Mengenal Omah Ghedek, Komunitas Kelas Melukis Gratis Lampung Selatan

Alat melukis bahkan telah disiapkan oleh Omah Ghedek

Lampung Selatan, IDN Times - Melukis merupakan salah satu cara efektif untuk mengasah otak anak. Salah satu manfaat melukis yakni dapat melatih motorik, kreatifitas, serta menjadi media anak untuk menuangkan ekspresi dan perasaannya.

Sebagian besar orang tua mungkin bisa mengeluarkan uang lebih untuk memberi les melukis khusus untuk anaknya. Namun ruang belajar melukis di Lampung Selatan ini cukup berbeda.

Meski tak memiliki kurikulum, tempat, atau waktu khusus, Komunitas Omah Ghedek Artworks selalu rutin memberikan media dan pelajaran melukis dasar khususnya pada anak-anak secara gratis.

Enchus El Fajri, salah satu anggota Komunitas Omah Ghedek mengatakan, komunitas ini sebenarnya merupakan komunitas seni rupa di Lampung Selatan. Komunitas ini terbuka bagi siapapun memiliki minat terhadap seni rupa dari mulai anak-anak hingga dewasa.

1. Lokasi kelas melukis gratis

Mengenal Omah Ghedek, Komunitas Kelas Melukis Gratis Lampung SelatanKelas melukis Omah Ghedek. (IDN Times/Istimewa)

Enchus mengatakan, kelas melukis Omah Ghedek ini dapat dilakukan di mana saja. Karena mereka tak memiliki tempat khusus atau waktu pasti untuk membuka kelas melukis.

“Kita pernah buka kelas di pantai, di lapangan, bahkan di trotoar. Kalau pantainya itu Pantai Dermaga Bom (Kalianda), lapangan Pemda Lamsel, dan lapangan Sidomulyo deket sekret kita. Tapi memang paling sering kita di Pemda dan Sidomulyo,” ujarnya, Minggu (3/9/2023).

Untuk waktunya, Omah Ghedek hanya membatasi waktunya satu bulan sekali, kegiatan ini biasanya dilakukan di akhir pekan di mana banyak masyarakat membawa anaknya untuk berjalan-jalan di lokasi-lokasi Omah Ghedek membuka kelas.

Baca Juga: Velycia Meidiana, Selebgram Asal Lampung Sukses di Korea Selatan

2. Siswa tidak terdaftar dan siapapun boleh belajar

Mengenal Omah Ghedek, Komunitas Kelas Melukis Gratis Lampung SelatanKelas melukis Omah Ghedek. (IDN Times/Istimewa)

Dikarenakan kegiatan ini bersifat eventual, siswanya pun tidak sama tiap saat. Namun Enchus menyebutkan paling banyak siswa kelas ini adalah anak usia PAUD sampai SD.

“Tapi gak jarang juga ada anak SMP dan SMA. Karena kami kan sekadar datang ke jalan, jadi siapa yang mau belajar ya diperbolehkan. Kadang ada remaja yang lewat terus nanya ‘om itu apa?’ Terus mereka gabung, jadi memang siswanya gak sama tiap buka kelas,” jelasnya.

Meski begitu tak jarang pula, ada beberapa siswa telah beberapa kali mengikuti kelas melukis Omah Ghedek dan sengaja menanyakan jadwal kelas melukis untuk ikut pada kelas berikutnya.

“Beberapa juga ada nih yang rutin ikut kami, jadi mereka sengaja nanya besok kemana om katanya, terus mereka besoknya datang, karena udah beberapa kali ketemu jadi kenal juga ya,”  tambahnya.

3. Semua alat lukis disiapkan oleh Omah Ghedek

Mengenal Omah Ghedek, Komunitas Kelas Melukis Gratis Lampung SelatanKelas melukis Omah Ghedek. (IDN Times/Istimewa)

Uniknya, semua peralatan melukis di Omah Ghedek ini disiapkan oleh komunitas. Sehingga anak-anak tidak perlu membawa alat menggambar apapun dan cukup mengikuti kelas dengan nyaman saja.

“Semua kita yang siapin dari alat gambar sampai catnya. Kalau anggarannya itu ya dari kantong komunitas sendiri. Jadi sebenarnya kalau mau dihitung untung ruginya sih ya memang rugi. Tapi kan tujuan kita bukan disitu, kita memang pengin buat mereka senang aja,” terangnya.

Selain itu, kelas melukis gratis ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap seni khususnya seni rupa. Sehingga harapannya ke depan akan muncul seniman muda berbakat dari Lampung Selatan.

“Selain mereka senang sebenarnya kita juga senang ya. Soalnya kita juga kan ikut melukis, senang aja gitu melukis bareng-bareng ada yang nemenin dari pada melukis sendirian,” tambahnya.

4. Masyarakat terbuka dan antusias terhadap kegiatan Omah Ghedek

Mengenal Omah Ghedek, Komunitas Kelas Melukis Gratis Lampung SelatanKelas melukis Omah Ghedek. (IDN Times/Istimewa)

Dari sisi masyarakat sendiri, Enchus mengatakan selama Omah Ghedek melakukan kegiatan kelas melukis tidak ada intervensi apapun baik dari masyarakat maupun pemerintah setempat. Justru masyarakat terlihat antusias dengan kegiatan ini.

“Masyarakat terbuka dan antusias malah saya liatnya. Mungkin karena kita kegiatannya juga di trotoar yang gak dipakai siapapun. Terus kita juga bersih selalu datang dalam keadaan begitu pulang keadaannya juga begitu,” imbuhnya.

Ia pun mengaku kegiatan seni khususnya seni rupa di Lampung Selatan memang relatif sepi. Ia berharap, kegiatan ini para seniman Lampung Selatan bisa kembali bangun dari tidur panjangnya dan menggiatkan kembali seni rupa di daerahnya.

“Omah Ghedek itu sebenarnya pelopor seniman di Lamsel untuk ngumpul. Tapi selama ini hanya euforia di awalnya saja yang ramai, begitu selanjutnya punya program, mereka bosan atau punya kesibukan lain. Harapannya seni rupa di Lamsel bisa bangkit lagi,” tutupnya.

Baca Juga: 5 Manfaat Menjadi Seorang Sukarelawan, Bukan Cuma Berbuat Baik

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya