Bak Dokter! 7 Hewan Ini Bisa Mendeteksi Penyakit Kanker

Hewan yang diuji mulai dari mamalia hingga serangga

Beberapa hewan seperti anjing, terkenal dengan indra penciumannya yang kuat. Hewan tersebut dapat mendeteksi apa pun di lingkungan yang tidak dapat diindra oleh manusia.

Akan tetapi, anjing bukanlah satu-satunya hewan memiliki kemampuan indra demikian. Dari mamalia hingga serangga, kamu akan dikejutkan dengan kemampuan indra penciumannya.

Hewan-hewan dengan indra penciuman yang hebat ini bukan hanya digunakan untuk mencari makan atau mengendus mangsa. Para ilmuwan menemukan hewan-hewan ini dapat mendeteksi penyakit kanker sejak dini.

Bak dokter yang dapat mendiagnosis penyakit pasiennya, berikut ini adalah beberapa hewan dapat mendeteksi penyakit kanker.

1. Tikus

Bak Dokter! 7 Hewan Ini Bisa Mendeteksi Penyakit Kankerilustrasi tikus (pexels.com/Pixabay)

Pada tahun 2021, para peneliti di Korea Selatan melaporkan hasil penelitiannya kini tercatat di sebuah makalah. Mereka menunjukkan tikus mampu mendeteksi toluena, yaitu cairan bau yang dapat mengindikasikan timbulnya kanker paru-paru.

Bagaimana tikus dapat menyampaikan baunya kepada manusia? Memang agak sedikit aneh. Para peneliti telah melatih tikus tersebut untuk melompat ke “langkan terapung”, entah kapan pun yang didapatinya dengan harapan dapat mencium cairan toluena.

Agar penelitian dapat dibuat lebih realistis, para peneliti tidak hanya memberikan tikus sampel toluena di antara beberapa aroma lainnya. Mereka juga diberikan sampel napas manusia. Napas itu dikumpulkan dari manusia yang bernapas ke dalam kantong plastik dan kemudian disegel.

Beberapa dari sampel ini kemudian dicampurkan dengan toluena oleh para peneliti. Setelah pengujian dibuat lebih dari seribu kali, tikus tersebut ternyata dapat mendeteksi toluena dengan mencapai akurasi sekitar 82 persen!

2. Semut

Bak Dokter! 7 Hewan Ini Bisa Mendeteksi Penyakit Kankerilustrasi semut (pexels.com/Michael Willinger)

Meskipun semut tidak memiliki hidung, mereka memiliki indra penciuman terdapat pada antena di atas kepalanya, salah satu fungsinya untuk mencari makanan. Dalam sebuah penelitian pada tahun 2022, seorang peneliti Piqueret bersama rekan-rekannya menguji semut Formica fusca dapat mencium perbedaan antara sel kanker dikembangkan di laboratorium dan sel sehat.

Diketahui, semut menawarkan cara lebih murah dan tidak terlalu invasif untuk mendeteksi kanker sejak dini. Agar mau membantu mendeteksi kanker, semut dapat dilatih dengan imbalan, yaitu air gula.

Sebagaimana dilansir Smithsonian Magazine, para peneliti mentransplantasikan tumor kanker payudara sangat agresif dari manusia ke tikus. Mereka kemudian memaparkan 35 semut Formica fusca pada aroma urine tikus yang mengidap kanker dan melatih mereka untuk mengasosiasikannya dengan imbalan air gula.

Kemudian, ketika semut dihadapkan pada dua pilihan, yaitu urine tikus yang sakit dan sehat, mereka bertahan lebih lama di sekitar urine tikus yang sakit, namun tanpa adanya gula. Hal ini menunjukkan semut dapat membedakan kedua aroma tersebut, sehingga mereka mengacak-acak urine tikus yang sakit dengan harapan menemukan gula.

