Bersiap Hadapi El Nino, Pemprov Lampung Awasi Pertanian dan Perikanan

BMKG beber penanganan perubahan iklim

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersiap mengantisipasi ancaman kekeringan berkepanjangan akibat fenomena El Nino. Utamanya, dampak berimbas keperluan sektor pertanian dan perikanan.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Lampung, Liza Derni mengatakan, kedua sektor itu diprediksi akan mengalami dampak besar saat memasuki fenomena El Nino. Itu dikarenakan banyak tergantung kepada sumber daya air.

"Perlu kebijakan yang tepat dan langkah-langkah strategis, sebagai antisipasi dan mitigasi dampak kekeringan di sektor kelautan dan perikanan," ujarnya, Kamis (3/8/2023).

Baca Juga: Anggota DPRD Lampung Tabrak Bocah hingga Tewas Diancam 6 Tahun Penjara

1. Perlu inventaris dan memetakan kawasan perikanan dan kegiatan usaha

Bersiap Hadapi El Nino, Pemprov Lampung Awasi Pertanian dan PerikananKepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Lampung, Liza Derni. (DOK. Pemprov Lampung).

Dikatakan Liza, daerah perlu menginventaris dan memetakan kawasan perikanan dan kegiatan usaha paling terdampak oleh ancaman kekeringan. Sehingga target produksi perikanan mulai perikanan tangkap hingga perikanan budidaya dapat tetap tercapai.

Dalam upayanya, pemerintah daerah dan lintas stakeholder akan mendampi dan mengupayakan pengurangan dampak kekeringan di masyarakat. Termasuk dapat menyampaikan upaya-upaya sudah dilakukan maupun kearifan lokal dalam menghadapi musim-musim kemarau sebelumnya.

"Menghadapi ancaman perubahan iklim secara umum dan khususnya ancaman kekeringan akibat El Nino. Perlu kolaborasi dan sinergi antar pihak untuk menghadapi perubahan iklim dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Lampung," ujar dia.

2. Perubahan iklim beri dampak kerugian Rp544 triliun

Bersiap Hadapi El Nino, Pemprov Lampung Awasi Pertanian dan PerikananIlustrasi dampak perubahan iklim, yang jadi salah satu isu dunia yang harus segera ditangani (Freepik)

Akibat perubahan iklim di Indonesia, Liza menambahkan, secara umum berpotensi memberikan dampak kerugian ekonomi hingga Rp544 triliun pada periode 2020-2024 dengan sektor paling terdampak yaitu, kelautan dan pesisir.  

Disisi lain, pemerintah pusat hingga daerah sedang fokus mendorong pertumbuhan ekonomi, agar dapat lepas dari Middle Income Trap sebelum 2045.

"Oleh karena itu diperlukan adanya transformasi ekonomi, melalui pergeseran struktur ekonomi dari sektor kurang produktif ke sektor yang lebih produktif dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan," ucapnya.

3. Upaya hadapi perubahan iklim versi BMKG

Bersiap Hadapi El Nino, Pemprov Lampung Awasi Pertanian dan Perikananilustrasi curah hujan tinggi (pexels.com/@gesel)

Guna menghadapi perubahan iklim di Provinsi Lampung khususnya memasuki fenomena El Nino, petugas BMKG Lampung Indra Purna merekomendasikan tiga hal penting. Pertama, melakukan langkah antisipatif daerah berpotensi mengalami curah hujan dengan kategori rendah, dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya.

Kedua, meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air untuk memastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan dan penggunaannya di saat musim kemarau.

"Terakhir, ketiga, melakukan langkah persiapan terhadap potensi adanya kebakaran hutan dan lahan berkaitan dengan curah hujan kategori rendah pada musim kemarau 2023," tandasnya.

Baca Juga: Pertamina Tambah Pasokan 313.600 Ribu Tabung Gas LPG 3 Kg di Lampung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya