Kayu Gelondongan di Pantai Tanjung Setia Tertempel Stiker, Ini Tulisannya
- Kayu gelondongan terdampar di Pantai Tanjung Setia dilengkapi stiker barcode kuning dengan nomor seri dan simbol lingkaran centang bergambar daun bertulis "SVLK INDONESIA".
- Polda Lampung koordinasi dengan Kementerian Kehutanan untuk menyelidiki keberadaan kayu gelondongan tersebut dan mengecek dokumen-dokumen yang dimiliki.
- Kapolda Lampung menyebut petugas masih harus mendalami soal registrasi penebangan kayu-kayu tersebut untuk memastikan keabsahan registrasinya.
Pesisir Barat, IDN Times - Kayu-kayu gelondongan terlempar dari kapal tongkang hingga terdampar di bibir Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), dilengkapi nomor hingga label barcode bertuliskan perusahaan.
Berdasarkan hasil pengamatan IDN Times, Minggu (7/12/2025), kayu-kayu besar tersebut hingga kini masih terdampar di bibir Pantai Tanjung Setia, termasuk kapal tongkang pengangkut juga masih kandas di perairan pesisir setempat.
Kayu gelondongan dilengkapi nomor pada bagian bekas pemotongan. Selain itu, beberapa di antaranya tertempel stiker barcode berwarna kuning dengan kop "Kementerian Kehutanan Republik Indonesia" dan nama perusahaannya tertulis "PT. Minas Pagai Lumber".
1. Sejak awal tertempel stiker barcode
Di bagian bawah stiker bertuliskan nomor seri " 0309A01MPLU0000000000289623", termasuk simbol lingkaran centang bergambar daun bertulis "SVLK INDONESIA".
Salah satu nelayan di Pantai Tanjung Setia, Zainal mengamini adanya stiker barcode menempel pada kayu-kayu gelondongan sejak awal terdampar di pesisir Pantai Tanjung Setia.
"Ya, memang ada stiker tapi saya kurang paham juga apa gunanya. Kalau awal kejadian masih lengkap tapi karena sudah hampir sebulan terdampar di sini banyak yang sudah copok (stiker barcode tersebut)," katanya kepada IDN Times.
2. Polda Lampung koordinasi dengan Kementerian Kehutanan
Terkait keberadaan kayu gelondongan terdampar itu, Kapolda Lampung, Irjen Pol Helfi Assegaf mengamini petugas kepolisian telah menyelidiki insiden tersebut. Termasuk berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan.
"Ya, kita sedang kerja sama dengan pihak Kementerian Kehutanan ya, untuk mengecek dokumen-dokumen yang mereka miliki," ucapnya.
3. Telusuri registrasi kayu
Helfi Assegaf menambahkan petugas masih harus mendalami soal registrasi penebangan kayu-kayu tersebut. "Apakah itu betul teregistrasi di sana atau tidak. Nanti hasilnya akan kita sampaikan kepada rekan-rekan sekalian," imbuh Kapolda.
