TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6.400 Kendaraan Diblokir Pertamina untuk Atasi Penyelewengan Solar

Pertamina kembangkan algoritma baru dalam QR codenya

Ilustrasi SPBU di Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Intinya Sih...

  • PT Pertamina Patra Niaga telah memblokir lebih dari 6.400 nomor polisi kendaraan yang dicurigai melakukan penyalah gunaan bahan bakar solar.
  • Perkembangan algoritma sistem QR Mypertamina untuk mengidentifikasi pengisian rutin di SPBU tertentu dengan jumlah dan lokasi tidak wajar.
  • Mayoritas kendaraan terblokir adalah mobil pribadi atau pikap, sedangkan truk atau bus sangat jarang terblokir. Jumlah suplai solar di tiap SPBU berbeda-beda sesuai kebutuhan.

Bandar Lampung, IDN Times - Selama dua bulan terakhir, PT Pertamina Patra Niaga telah memblokir lebih dari 6.400 nomor polisi kendaraan dicurigai melakukan penyalah gunaan bahan bakar solar.

Hal ini disampaikan Sales Area Manager Retail Provinsi Lampung PT Pertamina Patra Niaga, Bagus Handoko ketika diwawancarai IDN Times, Senin (1/1/2024). Ia mengatakan, menurut situasi berkembang di lapangan adalah saat ini spekulan aksi ilegal marak terjadi karena adanya gap harga cukup jauh antara solar subsidi dan solar non subsidi.

“Jadi per November (2023) sampai Desember akhir itu total sudah ada 6.400an nopol yang kita blokir. Harapannya ini bisa meminimalisasi antrian sekaligus kemungkinan adanya penyalahgunaan saat pembelian solar di SPBU,” katanya.

Baca Juga: Kasus Kriminal di Pringsewu Naik Sepanjang 2023, Kapolres Minta Maaf

1. Sistem algoritma Pertamina bisa membaca kemungkinan adanya kecurangan

Sales Area Manager Retail Provinsi Lampung PT Pertamina Patra Niaga, Bagus Handoko. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Bagus menjelaskan, PT Pertamina kini telah mengembangkan algoritma sistem untuk mengindentifikasi nomor polisi yang melakukan pengisian rutin di SPBU tertentu dengan jumlah dan lokasi tidak wajar.

“Misalnya nopol A isi di SPBU A Bandar Lampung dengan pengisian maksimum 80 liter. Besoknya dia ngisi lagi di SPBU B yang gak jauh dari Bandar Lampung. Nah yang seperti itu akan dicurigai oleh sistem dan akan terblokir otomatis,” jelasnya.

Ia melanjutkan, berbeda jika nomor polisi tersebut mengisi solar di SPBU Bandar Lampung, besoknya mengisi lagi di Jakarta. Maka hal tersebut masih dianggap wajar dan tidak terblokir.

2. Beberapa oknum berhasil mengelabuhi operator dengan mengganti nopol kendaraan sesuai dengan QR

Antrean kendaraan di SPBU Kedaton, Rabu (31/8/2022). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Algoritma tersebut berada pada sistem QR Mypertamina di mana QR code tersebut telah lama wajib dimiliki oleh pengendara ketika mengisi bahan bakar Solar. 

“Ikhtiar pertama kita galakkan itu kan subsidi tepat. Di mana program ini hanya konsumen yang terdaftar atau punya QR saja yang bisa membeli. Nah tugasnya operator adalah mencocokan nopol yang ada di QR dan kendaraan,” jelasnya.

Namun rupanya, Bagus melanjutkan masih ada oknum-oknum melakukan modus penipuan dengan cara mengganti atau mencocokan nomor polisi kendaraannya dengan QR codenya.

“Ada saja ternyata pihak tertentu yang entah bagaimana cara mendapatkannya, mereka bisa mengganti nopol sesuai dengan QRnya. Maka operator di sini pun ternyata masih bisa dimanfaatkan oleh mereka,” ujarnya.

Hal itulah yang membuat Pertamina segera mengembangkan algoritma sistem pemblokir otomatis ketika menemui kendaraan dengan pembelian solar tidak wajar.

3. Kebanyakan kendaraan terblokir adalah mobil pribadi

Ia menyebutkan, mayoritas kendaraan terblokir dari 6.400 kendaraan tersebut adalah mobil pribadi atau pikap. Sedangkan truk atau bus justru sangat jarang. 

“Sebenarnya ada macam-macam tapi kebanyakan kendaraan pribadi atau pikap. Mungkin karena kalau truk itu kan mobilitasnya terbatas ya. Kemungkinan seperti itu,” imbuhnya.

Untuk jumlah suplai solar di tiap SPBU di Lampung, Bagus mengungkapkan jumlah angkanya berbeda-beda sesuai kebutuhan. “Kalau di range itu mulai dari 8.000 sampai 16.000 liter solar per SPBU tiap hari,” ujarnya.

Berita Terkini Lainnya