Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Semakin berkembangnya internet, semua hal dilakukan secara online dan kebanyakan dari kita menghabiskan sebagian besar waktu luang untuk menjelajahi internet atau mengobrol dengan teman. Hal yang sama pun akhirnya dilakukan untuk menjalin sebuah hubungan, yakni mencari pasangan melalui situs kencan online.
Orang-orang bertemu di situs web atau aplikasi kencan dan kemudian terhubung satu sama lain. Kencan online bisa mengasyikkan dan menyenangkan bagi remaja dan dewasa muda, tetapi juga memiliki beberapa konsekuensi. Berikut konsekuensi dan risiko dari kencan online.
1. Terjebak dengan orang memiliki niat buruk
ilustrasi wanita video call (pexels.com/RODNAE Productions) Salah satu ancaman utama adalah banyaknya orang di luar sana sedang mencari mangsa untuk dijebak dengan kata-kata manis mereka. Biasanya, remaja tidak bersalah sering kali tertipu. Pasalnya, beberapa orang akan berpura-pura menjadi orang yang manis dengan usia yang sama dan mencoba mengajakmu tersebut untuk bertemu dengannya.
Sederhananya, ada pemangsa seksual di luar sana mengelabui anak muda, terutama perempuan, untuk berbicara manis, bertindak seolah-olah dia mencintai targetnya dengan niat yang salah. Hal seperti ini disebut online grooming dan merupakan ancaman besar bagi anak sekolah. Oleh karena itu, penting untuk membahas tindakan pencegahan dan konsekuensi mungkin ditimbulkannya dari online dating.
Baca Juga: Jangan Langsung Putus! 5 Tips Menghadapi Pasangan Cemburuan
2. Konsekuensi mengalami sexting
ilustrasi wanita bersedih (pexels.com/Ivan Samkov) Masalah seksual sangat sensitif perlu ditangani secara pribadi. Anak-anak muda mengalami perubahan hormonal sebenarnya berada dalam situasi tidak nyaman dan membahayakan. Dalam kencan online, kamu tidak mengenal orang di sisi lain layar, dan ini dapat mengakibatkan konsekuensi berikut jika tidak teliti dalam berkencan:
- Penindasan
- Pelecehan emosional
- Menyebarkan kebencian
- Malu
- Tingkat percaya diri yang rendah
- Balas dendam seksual
- Pelecehan fisik atau emosional
- Depresi
Oleh karenanya, jika kamu sedang melakukan kencan online, penting untuk mendiskusikan hal ini dengan kakak, adik, atau orang tuamu untuk mengetahui bahaya teknologi. Jangan bagikan foto pribadimu, terutama foto tanpa busana pada siapa pun. Pasalnya, orang tersebut dapat menyalahgunakannya dan bahkan foto-foto tersebut dapat menjadi publik kapan saja.
3. Berisiko alami pelecehan online
illustrasi wanita lihat HP (pexels.com/Ron Lach) Semakin banyak remaja menjelajahi ranah romansa melalui internet, semakin besar kemungkinan mereka mendapatkan gambar eksplisit, bantuan seksual dan sebagainya. Hal tersebut bisa sangat mengancam dan menyebabkan masalah bisa sangat sulit untuk diatasi. Media sosial, forum obrolan, berbagai situs, dan hal lainnya di dunia maya memiliki layanan benar-benar dapat menjebakmu dalam perangkap pelecehan online.
Penting bagimu untuk melaporkan orang atau konten menurutmu mungkin memiliki konten eksplisit. Pelecehan seksual bisa terjadi melalui platform media sosial dan aplikasi kencan dalam banyak kasus. Jika ada seseorang mencoba melecehkanmu secara online, maka laporkan ke pihak berwajib dan polisi.
4. Masalah privasi
ilustrasi memikirkan seseorang (pexels.com/Gabriela Pereira) Saat berselancar di dunia maya menggunakan internet, kamu mungkin selalu merasa berada di jalur aman menggunakan platform media sosial dan dengan nyaman membagikan foto atau detail pribadimu dengan orang lain. Bahkan, jika orang itu dekat denganmu dan tidak memiliki niat seperti itu, privasinya selalu terganggu dan kamu tidak tahu kemana perginya barang pribadimu.
Ketika kamu cek di pencarian menggunakan namamu, kamu pasti akan menemukan akun dan gambar media sosialmu di sana. Inilah yang dimaksudkan tidak ada privasi melakukan kencan online atau bermedia sosial.
Baca Juga: 5 Cara Paling Manjur Perbaiki Hubungan Hampir Putus, Yuk Coba!