Baca Juga: Mirip Bola Sepak, Ini 9 Fakta Menarik Giant Puffball

3. Anjing

Bak Dokter! 7 Hewan Ini Bisa Mendeteksi Penyakit Kankerilustrasi anjing (pexels.com/Johann)

Jika anjing dapat mengendus persembunyian narkotika meski di tempat paling tertutup, tak heran jika hewan paling setia ini juga dapat mengendus kanker. Dilansir American Kennel Club, dengan indra penciuman diperkirakan sekitar 10.000 hingga 100.000 kali lebih unggul daripada indra penciuman manusia, anjing dapat mendeteksi penciuman ini jauh lebih awal ketika penyakit ini berkembang ketika masih belum menyebar dari pusatnya.

Lebih hebatnya adalah anjing tidak perlu mencium pusat kankernya secara langsung. Itu karena, anjing dapat mendeteksi kanker hanya dari napas.

Tentu saja, ini adalah penemuan yang bagus karena deteksi dini terhadap kanker sangat penting. Sebab kanker akan sulit diobati jika sudah menyebar. Anjing dapat dilatih untuk mendeteksi kanker melalui napas, urine, air liur, dan plasma.

Namun setidaknya dibutuhkan sekitar 300 sampel untuk melatih mereka agar dapat mempelajari baunya. Begitu juga dengan menerapkannya pada sampel baru yang belum terlihat.

4. Burung merpati

Bak Dokter! 7 Hewan Ini Bisa Mendeteksi Penyakit Kankerilustrasi burung merpati (pexels.com/Anita awasthi)

Para peneliti di Universitas Iowa, Amerika Serikat memutuskan untuk menguji apakah merpati dapat mendiagnosis kanker yang dilihatnya. Sebagaimana dilansir Audubon, masing-masing merpati ditempatkan di dalam kotak kecil memiliki layar sentuh di salah satu dinding.

Saat gambar mikroskop sel manusia muncul di layar, merpati menekan tombol kuning untuk mengidentifikasi satu pola (sel kanker) dan menekan tombol biru untuk pola lainnya (sel sehat). Merpati belajar dengan diberi hadiah jika mereka benar.

Setelah 15 hari pelatihan, burung-burung ini mampu membedakannya, bahkan dengan gambar belum pernah mereka lihat sebelumnya. Merpati menunjukkan keberhasilan luar biasa, mendapatkan jawaban benar sebanyak 85 persen.

Sekelompok burung merpati tersebut bekerja lebih baik dalam melihat gambar berwarna daripada sekadar hitam dan putih. Namun, ketika burung-burung tersebut melakukan sedikit “flocksourcing” dan bekerja sama untuk mengidentifikasi gambar-gambar tersebut, keakuratannya meningkat secara signifikan hingga 99 persen! Artinya, mereka setara dengan dokter manusia yang terlatih!

5. Lebah

Bak Dokter! 7 Hewan Ini Bisa Mendeteksi Penyakit Kankerilustrasi lebah (pexels.com/Pixabay)

Jika dibandingkan dengan hidung manusia, lebah memiliki indra penciuman 100 kali lebih sensitif. Lebih memiliki 170 reseptor bau dan mereka mampu mengenali gas metabolik samar yang dihasilkan oleh sel kanker pada tahap awal penyakit.

Smithsonian Magazine mengulas, lebah dapat menemukan bau paling samar di sebuah ruangan, meskipun ruangan tersebut hanya terdiri dari beberapa molekul. Namun para ilmuwan sangat tertarik dengan fakta serangga ini dapat diajarkan untuk mendeteksi berbagai bahan kimia, mulai dari metamfetamin hingga bahan peledak.

Mereka bahkan terbukti efektif mendiagnosis penyakit seperti tuberkulosis dan diabetes. Seorang perancang produk, Susana Soares dari Inggris telah menciptakan mangkuk kaca khusus untuk menyaring beberapa penyakit, seperti kanker, tumor paru-paru dan ovarium.

Dalam memanfaatkan lebah, alat kacanya yang disebut “Bee’s” dilengkapi ruang besar dan ruang terhubung lebih kecil yang ditempatkan di dalamnya. Setelah Soares melatih lebah untuk mengasosiasikan bau kimia tertentu dengan imbalan gula, lebah dilepaskan ke perangkat diagnostik itu melalui sebuah lubang.

