TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Fakta Unik Cumi-cumi Vampir, Mengapa Namanya Begitu Unik?

Apakah mereka menghisap darah?

Cumi-cumi vampir (youtube.com/EVNautilus)

Cumi-cumi vampir adalah cephalopoda kecil yang ditemukan pada kedalaman lautan yang ekstrem. Mereka mampu bertahan di habitat rendah oksigen. Panjang tubuh dari cumi-cumi vampir bisa mencapai 30 cm. Ada banyak fakta unik tentang mereka!

Nama ilmiahnya adalah Vampyroteuthis infernalis. Tapi, apakah cumi-cumi vampir menghisap darah? Mengapa mereka dinamai seperti itu? Kamu bisa mengetahui jawabannya pada fakta berikut ini. 

1. Wilayah penyebaran cumi-cumi vampir

https://www.youtube.com/embed/pI6A218YE-Q

Cumi-cumi vampir merupakan cephalopoda yang menghuni laut dalam. Mereka diperkirakan berada di kedalaman aphotic atau tanpa cahaya dari 600-900 meter atau lebih.

Animalia menginformasikan di wilayah lautan dunia, terdapat habitat tersendiri yang dikenal dengan zona minimum oksigen. Zona tersebut memiliki saturasi oksigen terlalu rendah untuk mendukung metabolisme aerobik pada sebagian besar organisme kompleks.

Cumi-cumi vampir adalah satu-satunya cephalopoda yang bisa menjalani seluruh siklus hidupnya di zona dengan saturasi oksigen serendah 3 persen. Mereka tersebar di seluruh dunia tapi terbatas pada daerah tropis dan subtropis.

Baca Juga: 4 Jenis Enrichment Lengkapi Pemeliharaan Kucing secara Indoor

2. Cumi-cumi vampir secara teknis bukanlah cumi-cumi

Ilustrasi cumi-cumi vampir (commons.m.wikimedia.org/Carl Chun)

Awalnya, cumi-cumi vampir dianggap sebagai gurita karena cumi-cumi sulit untuk dipelajari. Tapi, pada tahun 1900-an, mereka akhirnya dikenal sebagai jenis cumi-cumi.

Mereka mempunyai 8 kaki seperti cephalopoda lainnya tapi mereka tidak bisa berubah warna atau menghasilkan tinta apa pun. Melansir A-Z Animals, karena hal tersebut cumi-cumi vampir dipisahkan dalam ketegorinya sendiri.

3. Cumi-cumi vampir mempunyai mata sangat besar

Ilustrasi cumi-cumi vampir (commons.m.wikimedia.org/Citron)

Spesies cumi-cumi satu ini memiliki mata paling besar dibandingkan dengan hewan apapun yang seukuran. Matanya terletak di sisi kepala dan tampak merah atau biru, tergantung cahaya yang dipantulkannya. Faktanya, cumi-cumi vampir sering dikatakan memiliki mata yang mirip dengan mata anjing.

4. Cumi-cumi vampir bersinar untuk menghindari pemangsa

Cumi-cumi vampir (youtube.com/EVNautilus)

Berdasarkan informasi dari Fact Animal, cumi-cumi vampir membuat bagian tubuhnya bersinar saat merasa terancam, biasanya pada area lengan dan sirip. Setelahnya, mereka akan meronta-ronta untuk mempersulit pemangsa menemukan keberadaannya.

Kemudian cumi-cumi vampir mengeluarkan lendir dari tubuhnya yang juga tampak bersinar, itu adalah teknik pengalih perhatian dari mereka. Menariknya, lendir tersebut bisa bersinar dan menempel pada pemangsa.

Baca Juga: Kebun Raya Cara ITERA Komitmen Cegah Kepunahan Biodiversitas Sumatra

5. Cumi-cumi vampir memiliki sensor khusus untuk menjaga keseimbangannya

Ilustrasi cumi-cumi vampir (commons.m.wikimedia.org/Ewald Rubsamen)

Cumi-cumi vampir mempunyai sensor yang disebut statocyst. Itu berupa kantung berisi cairan dan udara yang membantu mengirim pesan ke otak untuk menjaga keseimbangan dan mencocokkan kepadatan air di sekitarnya. Karenanya, mereka tidak mengapung atau pun tenggelam dan bisa berkeliaran dengan mudah di kegelapan.

6. Cumi-cumi vampir punya filamen tipis untuk membantunya mencari makan

Ilustrasi cumi-cumi vampir (commons.m.wikimedia.org/Carl Chun)

Cumi-cumi vampir mempunyai dua filamen sensorik yang memanjang hingga delapan kali dari panjang tubuh mereka. Cumi-cumi vampir juga ditutupi bulu-bulu kecil yang sangat sensitif terhadap lingkungannya.

Hal tersebut membantu mereka mendeteksi keberadaan makanan dan bertindak seperti jaring untuk mengumpulkan sesuatu untuk dimakan. Mereka adalah satu-satunya cephalopoda yang menangkap mangsa hidup dan memakannya.

7. Mengapa dinamai cumi-cumi vampir?

Cumi-cumi vampir (youtube.com/EVNautilus)

Ingatlah mereka tidak disebut sebagai cumi-cumi vampir karena menghisap darah. Tapi, mereka mengembangkan bagian tertentu dari kulitnya yang terhubung ke lengan dan mirip seperti jubah.

Ini pasti mengingatkanmu pada vampir bukan? Hal tersebut digunakannya untuk menghindari pemangsa dan menyatu dalam kegelapan laut dalam, dikutip dari laman Kidadl.

Baca Juga: 5 Teknologi Utama Bangsa Jerman Mengubah Dunia untuk Selamanya

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya