TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

12 Rumah di Bandar Lampung akan Dibangun Tangki Septik di Atas Laut

Pembangunan tangki septik dengan teknologi Tripikon-S

Pemukiman rumah di atas laut RT 47 Pesawahan Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Bandar Lampung, IDN Times - Organisasi pemuda Youth Sanitation Concern (YSC) melalui program Youth for Water and Climate akan membangun tangki septik di atas laut menggunakan teknologi Tripikon-S di 12 rumah Kelurahan Pesawahan Bandar Lampung.

Pembina Youth Sanitation Concern, Iffah Rachmi mengatakan program ini merupakan bentuk inisiatif pemuda di Lampung tergabung dalam YSC untuk mengurangi permasalahan sanitasi khususnya di daerah pesisir Bandar Lampung.

“Menurut dinas kesehatan ada 4 kelurahan di Bandar Lampung yang belum ODF (Open Defecation Free/tidak buang air besar sembarangan) salah satunya di Kelurahan Pesawahan,” kata Rachmi sapaan akrabnya dalam Kick Off Kegiatan “Save our Sea: Mengatasi Kontaminasi Tinja di Wilayah Pesisir Bandar Lampung, Rabu (4/9/2023).

Baca Juga: Bandar Lampung Baru Bisa Tangani 0,42 Persen Sampah di Bank Sampah 

1. Apa sih Tripikon-S?

WASH SDGs Youth Initiative officer SNV Indonesia, Iffah Rachmi. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Rachmi menjelaskan, Tripikon-S sebenarnya bukanlah teknologi baru. Teknologi ini diciptakan oleh Universitas Gadjah Mada. Namun nantinya YSC akan melakukan modifikasi sehingga teknologi ini bisa lebih mudah diterima masyarakat.

“Tripikon-S kan fungsinya penampung tinja sekaligus penyaring antara air dan lumpur tinja. Pertama ada modifikasi dengan menambahkan penyaringan di dalam paralonnya. Lalu masyarakat juga bisa menambahkan bakteri yang mudah didapatkan jika ingin dekomposisi lumpur tinja lebih cepat. Karena ada kekhawatiran warga takut Tripikon-S nya cepat penuh,” paparnya.

Namun, Rachmi melanjutkan sebenarnya meski lumpur tinja dalam Tripikon-S tidak diberikan bakteri pun tinja yang sudah terpisah dari airnya melalui proses penyaringan di dalam paralon Tripikon-S ini juga dapat terdekomposisi sendiri.

“Di dalam Tripikon-S itu nantinya tinja akan dipecah dan dipisah antara air dengan lumpur tinjanya. Air yang menurut kajian sudah berkurang BOD dan COD sekitar 70 persen itu nantinya akan dibuang ke laut, dan pengelolaan lumpur tinjanya masih dalam pengembangan kami,” jelasnya

2. Rumah di atas laut tidak memiliki akses tangki septik

Pemukiman rumah warga RT 47 Pesawahan Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Menurut Rachmi, masyarakat pesisir khususnya rumah-rumah laut (rumah di atas laut) di RT 47 Kelurahan Pesawahan tidak memiliki akses tangki septik untuk pembuangan tinjanya. Sehingga hingga hari ini masyarakat membuang tinja ke laut lepas.

“Total rumah di atas laut di RT sasaran ini yakni RT 47 ada 21 rumah. Tapi sasaran kita saat ini hanya 12 rumah saja. Nanti setelah program selama enam bulan ini sukses kita akan perluas lagi jangkauannya,” ujarnya.

Rachmi mengatakan, karakteristik masyarakat pesisir sangat beragam. Ada masyarakat yang tidak mau diintervensi, atau sebaliknya sehingga pendekatannya pun berbeda-beda. Namun dengan teknologi tripikon-S dinilai cocok dengan karakteristik masyarakat pesisir Bandar Lampung khususnya RT 47 Kelurahan Pesawahan.

3. Laut bersih akan bermanfaat bagi masyarakat dan bisa menjadi sumber perekonomian warga

Pegiat Sanitasi di Lampung, Juwendra Asdiansyah. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Terkait program ini, Motivator Penggerak Kota Bandar Lampung Juwendra Asdiansyah pun menyampaikan kepada masyarakat RT 47 Kelurahan Pesawahan untuk tidak takut mencoba program baik seperti ini. Apalagi program ini bisa memiliki efek jangka panjang.

“Nanti setelah udah tahu ini, jangan balik lagi (buang tinja) ke laut. Jangan sampai kekayaan luar biasa laut yang diberikan Allah ini disia-siakan oleh bapak ibu dengan membuang sampah dan tinja ke dalamnya,” ujarnya.

Ia pun menyampaikan kebersihan lingkungan juga harus dimulai dari diri sendiri. Masyarakat bisa mulai membersihkan laut dari sampah. Nantinya jika sudah besih, RT 47 bisa dibina untuk memanfaatkan pantai sebagai sumber perekonomian masyarakat.

Baca Juga: Polisi Ungkap Sindikat Penjualan Mobil BPKB Palsu di Bandar Lampung

Berita Terkini Lainnya