Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kadar gula darah yang tinggi pada penyandang diabetes membuat mereka harus memperhatikan asupan makanan sehari-hari. Jika asupan makanan tidak dijaga, maka ada risiko kadar gula darah meningkat tajam.
Oleh sebab itu, bukan hal asing lagi jika penyandang diabetes perlu mengatur pola makannya sehari-hari. Katanya, penyandang diabetes tidak boleh mengonsumsi karbohidrat agar gula darahnya tidak naik.
Karbohidrat juga sering kali dianggap "musuh" bagi penyandang diabetes. Namun, apa iya penyandang diabetes tidak boleh makan karbohidrat? Berikut penjelasannya!
1. Anggapan penyandang diabetes tidak boleh mengonsumsi karbohidrat
ilustrasi nasi (pexels.com/Robert Moutongoh) Sebagian orang mengatakan bahwa penyandang diabetes harus berhenti mengonsumsi makanan berkarbohidrat. Alasannya, penyandang diabetes sudah tidak dapat memproses gula menjadi energi.
Anggapan tersebut mungkin membuat sebagian penyandang diabetes takut mengonsumsi karbohidrat. Padahal, anggapan penyandang diabetes harus berhenti mengonsumsi karbohidrat tersebut tidak benar.
2. Jadi, mitos atau fakta?
ilustrasi makan (pexels.com/Robert Moutongoh) Dilansir laman Kementerian Komunikasi dan Informatika, kabar menyebutkan penyandang diabetes harus berhenti makan makanan berkarbohidrat adalah disinformasi. Hal senada juga disebutkan WebMD bahwa anggapan karbohidrat tidak baik untuk penyandang diabetes adalah mitos.
Memang, penyandang diabetes perlu memperhatikan asupan makanannya, namun bukan berarti harus menghindari karbohidrat sama sekali. Karbohidrat dapat memengaruhi kadar gula darah sehingga penyandang diabetes harus memperhatikan jenis termasuk jumlah yang dimakan setiap hari.
Baca Juga: Susu UHT Picu Obesitas dan Diabetes Anak? Ini Tips Memilihnya
3. Kabohidrat dipecah menjadi glukosa dan digunakan sebagai sumber energi
ilustrasi makan (unsplash.com/Farhad Ibrahimzade) American Diabetes Association (ADA) menjelaskan, ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung karbohidrat, tubuh akan memecahnya menjadi glukosa. Adanya glukosa tersebut membuat kadar glukosa dalam darah meningkat.
Pada orang tanpa diabetes, adanya peningkatan kadar gula darah setelah makan akan direspons oleh hormon insulin untuk menjaga kadar gula darah tidak naik terlalu tinggi. Dengan adanya hormon insulin, tubuh dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi.
Namun, proses tersebut terganggu pada penyandang diabetes. Pada kondisi diabetes, terjadi gangguan produksi insulin atau tubuh tidak merespons adanya hormon insulin yang dihasilkan. Untuk menghindari kenaikan gula yang drastis, penting untuk memperhatikan karbohidrat yang dikonsumsi.
Healthline juga menjelaskan, mengonsumsi jenis makanan tertentu memang dapat memengaruhi kadar gula darah. Namun, tidak semua makanan memengaruhi kadar gula darah dengan cara yang sama.
4. Jenis karbohidrat
ilustrasi roti (unsplash.com/Charles Chen) WebMD menjelaskan kabohidrat merupakan bagian penting dalam diet sehat bagi siapa saja, termasuk penyandang diabetes. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan ADA mengelompokkan karbohidrat menjadi tiga kategori, yaitu:
- Gula, termasuk di antaranya gula alami yang terkandung dalam buah dan susu, serta gula tambahan misalnya pada minuman kemasan atau minuman bersoda.
- Pati, termasuk di antaranya tepung, oat, gandum, termasuk sayuran berpati, misalnya kentang dan jagung.
- Serat, yaitu bagian dari tanaman pangan yang tidak dapat dicerna, tapi membantu kita tetap sehat.