ilustrasi alat kontrasepsi (unsplash.com/rhsupplies)
Berikut ini adalah beberapa jenis kontrasepsi yang dapat digunakan untuk ibu pasca bersalin
Pil KB progestin
Pil KB yang mengandung hormon progestin bisa menjadi salah satu pilihan kontrasepsi bagi ibu yang masih memberikan ASI eksklusif. Jenis KB ini memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan. Meski demikian, bunda diharuskan untuk mengonsumsi pil KB tersebut pada jam yang sama setiap harinya. Apabila lupa diminum maka tetap melanjutkan minum sesuai jadwal namun tidak berhubungan intim atau bisa menggunakan kondom selama 7 hari ke depan.
Suntik KB progestin (3 bulan)
Jenis kontrasepsi ini bisa digunakan karena tidak mengganggu produksi ASI dan bersifat jangka panjang. Jika penggunaan dihentikan maka masa subur akan kembali bervariasi antara 3 bulan bisa sampai dengan 1 tahun. Suntik progestin kerap dikaitkan dengan penurunan kepadatan tulang jika digunakan dalam jangka waktu lama, namun masih dalam penelitian lebih lanjut.
KB susuk atau implan progestin
Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara memasukkan implan atau susuk ke lengan bagian atas. Di dalam implan ini, terkandung hormon progestin yang akan dilepaskan sedikit demi sedikit selama 3 tahun. Setelah itu, Bunda harus menggantinya dengan implan baru. Selama menggunakan implan hormonal, siklus menstruasi mungkin menjadi tidak teratur.
IUD (intrauterine device)
Jenis kontrasepsi ini dilakukan dengan memasukkan alat berbentuk huruf ‘T’ ke dalam rahim. Dalam jangka waktu 1-3 bulan setelah pemasangan, Bunda perlu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan IUD masih terpasang di tempatnya, dan setelahnya diharapkan tetap kontrol setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali.
Saat ini IUD yang umumnya tersedia adalah IUD dengan tembaga dan IUD dengan progestin, yang dapat digunakan hingga 5 tahun. Pada IUD dengan tembaga tidak mengganggu siklus menstruasi namun mempengaruhi banyaknya / lamanya perdarahan menstruasi. Sedangkan pada IUD dengan progestin, Bunda dapat mengalami gangguan menstruasi yang ditandai dengan darah yang lebih sedikit atau bahkan berhenti sama sekali.
Kondom
Penggunaan kondom dapat dikatakan sebagai metode kontrasepsi yang paling aman bagi ibu menyusui. Selain dapat mencegah kehamilan, kondom juga dapat mencegah penyakit menular seksual. Saat menggunakan kondom, pastikan bunda atau ayah memilih kondom dengan pelumas yang larut dalam air, sebab pelumas yang berbahan dasar minyak bisa membuat kondom menjadi lebih mudah rusak.