Dengan demikian, pasien hanya akan meniup ke dalam kompartemen kecil dan menunggu untuk melihat segerombolan lebah. Apakah lebah-lebah itu berkumpul menuju sesuatu yang mengkhawatirkan dari napas orang tersebut.

6. Cacing

Bak Dokter! 7 Hewan Ini Bisa Mendeteksi Penyakit Kankercacing gelang Ascaris lumbricoides (commons.wikimedia.org/SuSanA Secretariat)

Cacing yang diuji dalam penelitian ini adalah jenis cacing gelang (Caenorhabditis elegans), ukuran panjangnya hanya sekitar 1 milimeter. Oleh karenanya, cacing ini mudah dipasang dengan chip genggam untuk diuji. Para peneliti menemukan cacing gelang sangat tertarik dengan sel kanker.

Dilansir Science News Explorer, untuk membangun sistem chip, para peneliti menempatkan sekitar 50 cacing pada slide mikroskop. Ini memiliki tiga lekukan besar atau sumur.

Sel manusia yang sehat ditempatkan di sebuah sumur pada salah satu ujungnya. Sel-sel kanker paru-paru ditempatkan di dalam sumur pada ujung yang lain. Sedangkan cacingnya di tempatkan di dalam sumur tengah.

Dari sana, mereka dapat mengendus sel di kedua ujungnya. Dalam percobaan, cacing yang lapar cenderung menggeliat menuju sel-sel kanker dengan akurasi mencapai 70 persen.

Kendati belum diketahui mengapa cacing tersebut terus-menerus tertarik pada sel kanker, para ilmuwan berteori. Mereka mengatakan, sel-sel kanker mengeluarkan banyak molekul bau yang sama seperti apel busuk.

Cacing gelang, termasuk spesies lainnya, sangat tertarik dengan apel busuk. Namun, cara untuk menguji cacing gelang apakah dapat mendeteksi kanker sejak dini adalah ketika mereka terpapar zat seperti urine atau napas.

7. Kucing

Bak Dokter! 7 Hewan Ini Bisa Mendeteksi Penyakit Kankerilustrasi kucing (pexels.com/Cong H)

Dengan banyaknya hewan yang dapat mendeteksi penyakit, ilmu pengetahuan telah membuka jalan bagi spekulasi. Kendati hidung anjing lebih kuat dibanding kucing, ternyata hidung kucing jauh lebih besar dibanding anjing dan manusia.

Pun kucing juga diyakini dapat membedakan bau secara lebih baik daripada keduanya. Hal tersebut tentu saja cukup mengesankan, meskipun belum ada penelitian ilmiah apa pun tentang ini. Kendati demikian, ada beberapa anekdot yang menarik!

Pada tahun 2010, ada seorang wanita dari Tennessee mengalami luka memar misterius muncul di dadanya, hingga ia pun pergi ke dokter. Ternyata itu adalah kanker payudara. Karena pada malam sebelumnya, kucingnya terus menerus mengais dan menerkam bagian dada tersebut.

Lalu, ada cerita lainnya juga, di mana kejadian ini menjadi berita utama di Kanada pada tahun 2009. Seorang pria menyatakan kucingnya telah memberi tahu adanya kanker paru-paru, karena ia terus mengais-ngais di bagian dada kiri pemiliknya. Kucingnya yang bernama Tiger itu sebelumnya tidak terlalu suka diemong, namun kucing tersebut telah menyelamatkan nyawa pemiliknya.

Apresiasi setinggi-tingginya untuk hewan-hewan di atas! Kendati mereka dapat mendeteksi penyakit kanker sejak dini lantaran manusia tidak dapat mendeteksinya hewan-hewan ini harus dilatih dengan imbalan. Para ilmuwan tinggal mencoba menentukan bagaimana menerapkannya pada manusia langsung.

Baca Juga: 7 Penemuan Fosil di Dunia Mengungkap Jejak Sejarah Evolusi

Ali Akbar Muhamad Photo Community Writer Ali Akbar Muhamad

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya