Kucing Kesayanganmu Suka Spraying? Ini Cara Mengatasinya
Sebaiknya hilangkan kebiasaannya sebelum usia 1 tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Kucing merupakan salah satu jenis hewan peliharaan terbanyak di dunia. Menurut International Federation for Animal Health Europe (IFAH) saja, populasi kucing didomestikasi (dijinakan untuk dipelihara) di dunia saat ini saja sudah sekitar 220 juta ekor.
Tak heran karena kucing merupakan hewan menggemaskan dari visual hingga tingkah polanya. Namun ada beberapa perilaku alamiah kucing dan bisa dikategorikan merugikan manusia, yaitu spraying.
Meski tak merugikan secara materi, tapi spraying bisa mengakibatkan bau tak sedap menjalar ke segala penjuru ruangan dan cenderung sulit dibersihkan di daerah-daerah tertentu. Jadi sebenarnya apa spraying dan bagaimana penanganannya? Berikut IDN Times akan ulas.
1. Apa itu spraying?
Spraying merupakan kebiasaan kucing menyemprotkan air seni ke berbagai tempat. Misalnya ke tembok, lemari, sofa, atau tempat-tempat lainnya secara acak. Tingkah laku ini biasanya dilakukan oleh kucing jantan dengan tujuan menandai wilayah kekuasaannya.
Namun ternyata tak hanya pejantan, kucing betina pun biasa melakukan hal ini untuk menghilangkan stres. Namun intensitasnya lebih banyak dilakukan oleh kucing pejantan.
Air seni akibat spraying ini biasanya akan meninggalkan bekas secara fisik yaitu warna kekuningan, dan bau tidak sedap sehingga jika spraying dilakukan ditembok, agak sulit membersihkannya.
Baca Juga: Kisah Susan Rawat Kucing Jalanan di Lampung, Merasa Berdosa jika Mati
Baca Juga: 8 Kucing Asli Indonesia, Gak Kalah Lucu dari Kucing Ras!