TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dukung Budaya Literasi di Metro, RIS dan Koffieswoning Sediakan Book Drop

Dukung gerakan Juk Pai Buku Meu

Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro bersama Kedai Koffieswoning sediakan book drop dukung literasi. (IDN Times/Istimewa).

Metro, IDN Times - Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro bersama Kedai Koffieswoning ikut mendukung berkembangnya literasi di Kota Metro. Wujud dukungan ini adalah ikut mensukseskan gerakan Juk Pai Buku Meu yang pernah digelorakan Dispusarda.

"Kami menyediakan dua buah book drop atau tempat menyimpan donasi buku. Nantinya akan disalurkan ke pojok-pojok baca yang dibangun mandiri oleh warga Metro," jelas Wherly dari Koffieswoning, Minggu (19/12/2021).

Wherly juga mengajak para pengunjung RIS dan Koffieswoning untuk bersama-sama terlibat dalam gerakan donasi buku ini.

Baca Juga: Para Guru Metro Diajak ‘Tularkan’ Kecintaan Sejarah dan Cagar Budaya

1. Book drop unik kotak telepon

Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro bersama Kedai Koffieswoning sediakan book drop dukung literasi. (IDN Times/Istimewa).

Salah satu book drop tersedia di RIS Metro berbentuk kotak telepon berwarna merah yang diletakan di depan taman dr. Mas Soemarno Hadiwinoto.

Ika Pusparini dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Metro menjelaskan book drop tersebut merupakan  donasi dari  Bunda Literasi Kota Metro.

"Lewat book drop yang unik para pengunjung yang datang tidak hanya dapat berdonasi buku tapi juga berfoto, dan menyebarkannya di media sosial. Ini sebagai upaya promosi gerakan donasi buku tersebut," jelasnya.

Menurut Ika, kehadiran book drop diruang-ruang publik kini tengah merambah di berbagai kota di Indonesia sebagai upaya membangun budaya literasi.

2. Pojok baca dan gerakan literasi

Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro bersama Kedai Koffieswoning sediakan book drop dukung literasi. (IDN Times/Istimewa).

Selain menyediakan book drop, Koffieswoning juga ada fasilitas pojok baca sejarah dan UMKM.

"Pojok UMKM kini berisi beragam produk mulai dari kopi, buku, madu, marchandise dan lain-lain. Harapannya bisa juga ikut mendukung tumbuh kembang UMKM di Kota Metro," ujar Wherly.

Fauliza, perwakilan Dinas Perpustakaan Daerah Metro berharap, ke depan akan semakin banyak tumbuh pojok baca dan book drop di berbagai tempat di Kota Metro. "Kami berharap Gerakan Juk Pai Buku Meu akan terus tumbuh dan hidup untuk mendorong budaya literasi di Kota Metro," katanya.

3. Semangat gerakan literasi terus menyebar

ahasiswa Pendidikan Sejarah UM Metro angkatan 2018 mulai program magang di Rumah Informasi Sejarah Metro, Senin (1/11/2021). (IDN Times/Istimewa).

Bunda literasi Metro, Silfia Naharani juga berharap, semangat gerakan literasi terus menyebar ke berbagai lapisan masyarakat. "Bersama kita bergerak dan berjuang mewujudkan Metro sebagai kota literasi," tegasnya.

Selain pemerintah dan komunitas, gerakan  literasi juga ikut digaungkan oleh Kejaksaan Negeri Metro. Kepala Kejaksaan Negeri Metro Virginia mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Dispusarda Metro menggelar kegiatan literasi hukum ke berbagai sekolah yang ada di Kota Metro.

"Kami mengenalkan hukum ke kalangan pelajar sejak dini. Agar dapat menumbuhkan kesadaran serta mencegah berbagai pelanggaran hukum," katanya.

Baca Juga: Besok Koffieswoning Dibuka di Dokterswoning Metro, Banyak Acara Menarik

Berita Terkini Lainnya