Desa Rawa Selapan Tampil Gemilang di Lomba Desa 2025, Usung Inovasi Pangan

- Desa Rawa Selapan menjadi pusat perhatian di Lomba Desa Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2025
- Rawa Selapan memamerkan inovasi terintegrasi, termasuk program Smart Village, ketahanan pangan, perlindungan anak, dan pemberdayaan perempuan
- Kepala Desa Rawa Selapan menyatakan bahwa desanya telah resmi disandang status Desa Mandiri dengan nilai Indeks Desa Membangun (IDM) mencapai 0,8179
Lampung Selatan, IDN Times - Penyelenggaraan Lomba Desa Tingkat Provinsi, yang menjadi ajang strategis untuk mengukur sejauh mana desa-desa di Lampung mampu berinovasi dan mandiri dalam menghadapi tantangan zaman. Tahun ini, Desa Rawa Selapan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, tampil percaya diri dengan segudang inovasi di ajang bergengsi tersebut.
Mengusung tema “Desa dan Kelurahan Tangguh Pangan, Wujudkan Ketahanan Pangan Menuju Indonesia Emas”, Rawa Selapan hadir bukan hanya sebagai peserta, tetapi sebagai representasi nyata dari desa masa depan. Dengan inovasi lintas sektor yang melibatkan masyarakat secara menyeluruh, desa ini menyuguhkan gambaran bagaimana ketahanan pangan, teknologi digital, hingga pemberdayaan perempuan dapat terintegrasi dalam satu sistem pembangunan desa.
1. Rawa Selapan jadi sorotan di lomba desa 2025

Desa Rawa Selapan menjadi pusat perhatian saat mengikuti Lomba Desa Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2025. Kehadiran Tim Penilai Provinsi di desa tersebut disambut langsung oleh Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Intji Indriati. Ia menekankan lomba ini tidak hanya sekadar ajang kompetisi, melainkan sarana evaluasi dan motivasi agar desa-desa di Lampung terus berkembang dan melahirkan inovasi. “Rawa Selapan ini desa unggulan kami," kata Intji.
Menurutnya, penilaian lomba mencakup lebih dari 20 titik inovasi mencerminkan kekuatan desa, seperti aspek ketahanan pangan, pelayanan publik digital, pemberdayaan ekonomi masyarakat, hingga ketahanan sosial. Seluruh elemen desa, pemerintah desa, BPD, PKK, LPM, Linmas, relawan, dan karang taruna pun ikut terlibat aktif dalam mempresentasikan inovasi masing-masing.
2. Inovasi unggulan Rawa Selapan dari teknologi, pangan, hingga pemberdayaan

Rawa Selapan memamerkan beragam inovasi terintegrasi dan berdampak nyata bagi masyarakat. Salah satu menjadi unggulan adalah program Smart Village, menghadirkan pelayanan publik berbasis teknologi digital. Melalui sistem ini, administrasi desa menjadi lebih efisien dan mudah diakses oleh warga.
Tak hanya itu, desa ini juga menjalankan program PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat) dan KPKIA (Kelompok Perlindungan Keluarga dan Individu Anak) sebagai upaya perlindungan anak dan keluarga berkelanjutan. Di bidang ketahanan pangan, Rawa Selapan memanfaatkan lahan produktif untuk budidaya kangkung, ikan air tawar, serta pengembangan UMKM seperti usaha pecel lele.
Inovasi lainnya meliputi pembentukan Bank Sampah, penyediaan Pasar Desa, dan pembangunan Rumah Sehat untuk mendukung gaya hidup sehat. Pendidikan nonformal juga mendapat perhatian lewat PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) dan Perpustakaan Desa. Dari sisi pemberdayaan perempuan, Gerakan PKK meluncurkan Gerakan Ibu Tangguh serta Olahan Segar Wanita Rawa sebagai wujud peran aktif kaum ibu dalam perekonomian desa.
3. Desa mandiri dan penyumbang ketahanan pangan Nasional

Kepala Desa Rawa Selapan, Dwi Sujarwo, menjelaskan, desanya memiliki luas wilayah sekitar 1.200 hektare dengan jumlah penduduk 4.392 jiwa. Sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani, dan desa ini berhasil menyumbang produksi hingga 11.000 ton gabah per tahun, menjadikannya kontributor penting bagi ketahanan pangan nasional.
"Status Desa Mandiri telah resmi disandang Rawa Selapan, dengan nilai Indeks Desa Membangun (IDM) mencapai 0,8179. Bahkan, pada tahun sebelumnya desa ini dinobatkan sebagai Desa Cepat Berkembang, membuktikan bahwa kolaborasi antarwarga dan sinergi dengan pemerintah desa mampu menghasilkan kemajuan nyata," terangnya.