TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kucing Kesayanganmu Suka Spraying? Ini Cara Mengatasinya

Sebaiknya hilangkan kebiasaannya sebelum usia 1 tahun

ilustrasi kucing (pixabay.com/Kirgiz03)

Bandar Lampung, IDN Times - Kucing merupakan salah satu jenis hewan peliharaan terbanyak di dunia. Menurut International Federation for Animal Health Europe (IFAH) saja, populasi kucing didomestikasi (dijinakan untuk dipelihara) di dunia saat ini saja sudah sekitar 220 juta ekor.

Tak heran karena kucing merupakan hewan menggemaskan dari visual hingga tingkah polanya. Namun ada beberapa perilaku alamiah kucing dan bisa dikategorikan merugikan manusia, yaitu spraying.

Meski tak merugikan secara materi, tapi spraying bisa mengakibatkan bau tak sedap menjalar ke segala penjuru ruangan dan cenderung sulit dibersihkan di daerah-daerah tertentu. Jadi sebenarnya apa spraying dan bagaimana penanganannya? Berikut IDN Times akan ulas.

1. Apa itu spraying?

Kucing Spraying. (Kucing Kita)

Spraying merupakan kebiasaan kucing menyemprotkan air seni ke berbagai tempat. Misalnya ke tembok, lemari, sofa, atau tempat-tempat lainnya secara acak. Tingkah laku ini biasanya dilakukan oleh kucing jantan dengan tujuan menandai wilayah kekuasaannya.

Namun ternyata tak hanya pejantan, kucing betina pun biasa melakukan hal ini untuk menghilangkan stres. Namun intensitasnya lebih banyak dilakukan oleh kucing pejantan.

Air seni akibat spraying ini biasanya akan meninggalkan bekas secara fisik yaitu warna kekuningan, dan bau tidak sedap sehingga jika spraying dilakukan ditembok, agak sulit membersihkannya.

Baca Juga: Kisah Susan Rawat Kucing Jalanan di Lampung, Merasa Berdosa jika Mati

2. Cara menghentikan perilaku spraying kucing

Kucing spraying. (Kucingkita.com)

Perilaku spraying ini bisa dihilangkan dengan cara sterilisasi atau kebiri. Tidak bisa hilang secara langsung, tapi secara bertahap akan hilang dengan sendirinya. Selain itu, tidak semua kucing bisa dihilangkan kebiasaanya hanya dengan sterilisasi.

Menurut penelitian, hanya sekitar 90 persen kucing jantan dan 95 persen kucing betina saja yang dapat menurunkan kebiasaan spraying setelah sterilisasi.

3. Sterilisasi kucing saat berusia di bawah satu tahun

Ilustrasi kucing akan disteril. (pinterest)

Sterilisasi juga sebaiknya dilakukan sebelum berusia satu tahun. Mengapa? Karena kebiasaan spraying rata-rata mulai dilakukan oleh kucing sejak usai satu tahun.

Maka jika kucing belum pernah melakukan spraying, dan telah disterilisasi, maka kebiasaan tersebut akan lebih mudah hilang dibanding kucing yang disteril setelah satu tahun.

4. Menghilangkan kebiasaan spraying dengan cara lainnya

Ilustrasi kucing buang air besar. (Pinterest)

Selain sterilisasi, menghilangkan kebiasaan spraying kucing juga bisa dilakukan dengan cara mengecek litter box atau kotak kotorannya. Hal itu dikarenakan bisa jadi kucingmu melakukan spraying dikarenakan kotaknya terlalu kecil, tidak rajin dibersihkan, atau tidak cocok dengan pasirnya.

Kemudian kebiasaan spraying juga bisa muncul karena kucing sedang birahi, ingin kawin, atau sedang berkonflik dengan kucing lain. Sehingga perlu observasi secara langsung apa yang membuat kucingmu tidak nyaman.

Baca Juga: 8 Kucing Asli Indonesia, Gak Kalah Lucu dari Kucing Ras!

Berita Terkini Lainnya