuh dalam mencegah masuknya virus ke dalam tubuh. Sebab, apapun jenis mutasinya, virus tersebut menular dengan cara sama.

"Dia keluar lewat saluran pernafasan dan masuk juga lewat saluran pernafasan, makannya itu yang kita tutup. Cuma masyarakat abai soal itu," kata Ismen.

Baca Juga: Varian Delta Masuk Lampung, Epidemiologi: Nakes Bisa Kewalahan

Berita Terkini Lainnya