10 Potret Kota Baru Lampung yang Terbengkalai di HUT Kemerdekaan RI

Lokasi pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan RI tahun ini masih beralaskan tanah merah. Sebagian lahan telah dipasangi paving block dan aspal, namun sebagian besar area tetap dibiarkan kosong. Tiang bendera telah berdiri, namun suasana sekeliling masih jauh dari kesan megah.

Di belakang lokasi upacara, terlihat bangunan yang digadang-gadang menjadi Kantor DPRD Provinsi Lampung. Tiang-tiang besar dan atap genteng sudah terpasang, tetapi bangunan ini sekarang dikelilingi oleh tanaman singkong, seolah menjadi simbol ketidakjelasan proyek tersebut.

Kondisi bagian dalam bangunan berlantai tiga ini sangat memprihatinkan. Atap baja dibiarkan terbuka, sementara tembok dan tiang-tiang mulai ditumbuhi lumut. Lantai dua dan tiga bahkan tergenang air, menambah kesan bahwa bangunan ini sudah lama tidak terurus.

Terletak sekitar 5 kilometer dari Gedung DPRD, masjid ini juga mengalami nasib serupa. Tiang-tiang coran telah berdiri, dan atap masjid yang separuh membulat mulai dibangun, namun kini semuanya dikelilingi oleh tanaman singkong, menandakan bahwa proyek ini telah lama terhenti.

Bangunan megah yang direncanakan sebagai kantor utama ini kini terlihat usang dan terabaikan. Atap genteng yang dulunya coklat kini berlubang, dinding bangunan dipenuhi lumut, dan beberapa sudut lantai dua ditumbuhi tanaman liar.

Kondisi di dalam gedung tidak kalah menyedihkan. Atap plafon dan tembok berlubang, lantai dipenuhi puing-puing, dan dinding dipenuhi coretan vandalisme. Sebelum upacara HUT RI, petugas berusaha merapikan bangunan ini, namun bekas kerusakan masih sangat terlihat.

Di dalam Gedung Kantor Gubernur, terlihat tumpukan pecahan kaca yang baru saja dirapikan oleh petugas. Hal ini menunjukkan betapa minimnya perawatan terhadap bangunan yang seharusnya menjadi pusat pemerintahan.

Jalan-jalan di sekitar Kota Baru juga tidak terawat. Aspal yang berlubang di banyak titik membuat para pemotor harus berhati-hati saat melintas. Kondisi ini semakin mempertegas kesan terbengkalainya proyek ini.

Satu-satunya bangunan yang aktif di Kota Baru adalah Rumah Sakit Umum Bandar Negara Husada. Meskipun sudah beroperasi sejak 2017, rumah sakit ini tergolong sepi dan hanya melayani masyarakat sekitar.
 

erletak di sebelah kanan rumah sakit, gedung lima lantai ini seharusnya menjadi asrama. Namun, hingga kini peruntukannya belum jelas, dan bangunan ini tampak kurang terawat dari luar.

Potret-potret ini menunjukkan bagaimana proyek ambisius Kota Baru yang seharusnya menjadi pusat pemerintahan baru di Lampung kini hanya menjadi simbol ketidakjelasan dan ketidakseriusan dalam pelaksanaannya.
 
Semoga nasibnya berubah dalam beberapa waktu ke depan.