12 Rumah di Bandar Lampung akan Dibangun Tangki Septik di Atas Laut
Pembangunan tangki septik dengan teknologi Tripikon-S
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Organisasi pemuda Youth Sanitation Concern (YSC) melalui program Youth for Water and Climate akan membangun tangki septik di atas laut menggunakan teknologi Tripikon-S di 12 rumah Kelurahan Pesawahan Bandar Lampung.
Pembina Youth Sanitation Concern, Iffah Rachmi mengatakan program ini merupakan bentuk inisiatif pemuda di Lampung tergabung dalam YSC untuk mengurangi permasalahan sanitasi khususnya di daerah pesisir Bandar Lampung.
“Menurut dinas kesehatan ada 4 kelurahan di Bandar Lampung yang belum ODF (Open Defecation Free/tidak buang air besar sembarangan) salah satunya di Kelurahan Pesawahan,” kata Rachmi sapaan akrabnya dalam Kick Off Kegiatan “Save our Sea: Mengatasi Kontaminasi Tinja di Wilayah Pesisir Bandar Lampung, Rabu (4/9/2023).
Baca Juga: Bandar Lampung Baru Bisa Tangani 0,42 Persen Sampah di Bank Sampah
1. Apa sih Tripikon-S?
Rachmi menjelaskan, Tripikon-S sebenarnya bukanlah teknologi baru. Teknologi ini diciptakan oleh Universitas Gadjah Mada. Namun nantinya YSC akan melakukan modifikasi sehingga teknologi ini bisa lebih mudah diterima masyarakat.
“Tripikon-S kan fungsinya penampung tinja sekaligus penyaring antara air dan lumpur tinja. Pertama ada modifikasi dengan menambahkan penyaringan di dalam paralonnya. Lalu masyarakat juga bisa menambahkan bakteri yang mudah didapatkan jika ingin dekomposisi lumpur tinja lebih cepat. Karena ada kekhawatiran warga takut Tripikon-S nya cepat penuh,” paparnya.
Namun, Rachmi melanjutkan sebenarnya meski lumpur tinja dalam Tripikon-S tidak diberikan bakteri pun tinja yang sudah terpisah dari airnya melalui proses penyaringan di dalam paralon Tripikon-S ini juga dapat terdekomposisi sendiri.
“Di dalam Tripikon-S itu nantinya tinja akan dipecah dan dipisah antara air dengan lumpur tinjanya. Air yang menurut kajian sudah berkurang BOD dan COD sekitar 70 persen itu nantinya akan dibuang ke laut, dan pengelolaan lumpur tinjanya masih dalam pengembangan kami,” jelasnya
Baca Juga: Polisi Ungkap Sindikat Penjualan Mobil BPKB Palsu di Bandar Lampung