Lampung Selatan, IDN Times – Tahukah kamu apa itu siger? Siger adalah mahkota dikenakan wanita Lampung saat menikah dan warisan budaya yang harus dijaga.
Siger sudah menjadi ikon wisata Provinsi Lampung. Bahkan, Pemerintah Provinsi Lampung membuat menara terinspirasi dari siger untuk melestarikan budaya tersebut.
Berikut IDN Times rangkum fakta menarik Menara Siger berlokasi di Kabupaten Lampung Selatan.
Bangunan Menara Siger yang menjadi ikon Lampung ini menjulang setinggi 32 meter di atas ketinggian Bukit. Bukit lokasi menara ini 110 meter di atas permukaan laut.
Lokasi pembangunan di bukit sengaja dipilih agar dapat dilihat dengan sangat jelas dari Pelabuhan Bakauheni.
Mantan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP merupakan penggagas pembangunan Menara Siger. Ia dibantu arsitek Anshori Djausal. Dengan teknik pembangunan menggunakan sistem ferrocement, menara setinggi 32 meter ini diyakini sebagai menara tahan terpaan angin dan guncangan gempa.
Untuk mengurangi beban, pengembangan Mahkota Siger tidak menggunakan semen curah cor. Hal itu diganti dengan jaringan kawat yang menyerupai jaring laba-laba, sehingga akan tetap kuat sebagai struktur bangunan.
Pengunjung datang ke sini akan menemukan tugu nol kilometer Sumatera jika berjalan ke bawah dengan menuruni tangga menara ini. Di tempat tersebut, pengunjung dapat mengetahui informasi seputar jarak dari daerah di Pulau Sumatera dengan daerah lainnya yang masih berada dalam satu pulau.
Sebagai contoh, pengunjung dapat menghitung jarak dari Bakauheni ke Banda Aceh, yaitu sekitar 2.652 kilometer.
Sesuai dengan namanya, menara setinggi 32 meter ini menyerupai siger yang merupakan mahkota adat mempelai wanita di Lampung. Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan yang ada di tanah Minang yang disebut dengan nama suntiang.
Hal yang membedakan siger dengan suntiang adalah siger memiliki jumlah tanduk atau pucuk kecil sebanyak tujuh buah dimana menurut cerita rakyat setempat, tujuh pucuk di mahkotanya berasal dari tujuh gunung yang menjadi tempat asal-usul leluhur atau nenek moyang masyarakat di Lampung.
Jika sedang berwisata ke Lampung, jangan ragu untuk mengunjungi tempat ini karena lokasinya tidak jauh dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Apabila pengunjung datang ke Lampung menggunakan kapal dan berlabuh di Pelabuhan Bakauheuni, maka pengunjung hanya perlu berjalan kaki sekitar setengah jam.
Jika sedang kelelahan dan tidak ingin berjalan kaki, maka menaiki transportasi umum merupakan pilihan yang tepat karena perjalanan dari Bakauheuni menuju ke Menara Siger hanya membutuhkan waktu 10 hingga 15 menit, tidak lama bukan?
Jika sudah berada di Menara Siger, maka pengunjung akan dimanjakan angin sepoi yang berhembus dan menikmati cantiknya pemandangan Teluk Lampung dan Selat Sunda.
Di sana juga pengunjung dapat melihat gugusan kepulauan dan kapal-kapal yang terlihat kecil juga menjadi daya tarik sendiri serta membuat betah bagi pengunjung yang menghabiskan waktu di sana.
Itulah uraian mengenai Menara Siger, semoga artikel ini bermanfaat ya. Tertarik berkunjung ke sana?